sesampainya dirumah, Josua langsung menggendong Adam sambil berjalan masuk ke rumah.
"maafin kakak ya dek." ucap Josua, kini dengan nada yang lembut.
Adam memeluk erat dan mendusel pada pundak Josua, sambil menganggukkan kepalanya.
"perjanjian nya apa?." tanya Josua.
"harus nurut sama kakak Reva." jawab Adam.
Josua mengusap rambut Adam dengan gemas.
Reva dan Tama yang melihat itu pun lega, karna tidak ada lagi aura yang menyeramkan.
memang Josua adalah lelaki gentle, dia tidak malu meminta maaf pada Adam karna menggertaknya tadi.
mereka akhirnya membersihkan diri mereka, mengganti baju dengan yang lebih santai.
setelahnya mereka menonton film bersantai di ruang keluarga.
tak terasa sudah larut malam, Reva dan Adam sangat mengantuk.
"kita tidur duluan ya." pamit Reva, menggendong Adam yang sudah sayu.
sedangkan Josua dan Tama kini bermain ps bersama, walaupun Josua yang terkesan diam tak banyak bicara itu, kini sedikit lebih banyak bicara karna mungkin tertular oleh Tama.
dan sampai jam 2.30 barulah mereka menyudahi game nya dengan peralatan ps yang masih berantakan hanya tv nya saja yang dimatikan.
mereka berdua naik ke kamar, Tama memasuki kamarnya sedangkan Josua sudah pasti ke kamar Reva.
ketika Josua masuk, ia melihat Reva dan Adam yang tidur dengan nyenyak, Josua mendekati kasur dan menatap Reva dengan tatapan damba.
"i'm so in love with you." ucap Josua dengan tulus.
Josua mengelus rambut Reva lalu ia berbaring di samping Adam karna memang Adam berada ditengah-tengah, Josua dengan perlahan mengangkat Adam untuk berada di dadanya, supaya dia bisa meraih pinggang Reva.
Tanpa Josua tau, Reva yang terbangun sedari tadi dan mendengar pernyataan Josua, tentu bukan main terkejutnya.
Josua mencintai nya? Itu tidak mungkin.
Akhirnya Reva hanya memaksakan kembali untuk tertidur tetapi tidak bisa, dengan perlahan Reva melepaskan rengluhan dipinggang nya dan berjalan jeluar kamar dengan perlahan.
Reva berada di meja makan saat ini sambil menelengkupkan kepalanya di atas meja.
Entah kenapa ia memikirkan perkataan Josua tadi.
Apakah ia tidak sadar dengan semua perlakuan Josua kepadanya? Seperti posesif, sangat melindunginya, harus memprioritaskan Josua, dan yang paling penting Reva dipaksa untuk selalu menurut padanya.
Apakah ini yang disebut dengan bromance? Apakah ini tidak terlalu berlebihan hanya sebatas bromance dengan sikap seperti itu?.
Kini pikiran Reva hanya dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang entah darimana, membuatnya tak nyaman.
Sampai-sampai Reva tertidur dimeja makan saking memikirkan hal-hal yang baru saja terjadi.
Keesokan paginya, Josua bangun dan tidak mendapati Reva berada disampingnya, biasanya Reva akan membangunkan nya tetapi hari ini tidak.
Ia tidak suka ini, ketika bangun dan tidak ada Reva, rasanya hampa. Ia sangat membenci ini.
Akhirnya Josua bangun dan keluar kamar tanpa membasuh muka terlebih dahulu.
Josua turun tangga dan melihat Reva yang tidur di meja makan dengan posisi duduk dan tangan nya ia jadikan bantalan untuk kepalanya.
Josua heran, karna tak biasanya Reva seperti itu apalagi dengan posisi tak nyaman seperti itu.
Maka Josua mendekati Reva dan mengelus lembut rambut nya.
Dengan perlahan Josua mengangkat Reva berada digendongan nya ala bridal style, bahkan Reva sama sekali tak terganggu.
Lalu Josua merebahkan Reva dikasur dengan pelan, Reva pun semakin nyenyak tidurnya begitupun dengan Adam.
Bahkan seakan tau, Adam langsung meringsek ke dalam pelukan Reva, seperti ikatan kuat antara ibu dan anak.
Josua berbaring disamping Adam, tak lupa juga untuk merengkuh pinggang Reva.
Mereka kembali tidur dengan nyaman, saling memeluk satu sama lain.
***
Reva terbangun dan mendapati dirinya berada dikasur sambil di rengkuh erat oleh seseorang siapa lagi kalau bukan Josua, sahabatnya.
Ia dengan perlahan melepaskan rengkuhan itu dan berhasil, Reva langsung saja membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.
Setelah selesai, Reva membangunkan Josua dan juga Adam.
"Bangun udah siang." Ucap Reva sambil menepuk pipi mereka perlahan.
Mereka berdua mengerjapkan matanya, duduk sebentar, lalu Adam memasuki kamar mandi, sedangkan Josua memperhatikan Reva yang berbeda hari ini.
"Kamu kenapa?." Tanya Josua pada Reva.
"Nggak." Jawab Reva sambil fokus pada tataan rambutnya.
Josua memeluk Reva dari belakang, tentu itu membuat Reva terkejut bukan main.
Reva langsung berusaha melepaskan tangan kekar Josua yang melingkar apik di pinggangnya.
"Ngapain sih? Nanti Adam ngeliat." Ucap Reva.
"Jelasin dulu." Kekeh Josua.
Reva menghela nafas, ia lupa dengan sikap Josua yang harus dibujuk menggunakan akal bukan fisik.
"Mandi dulu nanti aku juga mau ngomong sesuatu sama kamu." Jelas Reva.
Josua langsung melepaskan pelukannya dan memasuki kamar mandi.
***
Setelah Josua selesai mandi, Reva langsung mengajaknya ke taman kecil di rumah nya itu.
"Kamu mau ngomong apa?" Tanya Josua.
Reva sebenarnya bingung, ia juga tidak tau harus mengatakan apa pertama-tama.
"Gini...emm" Gugupnya.
"Hm?"
Reva menghela nafasnya sambil memejamkan matanya, lalu menatap Josua dengan serius.
"Gua semalam denger apa yang lu katakan ke gua." Ucap Reva.
Dan Josua menatapnya dengan alis berkerut, tanda bingung.
"I'm so in love with you, maksudnya apa Jo?" Tanya Reva.
Josua langsung merubah tatapan nya menjadi datar, mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuk Reva mengetahui semuanya.
Josua dengan perlahan merengkuh pinggang Reva dan mendekatkan padanya dengan satu hentakan, membuat Reva kaget dan memberontak.
"Diam." Titah Josua membuat Reva terdiam seketika.
"Ya Reva, i'm so in love with you, aku sangat mencintaimu, sangat. Aku tidak peduli dengan gender kita yang sama, aku paham hal itu, tapi jika cinta tetap cinta bukan? Aku mencintaimu Reva, i'm so fucking love you, aku suka saat cara mu menenangkan ku, bagaimana kamu mengerus ku dengan baik, dan yang paling penting kamu selalu mengutamakan aku daripada yang lain, aku suka itu, kamu tau aku egois bukan? Jadi mulai detik ini, kamu akan selalu berada disisi ku, tidak peduli orang lain akan bicara apa yang terpenting memiliki mu adalah hal mutlak bagi ku." Jelas Josua.
Reva diam, seperti ia blank tidak tau harus berbicara apa setelah pengakuan sahabatnya itu.
"Aku akan membuat hidup mu terpenuhi, tapi jika kamu berpaling dari ku, aku akan melakukan sesuatu yang keras sampai hal itu membuat kamu ingat seumur hidup mu."
"Jo?" Tanya Reva, ia masih berada diambang sadarnya.
"Ya Reva, hubungan kita bukan lagi sahabat."
"Tapi.."
"Tidak ada tapi-tapi, mulai detik ini dan seterusnya, Reva milik Josua."
KAMU SEDANG MEMBACA
History Obsessed
Novela Juvenilbromance yang berujung ada rasa saling suka diantara keduanya?