IX

2.3K 266 28
                                    

"Aku sudah minum racun itu sejak masih muda. Demi bisa memiliki keturunan, aku menguatkan diriku untuk mengambil pencegahan. Melawan racun dengan racun." Pria yang tampak lemah tersebut menatap Jaejoong. "Karena itu sejak kecil aku melarangmu minum racun." Gumamnya.

Jaejoong yang duduk di samping ranjang kaisar hanya diam. Biarkan pria tua ini mengoceh sesuka hatinya karena selain pada Jaejoong, pada siapa lagi ia akan mengeluh?

"Istana adalah Medan perang yang indah. Darah dan bau busuk lebih kental daripada kelicikan di Medan perang sesungguhnya."  Ia tersenyum pada putranya yang acuh tak acuh. "Aku benar-benar lega karena kini kau bagian dari keluarga Jung. Mereka akan menjagamu dengan baik. Tetapi berhati-hatilah! Karena musuh sebenarnya tidak pernah berada di Medan perang tetapi ditempat yang gemerlap untuk menyembunyikan kebusukannya."

Jaejoong masih tidak berkomentar. Ayahnya akan menghabiskan waktu berlama-lama untuk mengadu kepadanya, hal yang sudah biasa sejak usianya muda dan bertambah parah ketika dirinya semakin dewasa.

"Ku dengar suamimu menghukum adikmu karena menawarkan selir kepadamu..."

"Seluruh dunia sudah tahu hal itu, ku rasa." Komentar Jaejoong.

❤️❤️❤️❤️❤️

"Sejak kecil Yang Mulia sudah diracuni sehingga akan mengalami kesulitan memiliki anak. Namun karena tekad Yang Mulia untuk memiliki keturunan sangat besar sehingga Yang Mulia rela mengkonsumsi racun demi melawan racun dalam tubuhnya."

Jaejoong melirik selir yang bahkan lebih muda darinya. Selir tersebut berkunjung dan membawakan kue untuk sang raja.

"Kau tahu banyak rupanya." Ucap Jaejoong. Meskipun kondisi sang ayah bukan rahasia tetapi mengatakannya langsung sangat lah tidak sopan.

Selir tersenyum tersenyum tetapi senyumannya sedikit aneh karena menahan kemarahan dalam hati. "Selir Go benar-benar mendidik anda dengan baik."

Selir Go adalah ibu asuh Jaejoong dan Karam setelah ibu keduanya meninggal. Karena sebuah insiden, Selir Go mengalami keguguran dan tidak bisa memiliki anak lagi. Raja yang iba memberi penghiburan dengan dekrit yang menyatakan bahwa selir Go menjadi ibu asuh bagi pangeran Jaejoong dan pangeran Karam.

"Kasim..."

"Ya Yang Mulia..." Kasim tua yang melayani kaisar membungkuk pada Jaejoong.

"Berikan seratus cambukan pada selir Lee karena menghinaku!" Perintah Jaejoong.

Mata sang selir membulat. Ia segera berlutut dan meminta bantuan pada kaisar untuk memberikan pengampunan padanya.

"Lidah adalah senjata mematikan. Jauh lebih berbahaya daripada pedang. Karena kesalahan sedikit saja bisa membawa kematian seharusnya kau lebih berhati-hati dalam memilih kata-kata." Ucap sang raja yang terlihat tak acuh.

Jaejoong yang tidak sabar segera meminta para Kasim untuk menyeret dan menjalankan hukuman kepada sang selir.

"Selir hanyalah pelayan yang mendapatkan sedikit kehormatan. Jika tidak memandang wajah ayahku sudah lama kau ku buang ke rumah pelacuran!" Dengan sinis Jaejoong menatap wajah berlinang air mata perempuan cantik namun memiliki lidah menyinggung tersebut.

"Kau melampiaskan kemarahannya atas penghinaan yang diterima oleh ibu asuhmu?"

"Meskipun ibu asuh, Selir Go benar-benar mengasuhku dengan ketulusan." Jawab Jaejoong, "Tapi entah kenapa Karam bisa menjadi bodoh seperti itu."

"Adikmu hanya ingin mencari perhatian mu saja. Kau sering mengabaikannya semenjak kalian tumbuh dewasa."

"Tidak ada adik yang berniat meniduri kakaknya sendiri..." Ucap Jaejoong.

❤️❤️❤️❤️❤️

Begitu kembali ke kediamannya dan melihat wajah pasangannya, Jaejoong langsung menendang perut Yunho hingga sang jenderal muda terjatuh. Tanpa menunggu, Jaejoong menduduki perut Yunho, menjambak rambut sang jenderal kemudian mencium bibirnya.

Meskipun awalnya terkejut dan hendak membalas namun Yunho pada akhirnya pasrah dan menikmati ciuman yang diberikan oleh sang istri.

❤️❤️❤️❤️❤️
❤️❤️❤️❤️❤️

Karena ketik lewat hp jadi maklum kalau tiap chapnya pendek.

19/03/2022, 14.39 WIB
NaraYuuki

Selir Pangeran Jaejoong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang