Kini Embun tau, bahwa dirinya benar mencintai gadis penyuka bulan itu.
Rindu menjerujinya selama 2 minggu belakangan. Hatinya memaksa melangkah ke apartemen mereka, namun pikiran masih memerintahnya untuk tetap bertahan.
Begitu rindu ia pada gadisnya. Senyumnya yang memikat; mata elangnya yang melembut ketika mereka bersitatap; wangi vanilla yang masuk penciumannya; serta badan dia yang selalu terasa dingin, sangat pas untuk tubuhnya yang selalu hangat.
Meski hubungan mereka sudah terjalin selama tiga tahun, namun ia tak munafik, bahwa dirinya masih ragu untuk membawanya lebih maju. Ia takut banyak yang terluka dengan hubungan mereka. Belum lagi kedua orang tuanya yang sangat religius. Ia takut mengecewakan mereka.
Kendati begitu sekarang dia tahu bahwa dirinya tak akan bisa hidup tanpa Rembulan. Dia sudah menemukan jawabannya, lantas apa yang harus dia lakukan setelah ini?
Terkadang dirinya juga merasa tidak percaya diri bersanding dengan Rembulan. Wanita itu sangat menarik, bahkan jika sekali bertatap, akan ada magnet yang terus menyuruh untuk terus memperhatikannya. Ia sangat tahu bahwa, banyak yang menjadikan gadis itu sebagai crush.
Merasa insecure bukan hal yang jarang ia rasakan. Meski Rembulan terus memberitahu bahwa ia sangat beruntung memilikinya tapi tetap saja, Embun merasa tidak pantas.
Tuntutan keluarga pun menjadi salah satu pengaruhnya. Seorang anak perempuan yang telah sukses dan berumur namun belum menikah pasti tidak heran ditanya, ‘Kapan nikah?’
Dan ia sudah berada di fase itu. Bagaimana cara ia memberitahu keluarganya, jika ia mencintai seorang gadis?
Bagaimana caranya memberitahu Rembulan bahwa orang tuanya sudah mendesak itu?
Bagaimana?
Embun menghela nafasnya gusar. Rindu dan pertanyaan yang memupuk membuatnya ingin tidur. Ia pun dengan sangat terpaksa melanjutkan pekerjaan yang sudah dimintai penyelesaiannya.
“Semangat, Embun!” ucapnya menyemangati diri sendiri. []
KAMU SEDANG MEMBACA
Space
Fanfic"𝘒𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘴𝘢𝘢𝘵, 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬𝘬𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘰𝘴𝘢𝘯? 𝘔𝘢𝘳𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶." *** Mengapa Embun meminta berpisah setelah hubungan yang mereka jalani secara rah...