Bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Siswa-siswi berebut mengeluarkan kendaraannya masing-masing. Berbeda dengan alvaska dan antek-anteknya itu, mereka masih berada diarea parkiran. Menunggu murid-murid disana keluar sampai sekolah benar-benar kosong.
"Daniel, nanti suruh pak otong tutup gerbang, biar anak avigator gak masuk, sama gak ngerusakin fasilias sekolah" ujar gibran kepada salah satu anggota vangster.
"iya kak" balas daniel. Daniel ini adalah salah satu anggota vangster. Ia masih kelas X, tetapi masalah beladiri, jangan ditanyakan lagi. Remaja itu sangatlah jago dalam masalah beladiri. Ia sering mendapatkan juara satu dalam pertandingan beladiri.
"al, kayaknya sih serkan gak bakalan datang tuh" ujar vino yang bersebelahan dengan arthur
Alvaska menolehkan kepalanya kearah vino dengan wajah datarnya.
"kayaknya tuh orang cuman ngerjain lo aja, al" ucap gavin.
Malvin yang mendengar itu langsung
Mengalihkan pandangannya kearah gavin dan vino "Kita tunggu aja" sahut malvin "kalo sih reza gak datang, kita yang bakalan datengin markas mereka"."benar kata malvin, kita tunggu aja dulu" ujar alvaska yang bersedekap dada dan menyandarkan badannya kedinding
Brum brum brum
Suara deru motor yang terdengar dari arah gerbang tersebut membuat alvaska dan lainnya mengalihkan perhatian mereka kearah geng motor yang sudah menunggu mereka. Dan juga menggeber-geberkan motor mereka masing-masing.
Brum brum brum
"woi alvaska keluar lo!" teriak salah satu cowok yang ada disana.
Alvaska menegakkan badannya, dan berjalan menghampiri geng motor tersebut dan diikuti yang lainnya.
"gak usah berisik lo!" teriak arthur yang ada dibelakang alvaska.
"diem lo anjing!" maki salah satu anggota avigator tersebut kepada arthur.
"lu yang diem asu!" ujar arthur
"bacot lo, nyali yupi aja belagu!" ucap cowok itu sambil menatap remeh kearah arthur.
"lu nantangin gue anjing!" ujar arthur yang mulai tersulut emosi.
"iya kenapa!" cowok tersebut tersenyum miring melihat ekspresi dari arthur "takut yah lo?"
Arthur yang berjalan, ingin mendekati cowok tersebut langsung dicegah oleh alvaska.
"tahan emosi lo" ucap alvaska pelan kepada cowok itu. Tetapi masih terdengar oleh arthur. "jangan sampe lo, kepancing sama omongan pecundang thur!"
Arthur yang mendengar itu langsung menganggukkan kepalanya. Dan menatap tajam kearah cowok tersebut. Dan sebaliknya cowok tersebut malah menatap arthur dengan remeh.
Alvaska menatap pasukan avigator dengan datar "apa mau lo?" yang langsung to the point, dan tidak mau basa-basi.
Cowok yang ada dihadapan alvaska saat ini adalah musuh bebuyutan dari geng vangster. Sudah bertahun-tahun mereka bermusuhan.
Cowok itu menyeringai "gue udah bilang sama lo kan ditelfon, jadi gak perlu lagi gue ngejelasin sama lo, lo juga udah tau kedatangan gue dan lainnya kesini" ucapnya yang panjang lebar.
Alvaska menatap cowok tersebut dengan dingin "jangan harap gue bakalan setuju dengan persyaratan lo!" ujar alvaska pelan dengan penuh penekanan.
Cowok tersebut mendengus mendengar itu sambil menatap alvaska. Dan menampilkan seringai disudut bibirnya.
"yakin lo, gak setuju sama persyaratan gue?"
"padahal gue udah mau ngajak lo semua buat masuk ke anggota gue" katanya yang menatap remeh kearah alvaska.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVASKA [ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW DULU BARU BACA]⚠ "Woii!!Lu mau cari mati yah?" ujar Alvaska kepada gadis yang ada didepannya tetapi gadis itu hanya menatapnya dengan datar,tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut gadis itu "Woii!!!Lu punya kuping kagak sih!?dengar...