열하나☘️

113 22 0
                                    

Happy reading





Sehun memasuki apartemen nya, ia melihat jieun yang sedang asik menonton drama diruang tamu dengan snack yang berceceran di mana-mana, sehun berjalan menuju sofa lalu duduk disebelah jieun

"Eoh kau sudah pulang" tanya jieun tapi matanya masih asik menonton dramanya

"Aku lapar"

"Aku sudah menyiapkannya dimeja makan"

Sehun sebal karna jieun tidak memerhatikannya , pria itu pun kedapur memakan masakan jieun setelah selesai ia berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya, ia keluar  dari kamar dengan memakai kaos dan celana pendek selutut ia kembali ke ruang tamu dan lihat istrinya masih asik menonton drama nya, sehun berjalan menuju sofa lalu merebahkan tubuhnya menaruh kepalanya dipaha jieun sebagai bantalnya membuat jieun terkejut

"Apa yang kau lakukan"ucap jieun  sambil mentap sehun

"Aku lelah, biarkan seperti ini kau fokus saja menonton dramamu itu"

Jieun hanya pasrah dan kembali menonton dramanya, karna dramanya lebih penting dari pada debat dengan sehun. Sehun menganti posisinya menjadi memiring membuat wajah sehun berhadapan dengan perut jieun, sehun tersenyum "apa sehun kecil sudah tumbuh didalam sana? " bisik sehun

"Kau bicara apa? "

"Bukan apa-apa"ucap sehun jika dia bicara seperti tadi bisa-bisa jieun mengusirnya

.....

"Sehun bangunlah, apa kau tidak bekerja? "

"Sehun-"

Pria itu menarik jieun hingga membuat jieun terjantuh keranjangnya, lalu pria itu memeluknya erat dari belakang

"Tadi dingin sekali tapi setelah memeluk mu sudah tidak terlalu dingin"

Jieun memablikan tubuhnya hingga wajah mereka berhadapan,Tangan jieun menyentuh kening sehun dan benar saja sehun demam

"Sehun kau demam"

"Pantas saja aku kedinginan dari tadi" ucap sehun masih bisa bercanda

"Lepaskan aku membeli obat untuk mu"

"Aku tidak memerlukan obat aku hanya memerlukan mu"

"Sehun jangan bercanda, lepaskan"

"Aku mencintaimu" bisik sehun

Jieun terdiam, 'tidak mungkin pasti sehun mengigau 'pikir jieun

"Tetaplah disini"ucap sehun





.....



Saat ini jieun sedang membuatkan bubur untuk sehun, pikirannya dipenuhin dengan ucapan sehun 'aku mencintaimu'

"Astaga jieun sadarlah"

Jieun mematikan kompornya lalu mengambil bubur itu dan menaruhnya di mangkuk, jieun membawa nampan yang berisi semangkuk bubur, air putih dan obat menurun demam

"Sehun bangunlah ayo makan dulu"

"Aku tidak lapar"

"Kau harus makan biar kau cepat sembuh, biar aku suapin"

Sehun menurut pria itu berganti posisi menjadi duduk

"Ini buka mulutmu"

Sehun menerima suapan itu sangat hambar saat bubur itu mendarat di lidahnya

"Apa kau tidak memasukkan garam kedalam buburnya? Kenapa hambar sekali"

"Aku memasukan garam dalamnya, itu karena kau sedang sakit makan makan yang banyak lalu minum obat biar kau cepat sembuh"

Sehun tersenyum melihat istrinya sangat perhatian dan berbicara lembut padanya

"Apa efek demam bisa membuat orang menjadi gila? Haruskah aku membawa mu kerumah sakit jiwa? "

"Ya aku gila, gila karna mu"

"Kau mau aku melempar mangkok ini pada wajahmu? "

"Tidak, suapi aku lagi" ucap sehun lalu membuka mulutnya khas anak kecil

"Nah seperti itu, anak pintar" ucap Jieun lalu membelai pucuk kepala sehun, keduanya tertawa melihat tingkah mereka yang seperti ibu dan anak







Get Merried❗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang