part 2

13 8 0
                                    

Pagi hari nya setelah shalat subuh mereka pun turun kebawah untuk sarapan, disana sudah ada kedua orang tua Fiyyah juga abangnya.

"Pagi, ayah bunda dan Abang" sapa mereka berdua saat sudah berada dimeja makan

"Pagi juga Hazya" ucap mereka dengan kompak.

"Apa itu Hazya" tanya Fiyyah dengan raut penasaran nya

"Hm, apa artinya" ucap Hazwan yang juga ikut ikutan. Ia pun sama penasaran nya dengan fiyyah

"Hazya itu Hazwan dan Fiyyah" jelas bunda nya Fiyyah.

"Oh, kenapa disingkat gitu sih Bun. Apalagi disingkat ya dengan orang nyebelin kayak dia." Ucap Fiyyah sambil melirik sinis Hazwan. Hazwan yang menyadari nya pun gregetan juga

"Yehh, aku pun juga nggak mau kalik jika disandingkan dengan cewek galak tukang perintah, plus komplotan nya induk singa Betina lagi. Dih nggak level kalik." Semprot Hazwan yang mana langsung mendapat tonjokan tepat di perut nya, siapa lagi pelaku nya jika bukan Fiyyah.

'benar benar menjengkelkan nih anak ya. Pagi pagi udah bikin kesal saja' pikir Fiyyah

"Kurang aja ya situ" ucap Fiyyah dengan kesal nya setelah menonjok perut suami nya tanpa rasa bersalah sedikit pun.

'nih bocah satu, nggak ada sopan sopan nya sama suami' pikir Faza

"Dek, nggak boleh gitu sama suami. Dikatain durhaka kamu nanti" tegur Faza kepada Fiyyah.

"Salah sendiri bikin orang kesel. Udahlah lebih baik aku ke kamar saja" ucap Fiyyah lalu pergi setelah mengambil dua roti yang sudah dibalur selai di atas meja makan.

"Lho kok malah nyalahin aku sih" ucap Hazwan saat Fiyyah belum menaiki tangga. Namun Fiyyah sama sekali tak menghiraukan perkataan Hazwan.

'kenapa anakku bisa jadi istri kurang ajar begini. Apa aku kurang mendidiknya atau kah aku terlalu memaksakan kehendakku padanya' pikir bunda nya Fiyyah yg menatap sendu punggung putrinya yang kini mulai tak terlihat lagi.

"Maafin anak bunda ya nak" ucap bunda nya dengan raut sedih karena sang anak yang bersikap kurang ajar menurut nya.

"Nggak papa kok Bun" ucap nya dengan tulus yang hanya dibalas senyuman saja oleh bunda nya Fiyyah.

Akhir nya mereka pun kini sarapan tanpa adanya Fiyyah.

.
.
.
.

Dipublish ulang
18 Maret 2022

Terima kasih yg sudah baca.

Maaf jika ada salah kata maupun kalimat.

Jgn lupa vote comment and follow guys see you next part ya assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Cinta Untuk FiyyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang