📖 [ 𝐂𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 ]

32 0 0
                                    

Pungut Project Event

[ H A R I   D O N G E N G ]

Dongeng: Cinderella

Kazehaya Shouta x Kuronuma Sawako

Kimi ni Todoke © Karuho Shiina

Story by: azure_lullaby

Note:
Cerita ini mengambil alur cerita Cinderella.

Alur tidak akan terlalu sesuai dengan cerita aslinya.

Warning~!

- OOC.
- Ga jelas.
- Typo sewaktu-waktu.
- Penggunaan diksi yang masih acak adut.

Happy Reading~!




Apa yang kamu pikirkan tentang Cinderella? Keluarga tiri, kereta labu, sepatu kaca, gadis cantik yang menjadi pembantu, ibu peri dan hal-hal lainnya yang hanya ada di dunia dongeng, bukan?

Cerita Cinderella memang identik dengan hal itu.

Namun, bagaimana jika yang kita ceritakan kali ini bukan hanya gadis pembantu, namun juga merangkap sebagai gadis pemburu?

*

Mentari bersinar. Anak-anak bermain kejar-kejaran dengan mata berbinar bahagia. Para orang dewasa pun melalukan aktivitas seperti biasa. Lain halnya dengan para pekerja kerajaan yang sibuk membagikan undangan untuk semua gadis muda.

Sebuah hari yang damai di Kerajaan Kitahoro. Tempat tenang yang jarang terkena konflik baik dari luar maupun dari dalam.

Disisi lain kedamaian tersebut, kebingungan tengah menyerang seseorang. Tepat di tengah hutan yang menjadi bagian dari Kitahoro.

Sang pemuda mengusap surai cokelat gelap, merasa bingung dengan dirinya yang malah tersesat. Padahal, Ia sudah lahir disini sejak lama.

Oh, ayolah. Dia hanya mengejar seekor rusa sampai ke tengah hutan. Namun bukannya dapat, malah kudanya yang kabur dan akhirnya dia tersesat. Kasihan sekali laki-laki bernama kecil Shouta ini.

Ia kembali memutuskan untuk berjalan lurus seperti tadi. Hingga sebuah suara gesekan daun serta ranting terdengar, Shouta memasang posisi bersiap, tangannya pun berusaha meraih senjata.

Akan tetapi, sesuatu yang keluar dari dalam sana bukanlah hewan buas yang Ia harapkan. Terlihat penampakan seorang gadis dengan kelereng cokelat bersorot tatapan kaget dicampur bingung. Wajahnya yang putih pucat kini bertambah pucat sampai-sampai tampak seperti kertas, ditambah surai hitam yang menambah kecerahan wajahnya. Jangan lupa dengan jubah hitam bertudung yang semakin membuatnya terlihat seperti malaikat pencabut nyawa.

Kantung berwarna gelap yang tengah digenggam sang gadis terjatuh seketika, diikuti dengan busurnya. Ia membeku di tempat.

Melihat hal tersebut, Shouta kembali berdiri tegak lalu menghela nafas, 'Ternyata hanya manusia.'

"Apa kau juga tersesat?" tanya laki-laki itu kemudian.

Sang gadis seketika terlonjak, otaknya berusaha mencari jawaban yang tepat, "Ti-tidak!"

"Ah, begitu. Ya sudah, hati-hati, ya!" Shouta tersenyum manis, kemudian kembali berjalan, berniat meninggalkan.

'Hati-hati ... apa dia barusan mengucapkan kata itu padaku?' Menyadari suatu hal, sanubari gadis itu diisi kebahagiaan dalam waktu singkat. Sebuah kurva kecil tercetak di atas wajahnya, 'Dia orang yang sangat baik.'

HARI DONGENG || PUNGUDEVENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang