VII

1.9K 270 19
                                    

Fajar berikutnya Yunho bangun dan memerintahkan prajurit bagian dapur untuk merebus air, Jaejoong adalah pangeran yang besar di istana dengan kemewahan dan layanan terbaik, setidaknya Yunho ingin menyiapkan air mandi yang layak untuk pasangannya.

Tidak ada yang berani menggoda Yunho meskipun bibir sang jenderal robek dan banyak tanda merah tersebar di lehernya. Bagaimanapun semalam adalah malam pertama sang jenderal, untuk bisa berdiri tegak setelah menghabiskan malam yang melelahkan, para prajurit yang melihatnya tidak bisa tidak memberi penghormatan tertinggi pada jenderal mereka.

Pada saat kembali ke tendanya, Yunho mendapati pasangannya telah bangun, bercak merah keunguan menyebar, menghiasi tubuh indah tersebut, bibir penuhnya agak bengkak dan mata beningnya tertutup kabut yang menyebarkan godaan bagi Yunho.

"Berhentilah menggodaku!" Yunho mengingatkan.

Jaejoong mencibir, membuka kedua kakinya lebar-lebar. "Istri, kemarilah!!"

Yunho mendengus, tetapi tidak menolak ketika kelezatan yang semalam dinikmatinya ditawarkan lagi kepadanya.

Napas berat dan terengah terjalin erat bersama suara cinta yang memabukkan. Jaejoong tidak berteriak pun Yunho hanya mendengus sebagai melampiasan. Mereka tidak pernah membiarkan diri mereka terlena dan hanya menikmati kesenangan untuk diri mereka sendiri.

Begitu benih panas masuk ke dalam tubuh Jaejoong, sang pangeran segera menggigit lengan Yunho untuk meredam suaranya. Ada batasan yang tidak bisa mereka bagi kepada orang lain.

Meninggalkan tubuh indah pasangannya, Yunho membawa Jaejoong dalam pelukannya sembari menenangkan degup jantung yang bergemuruh.

❤️❤️❤️❤️❤️

Hari-hari berikutnya dihabiskan oleh pengantin baru dengan mengunjungi kediaman jenderal Jung. Bagaimana pun Yunho adalah anak laki-laki satu-satunya yang akan mewarisi segala yang dimiliki oleh orang tuanya sehingga Yunho tidak pernah merepotkan diri untuk berpikiran memiliki rumah sendiri. Lagi pula pasangannya seorang pangeran yang harus tinggal di istana. Mereka berdua hanya bisa tinggal di luar atas ijin raja namun sepertinya Raja tidak akan pernah melepaskan Jaejoong untuk tinggal di luar istana, tidak seperti saudara-saudara Jaejoong yang lain.

"Ayah bilang akan ada kegiatan berburu di dekat hutan. Ada harimau dan beruang mengganggu petani yang tinggal di sekitar hutan. Apakah kau ingin ikut?" Tanya Yunho begitu memasuki kamarnya yang berada di rumah orang tuanya. Sudah beberapa hari mereka tinggal di sini untuk menghindari gangguan dari Karam yang setiap hari mencari keberadaan Jaejoong.

"Pantatku sakit." Sahut Jaejoong, sang pangeran sedang melihat-lihat buku koleksi Yunho sambil tengkurap malas di atas tempat tidur.

Yunho menutup pintu, kemudian meletakkan baki berisi ramuan dan kue yang sudah disiapkan oleh sang ibu untuk mereka.

Mendengar jawaban istri tercintanya-yang tidak mau mengakui posisinya sendiri, Yunho duduk di dekat Jaejoong dan mulai memijat pinggang ramping tersebut dengan lembut. "Ibu membuat ramuan, minum dulu."

"Aku tidak pernah minum ramuan apapun." Ucap Jaejoong. "Adik perempuan yang dilahirkan ibuku mati diracuni ketika dia kecil. Raja tidak membiarkanku minum ramuan apapun setelah kejadian itu."

"Ini hanya tonik yang ibu buat." Ucap Yunho. Tetapi ia tidak memaksa istrinya.

Kehidupan istana memang tampak megah tetapi jauh lebih berbahaya daripada hidup di hutan. Setiap hari harus waspada, racun dan senjata tajam bisa menyakiti kapan saja. Yunho yang besar di Medan perang tidak bisa membayangkan kehidupan seperti apa yang biasanya Jaejoong jalani di istana.

"Soal berburu... Bukankah itu diselenggarakan untuk menyenangkan salah satu selir Raja? Perihal serangan binatang buas hanyalah isi yang berhembus mengikuti rencana tersebut." Ucap Yunho.

Jaejoong memutar tubuhnya sehingga tubuhnya dalam posisi terlentang, ia menunjukkan buku yang dipegangnya kepada Yunho. Halaman yang dimaksud Jaejoong adalah gambar dua orang yang sedang bercinta dalam posisi berdiri. Meskipun gambarnya kasar dan tidak terlalu detail tetapi mereka yang pintar akan memahami maksudnya.

"Mau mencoba posisi ini?" Tanya Jaejoong. Ia benar-benar tidak berminat mendengar rencana perburuan atau apapun yang berkaitan dengan istana.

"Ish!!!" Yunho bergemertak, tanpa berpikir segera menerkam Jaejoong.

❤️❤️❤️❤️❤️

"Aku ingin membunuh pria sialan yang sudah mengotori tubuh Kakakku!!" Karam yang mabuk bergumam, mengabaikan tatapan cemoohan sang ibu. "Ibu... Bantu aku!!"

"Nah, aku sudah memanggil selirmu. Dia akan membantumu..."

"Aku tidak mau selir jelek!!! Aku mau Jaejoong!!"

❤️❤️❤️❤️❤️
❤️❤️❤️❤️❤️
❤️❤️❤️❤️❤️
❤️❤️❤️❤️❤️

18:56 WIB, 01/03/22

NaraYuuki

Selir Pangeran Jaejoong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang