TUMPUKAN KADO

5 0 0
                                    


"AU!"

"Aduh kaki ku!"

"Oops maaf!"

"Woi main injek aja lu!"

"Kak Ade!"

Keramain luar biasa terjadi di depan kelas XII IPA 3. Deretan siswi berjubel di depan pintu kelas yang masih tertutup. Mereka sepakat memberi sambutan meriah pada Ade, sang bassist Lollipop yang kembali masuk sekolah setelah dua minggu tidak menunjukkan wajahnya di sekolah. Siang ini setelah jam pelajaran usai, adalah waktu yang tepat untuk 'menginterogasinya'.

"Wah, wah, wah."

Bima hanya menggelengkan kepala sambil mengelus dada measa prihatin.

"Mau ke mana kau?" tanya Ade panik saat melihat Bima yang mulai bersiap.

"Pulang dong." Jawab Bima singkat seakan tak ada beban.

"Tunggu sebentar lagi." Pinta Ade terdengar memaksa.

Bima menghentikan aktivitasnya memasukkan buku ke dalam tas ranselnya. Ia mengedarkan pandangan pada ruang kelas yang kosong. Kelas yang sebentar lagi akan dia tinggalkan. UN sudah berlalu di awal April. Tinggal menunggu pengumuman. Tugas selanjutnya adalah mengurus administrasi, nilai, mengembalikan buku ke perpustakaan, serta mempersiapkan acara perpisahan. Bagi Ade, dua minggu mengikuti tur, membuat administrasi sekolahnya agak terbengkalai dan memintanya untuk membantunya.

"Kapan-kapan aku pinjam buku latihan SBMPTN-mu. Sekarang kita pulang bareng." Pinta Ade. Ia mulai memasukkan bukunya ke dalam tas.

Bima melirik arlojinya. "Aku ada rapat dengan redaksi majalah." Kata Bima dengan nada seakan tak ingin sesuatu yang tidak penting mengganggu acaranya hari ini.

"Kan ada Bayu. Dia ketua OSIS yang baru, kenapa jadi kamu?" protes Ade terdengar tak beralasan.

Bima hanya menghela napas. Percuma saja jika dia menjelaskannya pada orang yang memaksa seperti ini. Redaksi majalah sengaja mengundangnya sebagai nara sumber hari ini. Mereka bilang rapat juga akan membahas headline-headline yang harus diketahuinya. Ia melihat Ade telah selesai membereskan bukunya. "Kau tidak seperti biasanya." Komentarnya akhirnya membuat Ade ternganga.

"Memangnya biasanya aku bagaimana?" balas Ade merasa ada hal lain yang tidak disadarinya. Ia mengikuti perhatian Bima yang melempar pandangan ke arah jendela yang dipenuhi wajah-wajah cewek yang kini berteriak histeris.

"Ini hari pertama kau masuk sekolah setelah kau pulang dari tour dan oh benar juga—" Bima mengulurkan tangannya. "Selamat ulang tahun." Ucapnya saat Ade membalas uluran tangannya. "Pantas saja mereka sangat antusias begitu."

"Satu hal yang aku tidak suka saat di sekolah. Mereka—"

"Apa mereka semua fans Lollipop?" potong Bima. "Mungkin aku bisa mengajaknya datang ke acara wawancarai redaksi hari ini." Bima beranjak dari kursinya.

"Tentu saja kau bisa." Sambut Ade bersemangat. "Kau alihkan perhatian mereka."

"Lalu?"

"Aku—"

"Bersikap baiklah pada mereka. Setidaknya katakan hai atau apa kabar. Seperti di TV. Tidak bisa?" tanyanya terdengar memaksa.

Bagi Ade, Bima justru mengatakan seakan seakan apa yang baru saja

dikatakannya itu adalah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Ia mengusap kepalanya dengan kedua telapak tangan. "Baiklah. Kau memang penasihat yang menyebalkan." Katanya dengan nada suara merendah.

FLOW in YOU (Just Play the Song...!)Where stories live. Discover now