"Gue emang cantik dan berbakat!" puji Jelita pada dirinya sendiri.
Tangannya dengan terampil dan ahli memoleskan riasan di wajah. Senyumnya mengembang lebar saat menaburkan blush on di tulang pipinya. Jelita pastikan, meski hanya acara amal yang diadakan kampusnya, tapi gadis itu harus terlihat cantik dan memukau.
Begitu lipstik merah mudanya menghiasi bibir tipis dan kecilnya dengan sempurna, Jelita langsung berdiri. Gaun merah panjang yang dia kenakan tampak sopan sekaligus anggun. Rambut panjang sepunggungnya hanya dia ikat satu dan diberi hiasan sederhana agar terkesan rapi.
"Jelita yang jelita," sekali lagi dia memuji dirinya sendiri.
Rasanya dia sangat bersyukur orang tuanya memberinya nama Jelita. Karena gara-gara nama itu, Jelita tumbuh sebagaimana doa yang orang tuanya sematkan dalam namanya. Buktinya, dia menjadi salah satu gadis paling diminati di Bangsa International University. Gelar Miss Kampus yang Jelita sandang sekarang sudah menduduki tahun ketiga tepat di tiga tahun dia berkuliah.
Segera diraihnya ponsel, lalu membuka aplikasi kamera. Jelita berpose dengan berbagai gaya. Kemudian, memilih yang terbaik untuk dibagikan di sosial medianya yang memiliki 20 ribu pengikut. Tidak lupa juga beberapa foto dia kirimkan pada Andre, pacarnya sebulan terakhir.
Andre Tan : My beautiful Jelita. Suddenly, I miss you, Babe.
Jelita Atmaja : I miss you too. See you so soon, Darling!
Dibacanya isi pesannya dengan Andre sambil terkikik. Memang hubungan baru selalu membuat euforia di hati karena masih hangat dan semanis madu.
Baru saja menaruh ponsel di meja, sebuah ketukan mengalihkan perhatian Jelita. Tak lama, seorang pria masuk ruangan kecil yang digunakan Jelita untuk merias dan menunggu.
"Halo, Kak Jelita, perkenalan saya Yoga." Pria berambut plontos itu mengulurkan tangan. Seragam hitam yang dikenakan menunjukkan bahwa Yoga adalah bagian dari panitia acara amal ini. "Saya mau briefing bentar."
Jelita segera beranjak, lalu berjabat tangan dengan Yoga singkat. "Hai, Kak. Jadi apa aja nanti rundown acara dan apa yang saya lakukan?"
"Pertama-tama karena keterbatasan tempat rias, saya mau minta izin untuk membagi ruangan ini dengan partner kakak selama acara, boleh, kan?"
"Partner?" Jelita malah balik bertanya.
Seingat gadis itu, saat diminta untuk mengisi acara ini, dia tidak diberitahukan masalah partner. Karena di kampusnya, pemenang Miss Kampus termasuk duta kampus dan itu hanya Jelita seorang.
Yoga mengangguk. "Laksmana, ketua BEM kampus yang akan jadi partner kakak. Nggak masalah, kan, kalau kalian sharing ruangan selama beberapa jam ke depan?"
Seketika Jelita ber-oh ria. Dia juga langsung mengizinkan walau sejujurnya, nama Laksmana tidaklah asing, tapi Jelita tidak pernah tahu bagaimana wajah ketua BEM periode ini.
Harusnya saat penobatan pemenang Miss Kampus tahun ini, Laksmana sebagai ketua BEM periode ini yang memberikan hadiah pada Jelita. Hanya saja waktu itu, ketua BEM tidak bisa hadir dan digantikan dengan wakil ketua. Jadi, bisa dikatakan malam ini adalah malam pertama Jelita melihat wajah Laksmana secara langsung.
Setelah menyetujui pembagian ruangan, Yoga kembali berbicara untuk melakukan arahan selama acara. Mulai dari siapa saja yang hadir dalam acara amal yang diliput media ini, rundown acara, dan terpenting adalah peran Jelita selama acara.
"Nanti kalau Kak Laksmana sudah datang, saya langsung minta dia ke sini, ya."
Jelita terbelalak. "Belum datang? Bukannya acaranya setengah jam lagi?"
![](https://img.wattpad.com/cover/303784248-288-k529619.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Sweetest Secret
RomanceDeskripsi: Takdir seakan ingin terus mempertemukan Jelita dan dengan ketua BEM kampusnya, yang selalu berpenampilan cupu Laksmana. Namun, satu pertemuan terburuk membuat keduanya tidak mungkin terpisah. Jelita dan Laksmana harus merahasiakan status...
Wattpad Original
Ada 6 bab gratis lagi