Hai semuaaa
Gimana kabarnya? baik? Atau sedang tidak baik?
Bintang dan komenan kalian
adalah semangat aku untuk
Buat cerita.Saat ini delapan inti VANGSTER berada diwarung binar. Tempat tongkrongan mereka saat bolos maupun jam istirahat.
"WOI! DUGONG!, BAKSO GUE ITU! LO EMBAT-EMBAT AJA! GAK ADA OTAK KAU!" suara teriakan membahana itu menghiasi warung binar yang mereka tempati. Siapa lagi kalau bukan vino.
"yeh pelit banget lo asu! Mintak dikit doang! Gak boleh!" kata arthur.
"dikit dari mana tono! Itu lo makan semuanya ! Gak ada sisa sedikit pun!" timpal arion yang melihat tingkah arthur yang tidak tau diri itu.
"sekali-kali kek vin, lu traktirin gue" ucap arthur yang memelas. "gue lagi bokek nie".
Padahal uang cowok itu masih ada. Malahan cowok itu mempunyai blackcard dua didompetnya. Hanya saja arthur males mengeluarkan uangnya. Cowok itu menggunakan nya saat keperluan penting saja.
"gak percaya gue, kalau arthur bokek" sahut gavin yang duduk bersebelahan dengan gibran.
"dia kan sultan, mana pernah uangnya habis" goda gibran yang ikut nimbrung. "iya gak thur".
"itu uang orang tua gue, bukan uang gue" jawab arthur. "entar kalau gue dah kerja baru ada uang gue".
Arion menoyor kepala arthur. "yah kan uang orang tua untuk anaknya, Gimana sih lu thur" ucap arion.
Malvin yang melihat teman-temannya itu langsung menolehkan kepalanya kearah alvaska yang saat ini sedang melamun itu. Membuat ia menghampiri sahabatnya itu.
Malvin menempuk bahu alvaska. "kenapa lo?" tanya malvin.
Alvaska melirik kearah malvin dan kembali menatap kedepan. "mimpi itu lagi muncul, buat gue gak tenang" ucap alvaska yang menghela nafas kasar.
Malvin sudah tau apa yang dialami oleh alvaska selama satu tahun ini. "cewek itu lagi?" tebak malvin.
Alvaska tak menolehkan kepalanya tetapi ia hanya mengangguk apa yang dikatakan malvin.
"mungkin tuh cewek, bakalan ada sangkut pautnya sama lo, al" suara itu bukanlah dari malvin. Tetapi suara devian yang ikut duduk disamping alvaksa.
Bukan malvin saja yang tau masalah alvaska, tetapi devian juga sudah tau. karena cowok itu tak sengaja mendengar pembicaraan malvin dan alvaska saat itu.
"maksud lo?" tanya alvaska yang mengerutkan dahinya.
Devian menatap kearah alvaska. "maksud gue, lo bakalan bersangkutan sama cewek yang ada dimimpi lo itu, tapi bukan sekarang. Mungkin hari yang akan datang" ucap devian.
Devian yang melihat ekspresi alvaska langsung menepuk bahu cowok itu. "udah al gak usah lo pikirin kali ucapan gue tadi. Mungkin itu perkiraan gue doang tentang lo sama mimpi lo itu" setelah mengatakan itu devian pergi meninggalkan alvaska dan malvin yang masih mencerna ucapan cowok itu tadi.
"yang dimaksud devian apa?" batin malvin.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVASKA [ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW DULU BARU BACA]⚠ "Woii!!Lu mau cari mati yah?" ujar Alvaska kepada gadis yang ada didepannya tetapi gadis itu hanya menatapnya dengan datar,tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut gadis itu "Woii!!!Lu punya kuping kagak sih!?dengar...