Calon Satpam Bagian 4

7.5K 132 6
                                    


AKU masih terkejut saat Haidir tiba-tiba mencium bibirku. Tapi reaksinya sepertinya biasa saja. Dia malah cengengesan dan mengambil pakaiannya yang tergeletak di lantai dan tersenyum padaku sebelum berjalan ke arah pintu.

"Abang balik kamar dulu sebelum Bi Suti datang," katanya.

Aku mengangguk masih tak bisa berkata apa-apa. Kulirik jam dinding. Sudah jam 5 pagi lewat. Bi Suti sebentar lagi memang akan datang. Aku merasakan anusku masih terasa sakit setelah dihajar dua kali dalam semalam oleh kontol Haidir. Aku mencoba bangkit dan baru terasa beberapa bagian tubuhku sakit. Tapi aku juga merasa senang karena Haidir telah memanfaatkan tubuhku untuk melampiaskan nafsunya. Aku masih tak mengerti kecupan yang dia berikan padaku. Apakah itu suatu bentuk terima kasih, ataukah dia sudah tak canggung lagi lebih mesra dengan seorang pria dibanding sebelumnya.

Apapun itu, kegembiraanku masih bertahan sampai waktunya sarapan. Bi Suti sampai terheran-heran melihatku keluar untuk sarapan jam tujuh pagi dalam keadaan telah mandi dan rapi.

"Tumben Mas Doni.. biasanya sarapannya kalau libur jam sebelas," goda Bi Suti.

Aku tak menjawab dan tersenyum saja. Kulirik Haidir yang tampak menahan tawa sambil menyantap sarapannya. Dia juga sudah rapi dan terlihat segar dengan memakai kaus pas badan dan celana pendek. Melihat penampilan Haidir membuatku kembali berdebar.

"Kok malah diam aja? enggak sarapan?" tanya Haidir yang keheranan melihatku diam saja duduk di depan meja berhadapan dengannya.

"Enggak lapar Bang.." jawabku.

"Masa enggak lapar?"

"Ehmm. sebenernya pengen sarapan yang lain.." godaku.

"Sarapan apa? mau cari makan di luar? Bi Suti udah capek-capek bikinin sarapan gini..."

"Ih. Abang.. sarapan yang lain.." kataku lagi.

Haidir tiba-tiba menghentikan gerakanya. Dia mendadak mengerti apa yang aku maksud.

"Kamu ini Don.." kata Haidir.

"Tapi pengen kan Bang?"

"Hush! ada Bi Suti!" ujar Haidir.

Aku terkekeh.

Sepuluh  menit kemudian tiba-tiba terdengar sahutan dari Bi Suti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepuluh menit kemudian tiba-tiba terdengar sahutan dari Bi Suti. "Mas Don... Bibi mau ke rumah adik bibi dulu ya? Makan siangnya agak terlambat. Nanti Bibi balik jam setengah duabelas gapapa?" tanyanya.

"Gapapa Bi!" balasku.

Sahutan Bi Suti menjadi semacam kode bagiku dan Haidir. Setelah saling melirik dan mendengar pintu rumah tertutup. Aku langsung bangkit dari duduk dan mendekati Haidir. Haidir tersenyum melihatku bersemangat dan mendorong tubuhnya ke arah kamarnya. Kubimbing Haidir supaya dia duduk di atas ranjang. Kemudian aku melepas pakaianku dan berlutut di antara kedua pahanya yang terbuka lebar. Kudengar nafas Haidir semakin cepat. Tonjolan di area selangkangannya yang masih tertutup celana pendekpun semakin jelas.

CALON SATPAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang