Pagi yang mendung tak menjadi halangan bagi seorang ibu anak tiga untuk nekat menjauh dari seseorang yang cukup menyakitinya.
Rosé, tepat keesokan harinya setelah kejadian yang tidak terduga kala itu, akan berangkat menuju Australia, dengan bantuan lisa untuk membuat surat pindahan sekolah ketiga anaknya serta memesankan tiket pesawat kesana ia siap untuk memulai kehidupan baru yang ia yakin baik untuk dirinya, anak anaknya, dan juga jaehyun, entah mengapa setelah tinta hitam yang sengaja jaehyun tumpahkan ke perasaannya ia masih tetap memikirkan pria itu, sedikit menyedihkan namun itulah dia bila sudah terlanjur jatuh cinta dengan seseorang akan susah untuk melupakannya.
"Mama, mama serius mau ke aussie?." tanya jeno saat rosé mulai merapikan kopernya dikamar tamu milik keluarga lisa.
"Iya menurut kamu mama ngapain repot repot ngurus tempat tinggal disana sama tiket pesawat?." tanya balik rosé.
"Tapi bunda, nanti sekolah jeno gimana, disini jeno tinggal delapan bulan lagi lulus loh." jeno masih berikeras menolak untuk pindah.
"Semua mama urus kamu cuma perlu dukung keputusan mama saja ga usah lebih, kamu kenapa sih jen kok dari tadi cegah mama terus?." rosé heran dengan anak sulungnya yang bertingkah aneh sejak tadi.
"En-enggak kok ma cuma kan mendadak." jeno.
"Bang lo kenapa sih, ga kasihan sama mama yang terus disakiti pria kurang ajar itu?." sahut ryujin karena ia melihat gelagat jeno akhir akhir ini cukup mencurigakan.
"Itu papa kita ryujin jangan sembarangan kalau ngomong." sungut jeno.
"Wah bener bener tutup mata banget ya lo bang sama kelakuan dia, atau jangan jangan lo sekongkol sama dia buat cegah mama ke Australia?." nada bicara ryujin mulai meninggi.
"Apasih ryujin, kok jadi bilang yang engga engga!." jeno.
"Udah udah, bawa koper sama tas kalian ke depan." rosé.
"Ros mobil susah siap tinggal berangkat aja kan?." kata lisa didepan pintu.
"Wah iya lis makasih ya." rosé mulai membawa tas serta kopernya dan keluar kamar terlebih dahulu.
"Awas ya bang kalau sampe gue lihat lo masih belain dia terus terusan, gue anggep lo sama aja kayak dia." sarkas ryujin kemudian bergegas keluar kamar.
Jeno hanya bisa menghembuskan nafas pasrah, benar benar tidak ada celah untuk menjadi penengah dan penghubung kedua orang tuanya, jika dulu hanya mempersatukan jaehyun dan rosé masih bisa ia atasi, namun kini ada ryujin yang bertolak belakang dengannya, terlebih ryujin terlalu mudah untuk semakin menjauhkan keduanya.
•••
Sepanjang perjalanan di pesawat canda tawa jaemin dan ryujin begitu riang, mulai dari berencana untuk berkeliling tempat tinggal barunya hingga akan seharian menikmati indahnya alam sekitar. Jika kalian berpikir bila mereka akan tinggal dipusat kota dengan gedung pencakar langit berderet kalian salah, karena mereka akan tinggal di desa australia yang lingkungannya masih asri dan jauh dari polusi.
Berbeda dengan keduanya jeno masih murung benar benar kecewa pada dirinya sendiri, semua rencananya gagal total tak sesuai ekspektasinya.
"Kamu kenapa jen?.* tanya rosé sembari menempelkan punggung tangannya ke dahi jeno karena ia mengira jeno demam karena naik pesawat atau semacamnya. Benar jeno dan rosé duduk bersebelahan sementara jaemin dan ryujin duduk dibelakang.
"Engga ma cuma pusing aja karena udah lama ga naik pesawat." jeno berbohong karena bisa bahaya bila ia menceritakan kemauannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home {Jaerose} -{tahap REVISI}
Fanfic📌{beberapa halaman sedang direvisi} Entah kesalahan apa yang Rosé perbuat hingga Jaehyun berani berselingkuh bertahun tahun hingga mempunyai dua anak dengan selingkuhannya. Kembali dengan seribu alasan seolah tak cukup Jaehyun lakukan dengan kemba...