3

291 38 2
                                    

*

*

*

Sudah hampir satu setengah jam Gun menunggu Pim adiknya di depan fakultas seni.

Namun nampaknya Gadis cantik yg usianya hanya terpaut dua tahun itu dengannya , belum juga kunjung keluar dari gedung fakultasnya.

Beberapa kali Gun melirik jam tangan anti air yg melingkar di pergelangan tangan kirinya. Seharusnya Ia sudah tiba di rumah sejak tadi kalau saja Pim tidak memintanya untuk menunggunya.

Lalu kembali bermain Games Online untuk melanjutkan pertandingan tadi malam. Pikir Gun.

" Apa aku Harus pergi ke kelasnya untuk memastikan.?! " Gumam Gun seorang diri.

Gun menatap ke berbagai arah , cukup sepi . Hanya ada beberapa siswa yg berkeliaran di luar gedung fakultas.

Klik.!

Gun menekan tombol otomatis untuk mengunci pintu mobilnya untuk keamanan.

Laki-laki mungil tu berjalan kearah gedung fakultas yg berada tepat di belakang gedung fakultas Photography.

Musik kembali menghiasi pendengarannya , tak ada bosan-bosan Gun memutar dan mendengarkan lagu yg sama setiap harinya.

' At My Worst - Pink Sweat$ '

Lagu itulah yg kini menjadi kesukaan Gun akhir-akhir ini . Setelah beberapa bulan yg lalu sebelum Ia pindah dari Chiang Mai ke Bangkok , Ia sempat menyukai beberapa musik jazz.

" I need somebody who can love me at my worst "

" Know i'm not perfect but i hope you see my worth "

Gun terdengar bersenandung halus , mengikuti beberapa lirik lagu yg ia putar lewat earphone Bluetoothnya.

Gun benar-benar menikmati musik itu , bagai menjadi candu untuknya sendiri. Tak ada bosan-bosannya Ia menyenandungkan lagu tersebut walau sudah puluhan kali Ia dengarkan.

Tiba-tiba. .

Bruaakk. .!!

Dari arah berlawanan seorang gadis dengan paras cantik , namun nampak sedikit tomboy tanpa di sengaja menabrak Gun.

Dengan refleks Gun menahan gadis itu agar tidak jatuh ketanah.

" Khod thod naa. . " Gadis itu sedikit menunduk.

" Apa kau baik-baik saja.?? " Gun menatap gadis itu yg mulai mengangkat pandangannya.

Gun mematikan musik yg menghiasi pendengarannya , dan membantu gadis itu agar berdiri dengan benar.

Milk Pansa.

Ya gadis itu adalah Milk yg baru keluar dari Gedung fakultasnya . Fakultas Photography yg kebetulan menjadi penghubung antara fakultas Seni.

" Hhmm.!! Aku baik-baik saja , tenang saja. " Milk mengukir senyum di kedua sudut bibir tipisnya.

Yg hanya dapat anggukan seadanya dari Gun.

" Apa kau mahasiswa baru di sini.?? " Milk menatap wajah Gun yg terasa asing baginya.

" Aku belum pernah melihatmu sebelumnya.?! "

" Eem.! Ya begitulah. " Sahut Gun seadanya.

" Ooh. . Aku milk. "

Milk gadis cantik itu mengulurkan tangannya , untuk memperkenalkan dirinya pada Gun yg nampak sedikit ragu menyambut perkenalkan dari Milk.

Namun pada akhirnya laki-laki mungil itu menyambut perkenalkan dari milk setelah cukup lama Ia berpikir.

" Gun. " Ucap Gun tanpa ekspresi di wajahnya.

SMILE GUN { OFF & GUN ✓ }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang