𝐒𝐏𝐀𝐂𝐄 : Bagian Satu

634 46 5
                                    

DI LUAR sedang hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DI LUAR sedang hujan. Suara rintikan air yang berciuman dengan aspal terdengar. Udara malam kian menusuk pori-pori kedua hawa yang sedang berpelukan sambil menonton sebuah acara televisi.

"Bagaimana harimu?"

Rembulan semakin menenggelamkan dirinya pada Embun yang selalu terasa hangat. "Baik. Tapi tadi ada anak baru yang sangat menyebalkan!"

Embun memainkan tulang tengkuk Rembulan yang menonjol. Dia sangat gemas dengan itu. Bahkan itu adalah bagian favoritnya dari tubuh kekasihnya. "Menyebalkan bagaimana?"

"Dia selalu mengikutiku. Sepertinya dia jatuh cinta padaku!"

Embun tertawa. "Bagaimana bisa aku punya kekasih se pede ini?"

"Kau harus bersyukur. Meski begini aku banyak yang ngicar!"

"Betulkah?"

"Tentu saja!"

"Lantas mengapa tidak dengan mereka, yang setidaknya lelaki?"

Rembulan merengek dalam pelukan gadis itu. Sedangkan Embun hanya tersenyum gemas merasakan kemanjaan pacarnya. "Salahin aja dirimu sendiri."

"Lah kok gitu?"

Rembulan melepaskan pelukannya. Kini mereka bertatapan. Ia mengamit lengan Embun dan membawanya ke dada miliknya.

"Kau rasakan itu? Dia berdetak lebih cepat ketika kamu ada di sekitarku."  []

SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang