2

375 34 0
                                    


*

*

" Off Jumpol.?? " Gumam Gun .

Sepertinya nama itu tidak familiar , tapi entahlah. Gun seakan lupa dimana Ia pernah mendengar nama itu sebelumnya.

Gun menarik kedua alisnya , dan saling bertautan . Ia melanjutkan makan siangnya , hanya Ia seorang diri duduk di kursi meja makan di sebuah kantin di fakultasnya.

Sedangkan Ohm bocah tengil itu. Memilih pergi menemui Nanon kekasihnya dari jurusan Teknik.

" Aish.! Untuk apa aku memikirkan orang itu. bodoh sekali .!! " Gun kembali berdialog dengan dirinya sendiri.

Gun beranjak dari duduknya , makanan miliknya juga sudah habis tak tersisa .

Ia kembali menggendong tas ranselnya. Berjalan menuju tempat penjual minuman di sisi kanan kantin.

" Coklat vanila latte ekstra toping satu. "

" Coklat vanila latte ekstra toping satu. "

Ucap Gun dan seseorang di sampingnya bersamaan. Membuat Gun menoleh ke sampingnya.

Menatap seseorang itu , yg sama sekali tidak memperdulikan kehadiran Gun. Sepertinya Ia bukan dari fakultas ekonomi , tapi kenapa berada di kawasan fakultas ekonomi .?

Gumam Gun dalam dirinya menatap heran orang itu.

Tunggu.!! Bukankah dia anak jurusan teknologi Komunikasi , dilihat dari peniti pin yg Ia pakai itu dari Fakultas tersebut.

Untuk apa mahasiswa dari jurusan teknologi Komunikasi berada di gedung fakultas ekonomi.? Bukankah jarak fakultas teknologi dan ekonomi sangat jauh.??

" Jangan lupa bi , es batunya yang banyak. " Ucap seseorang itu lagi pada bibi penjual minuman itu.

Gun membulatkan matanya , merasa tak terima atas apa yg dilakukan oleh laki-laki itu ,  Karena menurutnya Ia lebih dulu memesan.

" Tunggu aku yg lebih dulu memesan minuman itu.!! Kenapa kau menyela antrian hah.?!! " Protes Gun.

Namun seseorang itu sama sekali tidak memperdulikan Gun , walau Gun menatapnya dengan tatapan sinis.

" Bibi . Aku yg lebih dulu memesan , buatkan punyaku lebih dulu.!! " Ucap Gun tak mau kalah.

" Bi cepat sedikit , aku sedang buru-buru. " Ucap seseorang itu lagi.

" Hay kau.!! Kau datang setelah ku , kenapa kau menyela antrian ku hah.?? " Gun melototi seseorang itu.

Terdengar hembusan nafas lelahnya . Ia menoleh Gun di sampingnya , menatap Gun yg juga menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi sedikitpun.

" Aku sedang buru-buru , kau bisa memilik minum itu setelahku. Aku akan mentraktirmu ok.  " Ucapnya menatap wajah Gun yg bersembunyi di balik tuduh Hoodie abu-abunya.

"  hah.?? Tidak bisa aku lebih dulu , kau anak komunikasi untuk apa kau ke fakultas ekonomi hah.?? " Gun menatap Seseorang itu dengan tatapan heran.

" Ini pesanan kalian . " Ucap bibi penjual minuman tersebut.

Wanita berumur 30 tahunan itu , meletakkan dua Gelas minuman Coklat vanilla latte ekstra toping , diatas meja di depan kedua orang yg beradu mulut hanya karena sebuah minuman.

" Jadi kalian tidak akan saling bertengkar lagi . " Ucap Bibi itu lagi , menatap keduanya secara bergantian.

" Khop kun naa Bi . Ini uangnya . " Seseorang itu menyerahkan beberapa bath pada bibi sang penjual minuman.

" Aku traktir . " Setelahnya Ia meninggal Gun begitu saja , tanpa menunggu jawaban dari Gun.

Pria mungil itu hanya bisa terus melototkan matanya tak mengerti , mengapa hari ini Ia bisa bertemu dengan seseorang seperti dia.

SMILE GUN { OFF & GUN ✓ }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang