1

25.5K 1K 71
                                    

Josua Alkadrie dan Reva Anandika adalah sahabat, tapi orang orang menyebutnya bromance karna sahabat tapi bucin satu sama lain.

sekarang mereka berdua berada dikamar Reva, dengan Josua yang sibuk dengan gadget nya.

"Jo, gua nanti ada kerja kelompok." ucap Reva tiba-tiba membuat Josua menatap Reva.

"dimana?." tanya Josua datar, sedangkan Reva sudah mewanti-wanti dengan bariton suara Josua yang terdengar dingin.

"di ruang tamu." jawab Reva.

Josua menganggukkan kepalanya, itu tidak masalah karna nanti Josua akan memperhatikan setiap gerak-gerik sahabatnya itu dengan leluasa.

sedangkan Reva menghela nafasnya, ia sudah tau akan tabiat dari sahabatnya itu, sangat posesif dan sangat cemburuan.

pernah pada saat itu Reva tidak mengabari apa-apa oleh Josua, karna dia lupa, entah darimana Josua tau lokasinya, ia langsung menyeret Reva untuk segera pulang bersamanya, dan sampai dirumah Josua melakukan tindakan yang diluar kepalanya.

ia mencekik Reva karna saking cemburunya melihat Reva dekat dengan teman nya yang lain.

mulai dari situlah, sifat asli dari seorang Josua Alkadrie terungkap.

"kapan?." tanya Josua.

"sorean kayaknya." jawab Reva.

tak ada lagi percakapan diantara mereka, Reva yang sibuk dengan perlengkapan kerja kelompoknya dan Josua yang masih fokus dengan gadget nya.

***

disiang harinya Josua dan Reva bermain ps bersama dikamar Reva.

"lu ga pulang Jo?" tanya Reva.

Josua menaruh stick ps nya dan menatap Reva dengan dingin, sedangkan Reva merutuki mulutnya.

"kenapa? biar nanti bisa leluasa gaada gua?." tanya Josua beruntun.

"bu-bukan begitu, gua cuman nanya." gagap Reva.

Josua mendekati Reva, dan tidak ada jarak sama sekali diantara mereka bahkan wajah mereka hanya berjarak beberapa senti saja.

"inget ini, gua ga akan ngelepas lu kecuali gua sendiri yang ngelepasin lu." jelas Josua, entah tersihir oleh apa membuat Reva menganggukkan kepalanya.

ketika sore hari sekitar jam 14.45 mulai berdatangan teman kelompok Reva, dan memulai kerja kelompoknya.

Reva dan teman-temannya mengerjakan tugas yang sudah dibagi rata, sedangkan Josua memperhatikan Reva dari CCTV ruang tamu yang terhubung ke ponselnya.

"woy Zidan!." panggil Reva.

"ngape?" jawabnya.

"nih, tolong gambarin gua kaga bisa."

"mana sini."

Reva menyerahkan buku nya pada Zidan, yang diambil oleh Zidan dengan tangan yang sengaja bersentuhan.

"bajeng." umpat Reva, karna Zidan memberinya wink dan mengedipkan mata padanya.

Josua yang melihat itupun hanya menatap dingin layar ponselnya, ia merasa cemburu hanya karna hal sepele seperti itu.

setelah selesai mengerjakan tugas kelompok, teman-teman Reva sudah pada pulang, ketika akan merapihkan kembali peralatan sekolahnya, Josua mencengkram erat tangan Reva lalu membawanya masuk ke kamar.

"sakit." lirih Reva.

"apa puas dengan si keparat itu?." tanya Josua.

"lu kan liat sendiri, Zidan duluan." bela Reva.

History ObsessedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang