24

29.8K 1.4K 17
                                    

Annyeong~!!
Maaf karena baru update hari inii hehe
Happy Reading✨

*******

Momen yang ditunggu akhirnya terjadi hari ini, Jahara sudah berada dirumah sakit karena ketubannya sudah pecah.

Sedari tadi Nevan hanya menciumi wajah Jahara sambil menggenggam tangan Jahara.

"Kamu percaya aku kan mas?"

Nevan mengangguk, "Pasti sayang"

Nevan terus menggenggam dan menciumi kening Jahara memberi sang istri semangat.

Tidak lama kemudian, terdengar suara bayi yang baru saja lahir.

***

"Nevan? Gimana Jahara?"

"Daddy, adik Ken sudah lahil?"

Nevan mengusap wajahnya yang sedikit mengeluarkan tangisan air mata. "Udah Ken, sekarang lagi sama suster dulu adik nya"

"Perempuan atau laki-laki Van?'

"Perempuan mom" jawab Nevan sambil tersenyum ke arah Winda.

Winda berjalan mendekati Nevan dan memeluk sang anak dengan penuh kasih sayang.

"Jahara bagaimana sekarang?"

"Masih istirahat mom,"

Nevan berjalan ke ruangan Jahara untuk melihat keadaan sang istri dan bayi nya.

"Mas" panggil Jahara lemah.

"Iya sayang?" jawab Nevan sambil mencium kening Jahara dan mengelus pelan pipi Jahara.

"Anak kita cantik" seru Jahara sambil melihat ke arah bayi nya.

Nevan mengangguk, "Cantik, kaya kamu"

Jahara tersenyum lebar, ia senang dan lega karena ia sudah melahirkan.

"Cantik sekali," puji Winda yang sedang melihat bayi Jahara dan Nevan.

"Namanya siapa van?" tanya Winda.

Nevan terdiam, ia sama sekali belum memikirkan namanya, "Belum disiapkan mom, nanti aku diskusikan dengan Jahara"

Winda mengangguk, "Jangan lama-lama"

Nevan mengangguk.

"Mom tidak apa apa?" tanya Ken kepada Jahara yang sedang terbaring lemah.

"Mom gak apa-apa Ken, Ken sudah lihat adik bayi?"

Ken mengangguk, "Sudah mom"

"Adik bayi cantik, sepelti mom"

Jahara tersenyum.

Tidak lama kemudian pintu terbuka menampilkan Hana, Ardi dan Juna.

"Mama?" seru Jahara melihat sang ibu datang untuk menjenguknya.

Hana berjalan ke arah Jahara dan segera memeluknya sayang.

"Kamu hebat nak"

Jahara seketika menangis mendengar itu, dan membalas pelukan ibunya.

Winda dan Ken tersenyum, setelah tiu mereka keluar ruangan karena cukup penuh.

"Cantik euy, anak teteh" ucap Juna kepada Jahara setelah melihat ponakannya.

"Iya dong, kaya teteh cantik" jawab Jahara.

Setelah itu Jahara melirik ke arah papanya yang sedang melihat dirinya dengan sedikit berkaca-kaca.

JAHARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang