Setelah Winter beranjak dari duduknya menuju toilet, Karina telah menyelesaikan makanannya itu. Dia mengusap bibirnya dengan tisu dan menunggu Winter untuk kembali.
Nmun selang beberapa menit, tiba-tiba saja ada seseorang yang menghampiri, terasa asing namun sepertinya dirinya terlihat mengenali Karina.
"Karina? lo Karina kan?" tanya orang asing itu setelah tiba di depan Karina.
Sungguh Karina tak mengenalinya, orang itu menggunakan masker dan topi membuat wajahnya tertutup dan hanya matanya yang terlihat.
Karina menunjukkan wajah bingung,
Orang itu terkekeh sekilas lalu membuka masker nya, menunjukkan wajah yang selama ini membuat Karina berusaha keras untuk melupakannya.
"Lama gak ketemu, gimana kabar nya?" tanya nya.
"Oh... iya, baik. Lo sendiri gimana?" tanya Karina balik.
"Baik kok, gua gapapa ikut duduk?"
"Eh iya gapapa, silahkan."
Dirinya tersenyum sekilas sebelum ikut duduk di kursi sebrang Karinam
Karina merasa gugup, tidak tahu ingin berkata apa.
"Lo sendirian disini?" orang itu membuka suara.
"Ah nggak, tadi bareng temen."
"Oh." jawabnya, membuat kami berdua terjebak dalam diam lagi.
- Sedangkan di sisi lain
Winter ingin menghampiri Karina namun dirinya mengurungkan niatnya sejenak, takut jika mengganggu keduanya yang sedang asik mengobrol itu.
"samperin, gak, samperin, gak, samperin atau gak.." gumam Winter.
Winter menghela nafas nya lalu memberanikan diri untuk menghampiri keduanya yang terlihat masih asik dalam obrolan.
"Misi, gua ganggu ga?" tanya Winter seketika kedua manusia itu menoleh pada sumber suara.
"Eh? gak kok, lo yang bareng Karina ya?"
Winter melirik Karina sekilas lalu menganggukkan kepalanya pelan.
"Oh salam kenal, gua Xiaoting, teman Karina." ujarnya lalu menjulurkan tangannya ke depan Winter.
Winter melihat itu tersenyum canggung namun tetap membalas uluran tangan gadis bernama Xiaoting tersebut.
"Winter." singkatnya.
Xiaoting menganggukkan kepalanya lalu mengalihkan perhatiannya ke Karina lagi.
"Eh Rin, lo ga di cariin jam segini belum pulang?" tanya nya pada Karina.
"Rencananya mau pulang abis kelar makan kok." jawab Karina.
Xiaoting menoleh ke arah Winter dan dengan tiba-tiba bertanya,
"Lo kesini bareng Karin naik apa Win?"
Winter menampilkan wajah bingungnya tetapi tetap menjawab pertanyaan tersebut.
"Motor, kenapa?"
"Kalau Karina pulang bareng gua gapapa kan? gua bawa mobil, kalo naik motor takutnya masuk angin, anaknya ga tahan dingin soalnya."
Winter melirik Karina yang sedari tadi diam, wajah Karina terlihat terkejut sekaligus heran pada orang yang ada di antara mereka itu. Tetapi, yang di katakan manusia satu itu memang benar. Semakin malam udara semakin dingin, dan memang tidak baik untuk tubuh jika terlalu banyak terkena angin malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
fall for you [winrina]
Fanfic- GXG - 100% fiksi - homophobic dni - harshwords - ignore typo(s) n timestamp - purely from my own writing - happy reading y'all -