Tawa kencang Lily sukses menambah kesal Jelita. Sontak gadis itu memukul lengan sahabatnya. Mata Jelita juga memelotot meminta Lily berhenti. Masalahnya bukan karena tawa penuh ejekan itu saja yang merusak suasana hatinya, tapi karena tawa itu juga turut menarik perhatian banyak orang di sepanjang lorong kampus.
"Jelita, sakit gila!" respons Lily sambil mengusap lengannya saat Jelita memukul sekali lagi lengan sahabatnya. Lily itu juga ikutan memelotot.
"Elo yang gila!" balas Jelita tidak terima. Dia mendengkus keras. Suara gadis itu merendah saat mengomel panjang lebar. "Sahabat lo ini kena sial, tapi lo malah ketawa puas banget. Gara-gara kejadian penghargaan itu gue jadi ogah ke gedung rektorat karena semua orang di sana jadi ikut-ikutan jodoh-jodohin gue sama si Nggak Becus itu!"
Si Nggak Becus alias Laksmana adalah julukan yang Jelita dan Lily buat. Mengingat kampus mereka hanya memiliki dua bangunan tinggi besar, ditambah wajah dan nama Laksmana yang mendadak di mana-mana berkat penghargaan mahasiswa berprestasi membuat semua orang kini mengenal sosok itu. Jadi, tidak mungkin Jelita dan Lily terang-terangan mengosipkan Laksmana di muka umum.
"Ya Tuhan, sekarang wajahnya juga ada di mana-mana lagi," keluh Jelita sambil geleng-geleng. Ekspresi gadis itu seolah-olah ingin muntah karena ini sudah kelima kalinya dia menemukan poster wajah Laksmana dari kantin menuju ruang kelas.
"Ta, gue kok mendadak melihat sebuah benang merah di jari kelingking lo dan Laksmana-Laksmana itu sih? Mau dihindari, tapi malah ketemu terus," ucap Lily. Nada suaranya rendah dan terdengar geli. "Katanya lo mau menolak semua kegiatan yang berhubungan sama BEM, tapi kenapa masih aja ketemu sama si Nggak Becus itu?"
Jelita menghela napas dalam. Tatapannya menerawang dengan mimik sedih terpasang. "Gue juga heran, Ly. Gue udah memastikan bahwa acara ini nggak ada hubungannya sama BEM. Sampai gue juga memastikan bahwa panitia penyelenggara ini EO dari luar. Cuma satu yang gue nggak cek, peserta penerima penghargaan."
"See ... see ... kalian jodoh." Lily menjulurkan lidah. "Udah berusaha menghindar, tapi Tuhan malah terus mempertemukan kalian lagi dan lagi itu namanya jodoh, Ta."
"Seratus persen bukan jodoh." Jelita menggeleng tegas. "Si Nggak Becus itu cobaan yang Tuhan berikan ke gue. Paham, kan, Lily Sayang?"
"Ya, ya." Pada akhirnya Lily hanya mendesah panjang sambil mengibaskan tangan. Ekspresi bosannya terpasang. "Gue paham, Ta, lo kesal banget sama dia apalagi setelah kejadian nggak terduga waktu itu. Cuma gue menyarankan elo jangan terlalu membenci deh! Karena ada pepatah mengatakan bahwa semakin lo membenci seseorang, maka nantinya lo malah berbalik mencintai dia terlalu dalam."
Sekali lagi Jelita memelotot. "Sumpah, Ly! Pepatah lo busuk banget. Camkan ini, gue nggak akan mencintai cowok aneh modelan si Nggak Becus itu. Selamanya!"
"Oke, oke, gue akan ingat-ingat kata-kata lo, Ta." Lily terkekeh. Kemudian, gadis itu melirik jam tangannya. "Udah mau jam 3, Ta, ayo buruan ke kelas nggak usah bahas-bahas jodoh lo itu!"
Jelita sudah siap untuk memberi Lily pukulan lain, tapi sahabatnya itu tahu-tahu saja berlari cepat. Belum sempat dikejar, Lily malah dengan santainya masuk ke dalam kerumunan di lift lalu menghilang di sana.
Pada akhirnya, Jelita hanya bisa menggerutu. Ditekannya tombol naik di lift dengan perasaan dongkol yang masih terus menyelimuti hatinya.
Cukup lama menunggu, sebuah dering di ponsel mengalihkan perhatian Jelita. Refleks, dia merogoh saku celananya dan mengambil ponsel di sana. Saat menemukan nama Andre, kekasihnya, kedua sudut bibir Jelita naik bersamaan.
"Hai, Babe," sapa Jelita seraya berjalan menuju jendela besar.
Perhatian gadis itu langsung terbelah antara langit yang tidak terlalu terik, suasana luar kampus yang lebih sepi, dan juga sosok Andre di ujung teleponnya. "Nggak biasanya kamu telepon sore-sore?" lanjut Jelita.
![](https://img.wattpad.com/cover/303784248-288-k529619.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Sweetest Secret
RomanceDeskripsi: Takdir seakan ingin terus mempertemukan Jelita dan dengan ketua BEM kampusnya, yang selalu berpenampilan cupu Laksmana. Namun, satu pertemuan terburuk membuat keduanya tidak mungkin terpisah. Jelita dan Laksmana harus merahasiakan status...
Wattpad Original
Ada 4 bab gratis lagi