20

296 25 5
                                    


*

Gun menyuap makanan dengan canggung, kejadian tadi terus berputar di kepala. Untuk pertama kalinya Ia sama sekali tidak dapat menolak apa yg Off lakukan padanya tadi.

Hanya saja Gun masih sulit mengartikan perasaan sendiri. Off memperhatikan Gun yg larut dalam pikirannya.

" Kalau kau terus melamun, makanan itu tidak akan cepat habis, jika kau terus melamun " Off menyendok makanan di piring Gun.

Kemudian menyodorkan sendok berisi nasi, dan lauknya pada Gun.

" A-aku bisa sendiri. " Gun tergagap.

" Hhmm. . " Off menepis tangan Gun.

Mau tidak mau, Gun menyuap makanan di sendok yg Off sodorkan padanya.

" Good boy. " Off tersenyum saat menatap wajah manis itu memerah.

" Phii. . . " Gun terlihat ragu-ragu untuk melanjutkan ucapannya.

Off menghentikan makannya, padangan keduanya bertemu.

" Maafkan aku soal tadi. " Off memulai lebih dulu.

" Aku tidak bermaksud melakukannya, tapi aku juga tidak bisa menghentikan diriku sendiri. "

" Kau boleh marah padaku, tapi jangan membenciku. " Off menatap dalam mata Gun yg indah.

" A-aku. . Aku menyukaimu Gun. "

Pernyataan Off membuat Gun tersentak kaget, untuk pertama kalinya seorang laki-laki menyatakan perasaan padanya, tidak pernah terlintas dipikirannya jika seorang playboy seperti Off menyatakan perasaannya, bahkan untuk percaya dengan apa yg Ia katakan rasanya sulit.

" P'Off a-apa kau sadar apa yg kau katakan.??!! "

" Kau laki-laki, aku juga laki-laki, apa pantas kau mengatakan hal semacam itu. Bagaimana nanti tentang tanggapan orang-orang tentang ini semua. " Lanjut Gun.

" Lalu apa kau pikir aku perduli dengan pandangan orang-orang Hm.?? " Off meraih tangan Gun.

" Ini hanya tentang cinta, perasaan, dan kita. "

" Love is Love you know.??? " Off menggenggam tangan Gun lembut.

Padangan keduanya saling bertemu, Gun kali ini benar-benar berdebar. Ini untuk pertama kalinya Ia merasakan jantungnya kembali bergetar untuk seseorang setelah sekian lama, tapi dalam kepalanya memiliki tenda tanya besar kenapa harus Off Jumpol.

" A-aku . . Aku. . "

" Kau tenang saja, aku tidak akan memaksamu untuk menjawabnya sekarang. Aku bisa menunggu. " Off meyakinkan Gun.

Cup.!!

Off mengecup kening Gun lembut. Gun membeku, saat Pandangan keduanya saling mengunci mereka.

Senyuman Off tertarik di kedua sudut bibirnya, saat Ia menyadari betapa manisnya pria mungil di depannya saat ini. Ini pertama kalinya Ia merasakan hal aneh yg menggelitik hatinya, beberapa bisikan dalam pikirannya meminta agar jangan pernah melepaskan pria itu dari pandangan.

" Ke-kenapa kau menatapku ?? " Gun menyadarkan Off dari lamunannya.

" Kau manis. " Ujar Off mencubit pelan hidung mancung Gun.

Sekali lagi Gun di buat membeku olehnya, pipi cabi itu kembali merona dan kali ini Gun tidak mampu lagi menyembunyikan ke tersipuannya terhadap Off.

" Sebaiknya kau tidur sekarang. " Off mengalihkan pandangan.

" Kau bisa tidur di tempat tidurku, aku akan tidur di sini. " Off menunjuk tempat tidurnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SMILE GUN { OFF & GUN ✓ }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang