🔥15

132 12 2
                                    

Seorang gadis yang kini sedang terbaring lemah diatas brankar. wajah yang sangat pucat itu menghiasi setiap wajah gadis itu.

Delapan cowok yang sedari tadi menjaga gadis itu kini berada didalam ruangan tersebut. Seperti sekarang, ruangan itu sangatlah berisik yang dibuat oleh keempat laki-laki yang sedang bermain game online itu dihp mereka masing-masing.

"WOI! ITU SIH ZILONG DITENGAH WOI!!" pekik vino yang heboh

"THUR KETENGAH WOI!! NGAPAIN LO DIPOJOKAN!!" teriak gavin

"SABAR BANGSAT!! NIE JARINGAN GUE LOLA BATT ANJIRR!!" seru arthur

"WOI TOLONGIN GUE! GUE DIKEROYOK NIE SAMA LAYLA, BALMON SAMA DKKNYA!" pekik devian yang ikut heboh juga.

"BANGSAT TUH ORANG! MAENNYA KEROYOKAN!" maki gavin

Seperti itulah kehebohan yang diperbuat oleh keempat laki-laki itu. Lain dengan dua orang yang sedang asik mukbang mie goreng yang sangat pedas, yang dipesan oleh arion sendiri. Kalau malvin? Cowok itu sudah menjelajahi mimpinya Sedari tadi. sepertinya laki-laki itu kelelahan seharian melakukan aktivitas yang membuat cowok itu kecapean. Alvaska? Laki-laki itu hanya memainkan hpnya. Tanpa terganggu dengan kebisingan yang dibuat oleh keempat sahabatnya itu.

Tiba-tiba pintu ruangan tersebut terbuka lebar membuat alvaska, gibran, dan arion secara bersamaan melihat kearah pintu ruangan tersebut. Dan muncullah dua orang cowok yang ternyata adalah zayyan dan riano.

Kenapa mereka ada disini? Yah karena alvaska menelfon zayyan untuk memberitahu keadaan adek perempuannya itu, yang sedang berada dirumah sakit.

Kedua cowok itu berjalan mendekati alvaska "gimana al, keadaan maureen?" tanya zayyan yang terlihat khawatir sekali.

Keempat cowok yang tadinya berisik, sekarang mereka memberhentikan kegiatan mereka berempat. Keempat laki-laki itu tahu, kalau situasi sekarang sedang serius. Jadi mereka berempat berhenti bermain game.

Alvaska menatap kearah dua laki-laki itu dengan datar. Ia melihat kedua mata cowok itu yang saat ini sangatlah khawatir dengan keadaan maureen. Yaps gadis yang berada diatas brankar itu adalah maureen, alvaska dan yang lainnya tadi membawa gadis itu kerumah sakit dengan keadaan tak sadarkan diri.

Alvaska menatap kearah bola mata zayyan. Cowok itu baru kali ini melihat abang kelasnya ini sekhawatir itu kepada maureen. Biasanya alvaska melihat wajah dan bola mata zayyan saat disekolah sangatlah datar dan tatapannya yang kosong.

"dokter bilang, maureen terkena benturan yang cukup keras didaerah belakang kepalanya, dan tulang punggungnya hampir saja patah" kata alvaska yang panjang lebar.

"T-tapi gak sampek hilang ingatan kan?" tanya riano gantian.

Alvaska menggelengkan kepelanya sebagai jawabannya. Riano dan zayyan menghela nafas dengan lega. Riano mendekati brankar yang dimana maureen yang saat ini terbaring lemah diatas brankar tersebut.

Riano berjalan mendekati maureen. "cepat sembuh yah" ucap riano yang lirih "kakak gak mau liat kamu terbaring diatas brankar ini" sambil memegang tangan gadis itu yang begitu pucet.

Zayyan yang melihat itu merasa sedih, melihat keadaan maureen yang terbaring lemah diatas brankar. Setelah itu ia melirik kearah alvaska yang juga ikut melihat riano dan maureen.

"gimana ceritanya kok bisa maureen kayak gini, al?" tanya zayyan yang menatap datar kearah alvaska.

Alvaska menolehkan kepalanya kearah zayyan. Dan cowok itu keluar dari ruangan tersebut yang diikuti oleh zayyan. Dan setelah sampai diluar alvaska menceritakan semuanya yang terjadi saat kejadian itu kepada zayyan.

ALVASKA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang