Dongeng : Pangeran Katak
Akun : Buumblebee_
Pairing : Tsukasa x Seli (OC)—————
Alkisah, hiduplah seorang puteri bungsu yang cantik dari kerajaan Pungut. Kerajaan tersohor sepenjuru negeri dengan Amane De Pungut Odellia dan Fujimoto Rose lah yang menjadi raja dan ratunya.
Puteri itu bernama Seli De Pungut Odelia. Ia adalah puteri termuda dari kesembilan puteri lainnya. Ya! Dia adalah si bungsu, anak ke-sepuluh dari pasangan raja dan ratu itu. Namun walaupun terbilang yang paling muda, puteri itu kini umurnya sudah menginjak 17 tahun. Yah, dia sudah tua.
"Fuhhhh, hari ini cuacanya bagus sekali. Mungkin bermain bola emas di tempat favoritku adalah cara yang baik untuk menghilangkan jenuh. Baiklah! Mari kita lakukan!"
Si bungsu yang telah memeluk sebuah bola emas kini berjalan menyusuri area dalam istana. Berjalan dengan lantunan senandung indah membuat paras manisnya memancar hingga ke ujung singgasana.
Sang raja pun sampai mengucek mata karena ini.
"Anda mau kemana, Tuan Puteri?"
Sebuah suara lembut menyapa telinga si bungsu. Lantas, ia pun menghentikan langkah dan menoleh ke samping.
"Calla?"
Serunya girang saat mendapati Calla— kepala pelayan di kerajaan ini— datang dengan senyum manis di bibir.
"Ah, aku mau bermain bola di tempat favoritku. Apa Calla mau ikut?"
Calla menggeleng pelan.
"Tidak, tuan puteri. Masih ada kerjaan yang harus saya selesaikan. Saya akan menemani anda di lain waktu."
"Ah, baiklah kalau begitu. Semangat, Calla."
"Ya. Tuan Puteri juga."
"Um, kalu begitu aku pergi dulu. Sampai jumpa Calla~"
"Sampai jumpa, Tuan Puteri~"
Si bungsu kembali melanjutkan jalannya. Dan berhenti saat sebuah suara memanggil namanya dari kejauhan.
"Seli,"
Ia pun menoleh.
"Ah, kak Maya? Eh, Ayahanda Amane dan Ibunda Rose juga?
Si sulung di kerajaan ini yang ditemani dengan pasangan raja dan ratu, kini berjalan menghampiri Seli dengan senyuman indahnya.
"Mau bermain?" tebaknya kemudian.
"Hehe, seperti yang kakak tahu~"
Maya tersenyum.
"Apa perlu aku sediakan prajurit untuk mengawalmu, Puteriku?" Kali ini, sang bagindalah yang berlisan.
"Ah, itu tidak perlu, Ayah. Aku tidak bebas jika terus dikawal oleh mereka. Lagi pula tempatku bermain tidaklah jauh. Jadi Ayah tidak perlu khawatir. Aku bisa jaga diriku baik-baik."
"Baiklah kalau itu maumu, selamat bersenang-senang Puteriku sayang~"
"Yah, dan jangan lupakan jam makan siangmu, Puteri kecil. Kau harus menjaga staminamu agar tetap sehat." Rose berucap sembari membelai lembut pipi si bungsu.
"Baik Ibunda.. "
"Kalau begitu kami pergi dulu. Jaga dirimu baik-baik.."
Amane memberi belaian singkat pada puncak kepala anaknya. Lalu pergi dan berjalan menuju ruang singgasana. Si bungsu yang melihat itu hanya tersenyum senang dan kembali melanjutkan jalannya yang tertunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARI DONGENG || PUNGUDEVENT
FanfictionMalam semakin beranjak, bagaimana kalau kita mendengar sedikit dongeng sebelum tidur? Atau mencoba sedikit menjelajahinya? Cover by @Callamelatte All character belong's to their artist! Pungudproject © 2021 PungudEvent 2022