Sudah sekitar dua jam Wonyoung kerja kelompok dengan salah satu sahabatnya di cafe yang letaknya cukup dekat dengan sekolahnya. Gadis itu ialah Yujin, gadis yang selalu membelanya ketika Ryujin dan teman temannya mengganggu Wonyoung, namun entah mengapa dua hari belakangan ia tak melihat Ryujin lagi.
"Oh iya adek lo mana?, biasanya kan selalu berdua." tanya yujin sembari mengaduk minumannya dengan sedotan.
"Di rumah terus, cuma ya ga pernah sepi, soalnya temen temennya gantian ke rumah." wonyoung.
"Oh gitu, terus ibunya ryujin sama saudara saudaranya udah balik ke rumah lo lagi?." jangan terkejut bila yujin tau akan hal itu, karena wonyoung menceritakannya karena yujin selalu saja bertanya kenapa bisa ryujin bersikap kasar ke wonyoung.
"Ga tau, soalnya waktu gue udah sembuh dan pulang mereka udah ga ada dirumah, kata ayah sih sementara tinggal dirumah sahabatnya." jelas wonyoung.
"Tapi kalo misal mereka pulang lo gimana?." tanya yujin sembari menutup bukunya, sebenarnya tugasnya sudah selesai satu jam lalu namun mereka lebih memilih ngobrol dengan beragam topik dari pada pulang.
"Gimana maksudnya?." tanya balik wonyoung bingung.
"Maksudnya, mereka waktu ketemu lo kasar gitu kan, ya kecuali jeno, terus kalo misal mereka gitu lagi gimana?." tanya yujin khawatir akan hal itu.
"Ya gimana ya, gue sebenarnya juga takut, tapi lebih takut lagi mereka sakitin junghwan." kata wonyoung.
"Bener juga sih, sebagai kakak emang harus tegar dan lindungin adeknya kan, cuma tanggapan ayah lo waktu mereka kasarin lo gimana?." tanya yujin.
"Nah itu masalahnya, gue sendiri bingung, mereka ga suka gue sama junghwan terus kasarin kita, pas ayah tau ayah marah besar ke mereka, nah terus jalan keluarnya gimana?." jawab wonyoung dengan nada lemas.
"Yang gue lihat sih ini bukan salah lo, junghwan maupun mereka, yang salah itu ayah lo, maaf nih ya ga maksud apa apa, cuma lo pikir pikir lagi deh kalo ayah lo dulunya ga gitu pasti mereka ga bakal sakit hati dan berakhir lampiasin ke lo yang notabenya anak dari istri kedua ayah lo." yujin membeberkan pendapatnya yang ia rasa cukup benar dengan apa yang pernah wonyoung ceritakan kepadanya.
"Bener sih, gue juga sering mikir gitu, cuma ya gimana ya, masa gue harus bilang itu ke ayah kan ga mungkin, cuma ya ayah ga pernah intropeksi dirinya sendiri, coba kalo sadar dan tau diposisi keduanya, mungkin ga bakal begini sih." kata wonyoung.
"Nah kan." yujin menimpali sembari menjentikkan jarinya.
Tak lama terdengar bunyi panggilan telfon dari jaehyun di layar ponsel wonyoung.
"Siapa won?." tanya yujin pelan.
"Ayah." jawab wonyoung sembari menjawab panggilan tersebut dan berdiri dari meja menjauh sedikit untuk menerima panggilan jaehyun.
Terlihat perubahan wajah wonyoung menjadi serius dan tak lama panggilan tersebut dimatikan.
"Kenapa?." tanya yujin saat wonyoung kembali duduk.
"Ayah besok mau ngajak ke Australia." wonyoung.
"Loh kok mendadak, terus lo ikut?." yujin.
"Engga, katanya sih mau cari mama rosé sama anak anaknya lain, katanya mereka baru pindah ke Australia kemarin." wonyoung.
"Oh gitu pantesan ryujin ga pernah kelihatan sama abang abangnya, terus kenapa lo nolak, rugi loh wony ga ke Australia." yujin.
"Kayanya ayah mau lurusin masalahnya deh, kalo gue ikut juga takut nanti malah bikin mereka jengkel dan masalah makin lebar." jelas wonyoung dan yujin mengganggukinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home {Jaerose} -{tahap REVISI}
Fanfic📌{beberapa halaman sedang direvisi} Entah kesalahan apa yang Rosé perbuat hingga Jaehyun berani berselingkuh bertahun tahun hingga mempunyai dua anak dengan selingkuhannya. Kembali dengan seribu alasan seolah tak cukup Jaehyun lakukan dengan kemba...