SIN 03

7.9K 613 17
                                    

"makasih ya kak shan udah nolongin aku lagi" ucap gracia yang kini berada di mobil shani.

"sama - sama, kamu kenapa ngga mutusin dia?" ucap shani.

"aku sebenernya juga pengen banget buat mutusin dia tapi ya gitu setiap kali aku minta putus dia selalu kasar ke aku" ucap gracia.

"bisa - bisa nya dia kaya gitu, kamu dulu kenapa kok mau aja pacaran sama dia" ucap shani.

"dulu aku selalu nolak dia kak tapi setelah itu dia ngancem kalau aku ngga mau jadi pacar dia nanti orang tua aku yang kena akibatnya" ucap gracia.

"sebelum dia ngapa - ngapain orang tua kamu, dia yang akan aku bunuh terlebih dahulu" gumam shani yang tidak terdengar jelas oleh gracia.

setelah sampai di rumah gracia, shani pun berpamitan kepada gracia karena dia ingin melanjutkan pekerjaan nya tadi yang tertunda

"ge aku pulang dulu ya" ucap shani pada gracia saat mereka sama - sama telah turun dari mobil.

"ngga mau masuk dulu kak?" tanya gracia.

"ngga, aku mau lanjutin pekerjaan aku dulu" jawab shani.

"ya udah deh tapi lain kali kak shani harus mampir ya kerumah gracia" ucap gracia.

"iya ge, yaudah aku pulang dulu ya" ucap shani.

"iya kak hati - hati" ucap gracia dengan senyuman manis nya.

shani yang melihat gracia tersenyum itupun mematung, pasalnya jika gracia tersenyum maka kecantikan gracia semakin menambah

"kak shan jangan ngelamun" panggil gracia saat shani sedang melamun, shani yang mendengar panggilan tersebut memberhentikan lamunan tersebut.

"ya udah aku pulang dulu ya" ucap shani.

setelah itu shani menjalankan mobil nya menuju ke rumah shani, saat shani telah sampai di rumah nya shani meminta kepada para bodyguard nya untuk membawa nino atau mantan gracia tersebut ke salah satu tempat yang hanya shani dan para bodyguard lah yang tau

pada sore hari saat shani telah mengerjakan pekerjaan kantornya tersebut segera menuju ke tempat yang diduga disana sudah ada nino dan beberapa bodyguard nya

"bagaimana keadaan nino" ucap shani pada salah satu bodyguardnya saat ia telah memasuki tempat tersebut.

"nino kini dalam keadaan tidak sadarkan diri bos, mungkin dia akan sadar 10 menit lagi bos" ucap bodyguard tersebut.

"baiklah, panggilkan saya jika dia sudah sadar" ucap shani.

"baik bos" ucap bodyguard tersebut.

sedikit info bahwasannya tempat tersebut adalah tempat rahasia yang di mana shani akan memberi pelajaran kepada seseorang yang jahat kepada orang yang dia sayangi

"permisi bos, nino sudah sadar" ucap bodyguard tadi kepada shani yang kini sedang asyik menonton televisinya dengan vape yang kini ada di tangannya.

"baiklah sekarang pergilah" ucap shani.

shani pun mematikan televisinya dan mematikan vape nya tersebut kemudian ia menuju ke ruangan nino berada

"sudah bangun anda" ucap shani.

"lu ngapain bawa gue kesini" ucap nino yang sedang berusaha melepaskan diri.

"gue mau ngasih pelajaran buat lu karena lu udah berani kasar ke gracia dan juga mengancam kedua orang tua nya" ucap shani.

"lu tau darimana?" ucap nino.

"ngga perlu tau dari siapa, riko ambilkan saya pisau" ucap shani, nino yang mendengar ucapan shani tersebut panik dan mencoba untuk segera melarikan diri agar ia tidak dibunuh oleh shani.

"ini bos" ucap riko kemudian riko pergi dari tempat tersebut.

shani kini memegang pisau di tangan kanan nya dan mulai mendekat ke arah nino

"lu mau apain gue, lu jangan bunuh gue" ucap nino dengan wajah ketakutannya.

"ngga perlu takut, saya hanya memberikan permainan kepada anda saja" ucap shani.

shani kini berada tepat di depan nino, kemudian dia menggoreskan pisau tersebut ke mulut nino sehingga nino menjerit kesakitan, shani melanjutkan nya dengan menggoreskan pisaunya ke area leher serta kuping nino

"pleasee tolong jangan bunuh gue" ucap nino.

"sudah terlambat nino" ucap shani.

shani secara tiba - tiba menancapkan pisau tersebut di tangan kanan nino

"ini adalah pelajaran karna lu udah hampir nampar gracia" ucap shani.

"segitu aja dulu pelajaran gue buat lu, kalau lu masih berani untuk nyakitin gracia lu akan mendapatkan lebih dari ini" ucap shani.

"dan satu lagi putusin gracia serta jauhin gracia sekarang atau pisau ini akan segera menancap ke dada anda" ucap shani.

"iya oke gue bakalan putusin dia dan bakalan jauhin dia tapi please jangan bunuh gue dan tolong bebasin gue" ucap nino yang di jawab anggukan oleh shani.

TBC

SIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang