Siang itu setelah memutuskan pulang
kerumahnya, Yuri mulai menangis
sejadi-jadinya, bahkan dia mengunci diri
dikamarnya.
"Yuri, lo nyuruh gue kesini tapi lo malah
dikamar, ngapain sih?" Tanya Hyewon sambil mengetuk pintu kamar Yuri.
Mendengar suara Hyewon membuat Yuri
panik, dia lupa kalau dia menyuruh Hyewon ke rumah.
"Aduh gimana nih, bego" Ucap Yuri pelan, dengan cepat dia langsung memasuki kamar mandi.
"Bentar, gue lagi mandi" Ucap Yuri sebelum
memasuki kamar mandi. Suaranya sedikit
serak namun diabaikan oleh Hyewon.
"Bi, laper nih, bikinin makanan ya" Ucap
Hyewon, daripada menunggu Yuri lebih baik dia makan, dan disinilah dia, menganggu pembantu rumah tangga Yuri.
"Mau makan apa den? Bibi tadi baru selesai
belanja nih, jadi lagi banyak persediaan,
sebut aja den mau makan apa" Ucap pembantu rumah tangga Yuri.
"Apa aja deh bi, yang penting enak" Ucap Hyewon.
"Oke deh den, tunggu ya. Oh iya den, tadi
kayaknya Non Yuri nangis deh, soalnya pas
pulang tadi wajahnya kayak abis nangis,
pas bibi nanya dia bilang ga papa, terus
dia langsung masuk kamar" Ucap pembantu rumah tangga Yuri membuat Hyewon bingung.
"Masa iya bi? Dia kayaknya tadi g..." Ucapan
Hyewon terputus, iya sih tadi suaranya serak, pasti ada apa-apa nih, kok gue ga nyadar sih, aish bego.
Dengan cepat Hyewon kembali ke depan kamar Yuri dan mengetuk pintu dengan keras dan cepat.
"Yuri, lo buka ga pintu nya!!" Ucap Hyewon
berteriak sedikit marah. "Buka Yul" Ucap Hyewon agi setelah tidak ada sahutan sama sekali.
"Yu.." Ucapan Hyewon terputus karena sedetik kemudian pintu kamar Yuri terbuka.
"Apasih Kak, ga bisa selow abis lo, kayak di
hutan aja, mau jadi tarzan lo?" Ucap Yuri
jengkel.
"Lo kenapa? Tadi kata bibi lo nangis" Ucap
Hyewon.
"Siapa yang nangis bego? Gue aja tadi abis
jalan-jalan ke mall sama Minju, gila aja
abis jalan-jalan malah nangis" Ucap Yuri
menyangkal.
"Ga usah boong sama gue Yul" Ucap Hyewon mengeram kesal.
"Apasih kak, gue ga nangis, kalo ga percaya
tanya aja ke Minju gue dari tadi pagi sampe
balik tadi sama dia kok" Ucap Yuri mencoba
untuk sebisa mungkin membuat Hyewon
percaya, ya walapun Hyewon sedikit bodoh
tapi kalo soal ginian dia susah banget buat
di boongin, jadi ya mungkin membutuhkan
lebih banyak usaha untuk membuat dia
percaya.
"Udah ah, gue laper, mending makan
daripada buat lo percaya" Ucap Yuri sambil
berjalan kearah dapur dan meminta pembantu rumah tangga untuk membuatkan mereka berdua makanan.
"Awas aja lo boong ya, gue bakalan cari tau,
kalo lo ketauan boong liatin aja, apalagi kalo ini ada hubungannya sama Yena, gue bakal buat dia tau rasa" Ucap Hyewon.
"Terserah lo aja ya pak" Ucap Yuri, sedikit
kesal pada Hyewon, kenapa dia tidak percaya saja sih, kan dia yang bakal ribet kalo ketauan, jangan sampe Yena diapa-apain sama Hyewon, duh.
"Terus kalo emang ga ada apa-apa kenapa lo
nyuruh gue kesini?" Tanya Hyewon bingung.
"Gue kesepian kalo malem, lo tau la papa
sama mama bakalan ga ada di rumah karena mereka lagi keluar kota, gue kesepian, ga mungkin kan gue ngajak main bibi" Ucap Yuri.
"Ya udah entar jam 6 kita jalan-jalan aja, gue
males dirumah" Ucap Hyewon.
"Oke" Ucap Yuri cepat, lebih baik dia jalan-
jalan daripada terus memikirkan lelaki itu,
membuatnya akan terus menangis saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) YENYUL- My Cold Ducky (BxG)
Fanfic(END) Short story of Yenyul/Yulyen Tittle : "My Cold Ducky" : Switch gender Bahasa : Non-Formal Apa jadinya jika bukan laki-laki yang mengejar wanita melainkan sebaliknya? Dan yang lebih parah...
