22

16.3K 1.3K 81
                                    

Playlist : Feels - Calvin Harris

AKU MAU NGUCAPIN TERIMA KASIH SEBANYAK TRUK BUAT KALIAN YG KMREN NGUCAPIN HEPIBIDI. AKU NGAKAK KENCENG BACANYAAAA. KALIAN SANGAT BAIK SEKALI. AKU TERHARU DISERTAI TAWA TERBAHAK-BAHAK.
Kalian dgrin deh lagu yg ku rekomen setiap part, agar kita membacanya dgn feel yg sama😙😗😚

 Kalian dgrin deh lagu yg ku rekomen setiap part, agar kita membacanya dgn feel yg sama😙😗😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Athena menghentikan langkahnya saat merasakan tangannya di tahan Jervan. Entahlah, meskipun Jervan tidak meladeni Bianca, sisi wanita milik Athena merasa tetap tidak terima dengan itu.

Athena menjadi malas melihat wajah Jervan sekarang. Gadis itu benci dengan kenyataan di mana laki-lakinya banyak yang menginginkan. Gadis-gadis seperti itu bukan saingannya, Athena sangat mengerti akan hal itu. Tapi apakah kalian mengerti? Athena hanya kesal!

Athena bahkan bisa menyingkirkannya dengan sangat mudah. Athena juga ingin menggunakan cara lebih keras tapi gadis itu sadar, Bianca bukan saingannya. Ia tidak mungkin melawan orang yang dia rasa tidak setara dengan dirinya. Itu tidak menyenangkan sama sekali. Tak ada tantangannya.

Lain dengan Jervan yang sedari tadi tidak melunturkan senyum gelinya saat melihat sikap Athena. Apakah sekarang gadisnya itu sedang menunjukan mode cemburunya?

How cute.

"Are you jealous, babe?" Jervan memajukan wajahnya ke samping wajah gadis itu, bertanya dengan nada polos yang dibuat-buat. Laki-laki itu turut memasang wajah innocent yang membuat Athena bertambah kesal. 

Jervan berusaha menyamakan langkah dengan langkah kekasihnya yang berjalan cepat itu. Posisinya kini, Jervan berjalan mundur di depan Athena dengan terus mencari perhatian agar gadis itu bicara padanya. 

Athena yang mendengar pertanyaan dan kata-kata yang terdengar sangat menjengkelkan itu, menyentak tangan Jervan kesal dan kembali berjalan meninggalkannya.

Jervan yang mendapatkan perlakuan tidak mengenakan itu bukannya marah malah mengusap wajahnya tak berdaya lagi dengan kekehan gelinya.

Gadis itu terus berjalan menaiki tangga menuju rooftop tempatnya biasa bersantai. Athena kira Jervan sudah tak mengikutinya lagi, tapi siapa sangka jika kekasihnya itu masih berjalan pelan di belakangnya tanpa suara.

Jervan menutup kembali pintu rooftop dengan pelan, berusaha tidak menimbulkan suara agar tak menarik perhatian Athena. Sejenak laki-laki itu memindai tempat ini dengan pandangannya. Terlihat nyaman untuk seukuran rooftop di siang hari yang cukup terik.

"Marah, ya?"

Athena tersentak mendengar di belakangnya.

"Lo ngikutin gue?"

Jervan berjalan mendekat dengan senyum tampannya. Berdiri di depan gadisnya, menyelipkan rambut-rambut nakal gadisnya ke belakang telinga karena tiupan angin. Sepertinya itu sudah menjadi kebiasaan yang mencandukan Jervan sekarang.

Breaking OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang