Chapter 12

163 23 0
                                    

Yena ternyata membawa Yuri ke rumahnya. Sesampainya dirumah Yena, Yuri langsung turun dari motor karena jantungnya yang terus berdetak dengan cepat karena tadi Yena menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi sekali.

"Mau buat gue mati ya hah? Ga gini caranya, ga slow abis lo. Takut gue, jadi pacar ga ada pengertian sama sekali" Ucap Yuri kesal namun Yena tidak menggubrisnya sama sekali dan memilih memasuki rumahnya.

"Diajak ngomong juga, ngeselin banget sih"
Ucap Yuri ikut memasuki rumah Yena.

Yena dengan langkah lebarnya memasuki
kamarnya.

Sedangkan Yuri yang tadi mengikuti Yena mendadak terhenti karena namanya
dipanggil

"Eh non Yuri, bibi kangen loh, udah lama ga
kesini" Ucap pembantu Yena yang memang
lumayan dekat dengan Yuri.

"Eh bibi, iya nih bi, lagi sibuk sekolah, terus Yena nya juga ga ngajak, baru ini nih dia ngajak ke rumah akhirnya hehehe" Ucap Yuri nyengir.

"Oh, ya udah non, naik aja ke kamarnya den Yena" Ucap Pembantunya.

"Iya bi, aku naik dulu ya" Ucap Yuri dan dibalas dengan anggukan kepala oleh pembantu tersebut.

Dengan cepat Yuri mulai menaiki tangga
dan membuka lebar kamar Yena. Namun tiba-tiba matanya terbelalak dengan besarnya, sedangkan Yena mulai mengumpat dengan kesalnya.

Bagaimana tidak? Yuri dengan seenaknya membuka pintu dengan sangat lebar padahal Yena sedang berganti baju, untung
dia sudah memakai celananya dan hanya
bertelanjang dada.

"Ketuk dulu dong kalo mau masuk, ini kamar cowok" Ucap Yena.

"Iya maaf deh, kan gue ga sengaja" Ucap Yuri sambil sedikit berteriak karena dia sudah menutup kembali pintunya dari luar.

"Udah belom nih? Gue masuk ya" Ucap Yuri lagi.

Karena tidak mendengar jawaban dari dalam akhirnya Yuri memilih masuk ke kamar Yena, ketika dia masuk, dia melihat Yena sedang duduk di karpet dan ingin membuka permainan PS nya.

Sudah sekitar 2 jam Yuri didiamkan oleh Yena, dia sudah cukup bersabar dari tadi
karena Yena hanya sibuk dengan PS nya
sejak 2 jam yang lalu.

"Ga usah maksa gue ikut sama lo, kalo
akhirnya malah tetap ga peduli sama gue" Ucap Yuri.

Yena masih diam. Yuri yang kesal akhirnya mulai ingin beranjak pergi.

"Gue pulang" Ucap Yuri.

"Tunggu" Ucap Yena yang melihat Yuri sudah berdiri dan ingin berjalan menuju pintu.

"Kenapa?" Ucap Yuri.

"Nih tolong bawain ke depan ya sekalian" Ucap Yena sambil menyodorkan gelasnya yang sudah kosong.

Yuri hanya bisa melongo melihat kelakuan Yena dan memilih mengambil gelas yang
disodorkan Yena.

"Hahaha, ga Yul, gue bercanda" Ucap Yena yang melihat Yuri sudah sangat kesal.

Yena menarik tangan Yuri agar duduk didepannya. Yuri hanya menurut karena dia sudah sangat kesal dan hatinya menginginkan Yena untuk mengembalikan moodnya yang sudah sangat hancur itu.

"Lo kenapa sih dari kemarin? Cuekin gue
mulu, apa salah gue?" Tanya Yuri.

"Ga" Ucap Yena kembali serius.

"Gue ga mau lo gini terus, ngomong kalo gue ada salah Yena, ga enak dicuekin, lo harus tau itu" Ucap Yuri masih membujuk Yena agar bercerita padanya.

"Gue ga apa-apa" Ucap Yena.

"Ga mungkin, gue tau lo ga bakalan berubah secepat itu dari yang tadinya baik-baik aja tapi tiba-tiba nyuekin gue" Ucap Yuri. "Apa lo udah ga suka lagi sama gue?" Tanya Yuri takut-takut.

(END) YENYUL- My Cold Ducky (BxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang