"Ayo lanjutkan ini dan jangan pergi!"
"Apa maksudmu?"
"ayo tetaplah berhubungan seperti ini, aku tak pernah menarik perkataanku tapi kali ini aku ingin menarik perkataanku"
"Ah sudah ada yang menjemputku aku pulang ya"
"Iya hati hati"
Ayu langsung naik ke motor ibunnya.
"Tak kusangka yang awalnya aku tak berencana ingin dekat dengannya ingin selalu berada disampingnya dan meneliti tentang dirinya lagi.." ucap Ayu dalam hati dalam perasaan senang dan penuh cinta
(sesampainya dirumah)
Ayu melihat kehadiran ayahnya yang secara tiba tiba yang membuat Ayu sedikit takut.
"Kenapa kau kesini?!" tanya ibu Ayu
"Hei santailah, rumah ini ingin ku jual"
"Untuk apa?! enak saja! ini punya anak anak bukan dirimu?"
Ayu langsung disuruh masuk dan terlihat adiknya yang nampak ketakutan didalam.
"kakak aku takut.."
"Alif kamu laki laki jangan takut ayo kita makan didapur" ucap Ayu mengalihkan perhatian adiknya
Adiknya hanya mengangguk saja.
Keluarga Ayu bisa dibilang kurang harmonis, ayah dan ibunya selalu saja bertengkar masalah uanglah. Ayah Ayu jarang pulang dan jika ia pulang hanya membawa masalah sehingga Ayu membenci ayahnya tersebut karna ayahnya tak bertanggung jawab dengan keluarganya sendiri.
Ayu berganti pakaian dan langsung duduk didapur terdengar suara tamparan dari ruang tamu.
Ayu yang disana ketakutan setengah mati mendengarnya mencoba menenangkan adiknya.
"Jangan dengar ya dek"
"i- iya kak.."
Mereka berdua pun tetap mencoba makan walau disertai rasa takut dan merinding.
Tak lama terdengar suara pecahan yang membuat mereka semakin takut dan merinding tapi mereka tak bisa kabur kemana mana lagi selain hanya diam.
"dek, udah makannya kan? kita masuk kamar kakak ya kita dengar musik"
"iya kak"
Ayu tak mau adik kecilnya harus mendengar permasalahan orang dewasa walau Ayu juga belum dewasa sebenarnya tapi ia merasa cukup dia yang merasakannya adiknya tak perlu. Ayu terpaksa dewasa di usia yang belum sesuai dengan dirinnya.
Ayu menaruh headset ke dalam telinga adiknya sembari tersenyum, sementara itu ayu harus menahan tangisnya mendengar suara bertengkar ayah ibunya yang dimana ayu tak bisa membela ibunya karna ia pun takut dengan ayahnya terakhir kali Ayu di rotan di pahanya yang berbekas sampai saat ini.
Beberapa jam mereka harus seperti itu dan tak lama adiknya Ayu tertidur pulas melihat Adiknya yang tertidur pulas ayu berkata:
"Kasian denganmu adikku, tapi kakak ini akan mencoba berusaha agar kau tak melihat dan mendengar apa yang kaka lihat dan kaka dengar." ucap ayu sembari mengelus rambut adiknya.
(Keesokannya disekolah)
Ayu datang sedikit siang.
(kelas)
"Ah untung ga telat"
"hei ayu, ini ada surat dari bang rama untukmu"
"surat? surat apa?"
"ntah, katanya jangan dibuka kecuali darimu. ini diamplopkan"
"hm baiklah, akan ku baca "
Surat tersebut bertuliskan:
KAMU SEDANG MEMBACA
KU SEBUT INI CINTA
RomanceMencintai adalah hal yang mudah bagikku, tapi memilikimu adalah kemungkinan yang selalu ku mungkinkan. Kisah berawal dari suatu ketidak sengajaan menjadi suatu kejutaan yang hebat antara kami berdua.. bagaimanakah kelanjutan nya??