Chapter 5 : Keinginan Miyu

528 93 29
                                    

Jung mengerang seraya dia terduduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jung mengerang seraya dia terduduk. Kepalanya pusing sekali sampai membuatnya tertunduk hampir lima menit di sisi tempat tidur dalam keadaan berantakan. Rambut berantakan, wajah berantakan, rumah tangga berantakan, susunan memori berantakan. Karena tadi malam itu dia benar-benar minum sampai blackout. Tapi sekelebat ingatan selama sedetik menyerbu hipokampus di otaknya. Bayangan dia menyentuh benda super lembut dan kenyal terus terngiang tapi dia tidak tau itu apa.

Dan siapa yang memindahkannya ke kamar?

Jung sudah memastikan Mayleen belum juga pulang.

Pasti itu Miyu. Kalau benar. Wah, tenaganya pasti seluarbiasa itu. Membayangkan tubuh mungil Miyu memapah tubuh besarnya menaiki tangga menuju kamar membuat Jung merasa bersalah.

Lalu, suara-suara kain yang diinjak-injak menarik perhatian Jung disertai aroma deterjen samar-samar menyapa penghidu. Dan semua itu asalnya dari luar.

Jung memutuskan beranjak walau jalannya sedikit terseok sambil mengerang memegangi kepalanya. Lekas saja matanya menyipit tak nyaman oleh sinar mentari pagi manakala memandang ke luar jendela.

Tepatnya di halaman belakang, Miyu sedang mencuci selimut, sprei, dan korden di satu bak cucian besar. Dengan celana digulung hingga betis. Busa-busa menempel di kepalanya sembari berkacak pinggang.

Miyu mengusap wajahnya yang berkeringat. Berhenti sebentar untuk mengambil napas lalu lanjut lagi.

Jung otomatis tersenyum. Kemudian buru-buru turun.

"Sarapanmu ada di meja," begitu kalimat pertama Miyu saat melihat Jung datang dengan wajah baru bangun. "Aku buatkan sup rumput laut untuk meredakan pengar."

"Kau yang mengantarku ke kamar?" tanya Jung.

"Kau pikir? Dan rasanya badanku mau remuk. Dasar raksasa."

"Kau bisa membiarkanku tidur di sofa,"kata Jung. Kan bisa saja Miyu melakukannya. Mayleen tidak pernah peduli kalaupun dia tidur seperti orang mati di sofa itu setelah mabuk-mabukan. Jadi Jung terbiasa diabaikan. Tapi Miyu membuatnya bingung "Wajar tubuhmu sakit begitu. Kau menyusahkan diri sendiri."

"Aku pikir kau akan lebih nyaman kalau tidur di kamarmu. Tidak enak rasanya kalau aku tidur di kamarku dan membiarkanmu di sana."

"Oke. Tapi serius tubuhmu sesakit itu?" tanya Jung khawatir.

"Aku baik-baik saja. Hanya lenganku lumayan pegal."

Jung menggosok hidung. Dia melihat banyaknya cucian Miyu. "Kau bisa mencuci di ruang cuci. Kenapa malah pilih manual?"

"Biar lebih bersih."

"Miyu. Mesin cuci kami adalah mesin cuci terbaik yang pernah dirancang oleh ahlinya."

"Tetap saja aku merasa tidak bersih kalau tidak dengan sentuhan tangan."

"Kaki maksudmu?" ralat Jung melihat kaki Miyu.

The Maid ✓ [Tersedia dalam Ebook] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang