Tetesan hujan deras membasahi kaca mobil mewah berwarna jingga yang kini tengah menerjang hujan lebat di sore itu. Melewati jalanan licin dan becek disepanjang jalan kota dengan kecepatan sedang membuat suasana menjadi semakin sunyi.
Rosé bersama ketiga anaknya kini memantapkan diri untuk sementara menjauh dari jaehyun agar pertengkaran yang sebenarnya hanya dua belah pihak yang terlibat malah anak anak yang menjadi korban, rosé tidak sebodoh itu untuk membiarkan ketiga anaknya semakin membenci jaehyun karena kesalahannya.
Lisa, teman masa kecilnya yang kini sedang menyetir mobil menawarkan diri, bahkan memaksa rosé untuk menetap dirumahnya untuk meredakan konflik suami istri tersebut. Ia sempat terkejut saat mengetahui jaehyun sudah menduakan rosé bahkan sampai mempunyai dua anak, namun mengetahui rosé membiarkan itu berlalu ia tak ambil pusing dan menganggap masalah itu sudah selesai dengan baik baik, tapi kata kata itu ia tarik balik saat ryujin tiba tiba menelfon dan menceritakan kejadian tadi, tanpa menunggu lama ia segera pergi menjemput rosé tanpa sepengetahuan jaehyun.
Sesampainya disana, pagar besi setinggi tiga meter dibuka oleh satpam rumah lisa dan segera ia parkirkan mobilnya kemudian mengajak mereka masuk.
"Duduk dulu sini, tunggu sebentar." Lisa mempersilahkan mereka duduk dan ia pergi ke lantai dua.
Rosé mengamati seluruh penjuru rumah lisa yang sama sekali tidak berubah, bahkan keluarganya pun tidak berubah, sama seperti dulu, harmonis.
"Udahlah ma, jangan mikir yang berat berat dulu, kita disinikan biar tenang dulu." ucap jaemin sembari menyenderkan kepalanya dipundak rosé.
"Iya ma, ga tau kedepannya gimana, yang paling penting sekarang kita sementara menjauh dari papa biar hal yang buruk buruk ga terjadi lagi." jeno menimpali dan tersenyum walaupun senyum terpaksa.
"Sementara?, kenapa kita ga pergi jauh selamanya dari si brengesek itu aja, dengar suaranya yang sok lembut waktu bicara soal selingkuh sampai muncul dua sialan itu sudah muak ryujin kak." entah mengapa ryujin begitu ingin marah ketika mengingat kata kata jaehyun dikala itu.
"Sssttt ryujin udah, mau lihat mama nangis lagi?." bisik jaemin sembari mencubit lengan ryujin cukup kuat hingga membuat ryujin melotot karena sakitnya.
"Mama gapapa kok jaem, mungkin bener yang ryujin bilang, jaehyun berhak bahagia walaupun ga sama kita." mendengar ucapan rosé membuat ryujin dan jaemin tersenyum tipis, karena itu yang mereka mau, menjauh atau bahkan bercerai dan memulai kehidupan baru mungkin akan menjadi awal yang baik untuk rosé. Namun tidak dengan jeno, ia masih berharap dan bertekad untuk menyatukan keduanya dan membuat kedua pihak saling menerima satu sama lain, itu sebabnya ia tidak memihak salah satu dari mereka ketika bertengkar, karena ia ingin menjadi jembatan baru bagi kedua orang tuanya.
"Hai tante Rosé." suara berat dari arah tangga mengalihkan perhatian mereka.
Haruto, anak laki laki pertama lisa dan satu satunya kini datang dan menyalimi tangan rosé dengan tersenyum menampilkan gigi kelincinya.
"Haruto, gimana kabarnya, makin tinggi aja kamu." seketika beban pikiran rosé mereda melihat haruto, teringat waktu haruto masih bayi tiga hari ia yang urus, karena lisa dan suaminya pergi piknik ke luar negeri tanpa diganggu anak jadi dititipkan ke rosé, memang sedikit berbeda keluarga ini.
"Hehe baik kok tante, tante sendiri apa kabar?."
"Emmm...baik juga kok" rosé.
"Ekhem, yang disapa mama aja nih." goda ryujin sembari menyilangkan tangannya didepan dada.
"Eh maaf kak haruto ga tau soalnya kak ryujin duduk diantara tante rosé, kak jaemin dan kak jeno paling mungil sendiri, jadi ga kelihatan hehe." mendengar jawaban haruto membuat mereka tertawa untuk kesekian lamanya, kecuali ryujin, ia mengerucutkan bibirnya sebal karena haruto dari dulu sama saja, cuma tinggi aja yang beda.
"Ihh nyebelin, aku aduin ke tante lisa nih." ancam ryujin, dan kebetulan lisa datang membawa minuman.
"Tante, haruto tadi jahilin ryujin, jahat banget tante." adu ryujin sembari melirik ke arah haruto.
"Haruto, kebiasaan ya kamu, lagian kan mama nyuruh kamu ambilin camilan didapur kenapa malah duduk manis disini, udah ambil sana." ryujin tertawa kencang karena melihat wajah masam haruto yang berjalan mengambil camilan.
"Nah diminum dulu biar badannya hangat, lisa menuangkan teh panas kecangkir satu persatu.
"Kalau itu bukan badannya hangat yang ada melepuh ma." haruto datang menimpali sembari menaruh camilan diatas meja.
"Iya kan ditiup dulu haruto." balas lisa sambil menekankan kalimatnya.
"Ditiup, dikira terompet." jawab haruto sembari membuka bungkus camilan dan memakannya.
"Terserah kamu." lisa menjawab dengan nada yang terdengar lelah.
"Oh iya tante, om hanbin dimana, kok ga kelihatan dari tadi." tanya jaemin yang menyadari bahwa suami lisa tidak tampak dari tadi,biasanya selalu membuat rusuh bila ia main kesini.
"Loh iya, dimana ya, haruto kamu tau dimana papahmu?." tanya lisa dibalas gelengan oleh haruto.
"Suami sendiri ga tau dimana lis?." tanya rosé sembari meminum tehnya perlahan.
"Ga tau, dia suka hilang tiba tiba begini sih, biarin aja nanti kalau lapar juga pulang." balas lisa.
Sebenarnya ia ingin tanya ke rosé lebih rinci tentang kenapa tiba tiba bertengkar dengan jaehyun namun melihat wajah mereka berempat begitu antusias saat mengobrol dengan haruto membuat ia mengurungkan niatnya. Biarkanlah mereka tenang dahulu, entah itu besok atau lusa akan ia tanyakan.
Tarik nafas dulu, awal puasa jangan emosi
Satu part ini tenang dulu
Gatau besok :v
Marhaban Ya Ramadhan🌟🌙
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home {Jaerose} -{tahap REVISI}
Fanfic📌{beberapa halaman sedang direvisi} Entah kesalahan apa yang Rosé perbuat hingga Jaehyun berani berselingkuh bertahun tahun hingga mempunyai dua anak dengan selingkuhannya. Kembali dengan seribu alasan seolah tak cukup Jaehyun lakukan dengan kemba...