Chapter 14

303 20 0
                                    

"Kalo udah punya kamu gimana dong" Ucap Yena membuat Yuri terdiam, tak biasanya Yena membalas gombalannya dan
itu membuatnya senang.

Yuri kemudian diam sejenak, sedangkan Yena mulai memejamkan matanya mencoba
tidur dan merasakan tangan Yuri yang mengelus rambutnya pelan membuatnya
semakin nyaman.

"Lo.. Nggak apa-apa kan Yen?" Tanya Yuri
pelan.

Tak ayal kejadian tadi sore membuatnya
khawatir dengan Yena, walaupun Yena tidak memperlihatkan kepanikan dan
kekhawatirannya pada Yuri, namun dia tau jika Yena merasa sebaliknya, pastilah ucapan Ryuqi tadi membuat Yena terpengaruh, ucapan tentang Yuri yang juga akan meninggalkannya, memikirkannya saja sudah membuat Yena takut.

"Gue gapapa, asalkan lo terus disamping
gue Yul" Ucap Yena membuka matanya lalu
menatap Yuri. "Bisa lo janji sama gue ga akan ninggalin gue Yul?" Ucap Yena terlihat serius. "Mama sama papa kerja setiap hari dari gue kecil, jarang dirumah, setiap hari gue cuma sama bibi, pacar pertama gue selingkuh sama Ryuqi, pacar kedua gue selingkuh juga sama Hyunjin, kalo lo sampe ninggalin gue juga Yul, ga tau lagi deh hidup gue bakalan kayak gimana" Ucap Yena sambil memejamkan matanya, tidak mau membuat Yuri tau dia menahan tangis, cukup memalukan jika harus menangis didepan wanita bukan? Apalagi yang kau cintai.

"Gue tau kok Yen, gue janji sama lo ga akan ninggalin lo, ataupun selingkuhin lo, gue sayang sama lo Yen" Ucap Yuri membuat Yena membuka matanya lalu bangun dari
tidurnya.

"Bisa ulang omongan yang terakhir Yul" Ucap Yena dengan duduk disamping Yuri.

"Ga mau, ga ada seri-seri pengulangan" Ucap Yuri.

"Ulang Yul" Ucap Yena.

"Gue juga biasanya sering ngomong gini, lo
aja yang ga mau denger, tumben-tumbenan lo nyuruh ngulang" Ucap Yuri heran.

"Iya juga sih, ya udah deh mau pulang kan?
Sini gue anterin" Ucap Yena.

"Iya lah lo yang nganterin, lo yang bawa gue kesini juga" Ucap Yuri.

"Ye si nenek lampir, ngomel aja mulu" Ucap Yena lalu berdiri dengan cepat.

"Terserah lo deh Yen" Ucap Yuri lalu menuju keluar sedangkan Yena kembali
ke kamarnya untuk mengambil kunci
mobilnya.

"Gue laper Yul, makan dulu ya baru pulang"
Ucap Yena manja ketika dia baru saja keluar
dari kamarnya menuju ke pintu besar
rumahnya.

"Iya, lo laper mulu deh perasaan kalo sama
gue, gendut entar" Ucap Yuri.

"Biarin gendut asal tetap ganteng" Ucap Yena acuh lalu berjalan kearah mobilnya.

"Awas aja ya kalo lo jelek, gue putusin lo" Ucap Yuri bercanda.

"Oh jadi pacaran sama gue gara-gara gue
ganteng doang nih ceritanya" Ucap Yena menatap Yuri kesal.

"Ehmm, maybe yes maybe no" Ucap Yuri
ambigu, mendengar itu Yena tak menjawab
lagi dan memilih fokus menyetir.

"Mama lo di tinggalin disalon sendirian
jadinya?" Tanya Yena kemudian.

"Iya, dia tadinya ga mau, terus marah-marah, tapi sekalinya gue bilang pergi sama lo dia langsung heboh dan nyuruh gue pergi aja ga usah balik sekalian katanya, segitu senengnya dia sama lo, bingung gue siapa anaknya sebenernya" Ucap Yuri kesal mengingat kejadian tadi sore.

"Ya iyalah, secara gue ganteng gitu, siapa sih yang ga suka sama gue" Ucap Yena bangga lalu tertawa mendengar cerita Yuri.

"Kok lo jadi pd abis gini sih, dulu aja sok-
sokan datar, sok-sokan cuek, tau-taunya
gini aslinya" Ucap Yuri, namun dia senang
ternyata Yena sudah bisa mengeskpresikan
diri, tidak seperti dulu lagi.

(END) YENYUL- My Cold Ducky (BxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang