Tok...
Tok...
Tok...
Suara ketukan pintu terdengar jelas didepan kamar Rosé. Jeno, mengetuk pintu beberapa kali hanya untuk meminta maaf kepada Rosé karena ia berbuat salah tadi, namun tidak ada sahutan sama sekali dari dalam.
"Ma, Jeno minta maaf, iya Jeno salah tapi jangan lakuin ini ke Jeno." ucap Jeno sembari menempelkan telinga kanannya ke pintu, dan hanya terdengar suara isak tangis dari dalam. Jeno menghembuskan nafas berat, sepertinya kini ia membuat kesalahan besar dengan memberitahu Jaehyun soal keberadaan mereka, hingga membuat Rosé marah.
"Ma maafin Jeno, Jeno janji ga ulang lagi." ucap Jeno frustasi.
"Lo bisa ga sih jangan ganggu mama terus, cukup tadi aja lo bikin mama marah dan sedih, sekarang lo enyah aja deh." kata Ryujin datang dari pintu kamarnya dan mendekat ke arah Jeno.
"LO BISA GA SIH GA USAH IKUT CAMPUR URUSAN GUE!." Jeno tersulut emosi karena ia pikir semua ini karena ulah Ryujin yang membongkarnya, coba tadi Ryujin tidak memberitahu rencananya, mungkin Jaehyun sudah datang dan berdamai dengan mudah.
"Lah, lo apaan sih, kan lo sendiri yang berulah." Ryujin tidak terima karena ia disalahkan atas kejadian ini.
"Lo yang apa apaan, coba lo urusin hidup lo sendiri, mama ga mungkin sampai begini." kata Jeno.
"Ya lo lah, kan lo sendiri yang sok jadi anak pemersatu rumah tangga, sok jadi anak berbakti, lo kira gampang mama terima si brengsek itu kembali?." kata Ryujin penuh sarkas.
"Lo sekali lagi ikut ikutan urusan gue, walaupun lo perempuan gue pukul lo!."
BRUK...
Jeno mendorong tubuh Ryujin hingga terjatuh dilantai. Ryujin yang merasa tindakan Jeno terlalu kasar, lantas berdiri dan mencengkeram kerah Jeno kasar. Walaupun tinggi mereka terlihat sangat jelas namun tenaga Ryujin tidak bisa diragukan.
"Kurang ajar lo, emang ya dari kita bertiga disini wajahnya yang paling mirip si brengsek itu cuma lo, ternyata ga cuma wajahnya, kelakuan lo juga sama brengseknya." ucap Ryujin sembari menarik kerah Jeno dan menhempaskannya tak kalah kuat dari Jeno.
Jeno hendak membalasnya, namun suara langkah kaki dari arah tangga membuatnya menghentikan aksinya. Jaemin, dari arah tangga ia berlari terburu buru dengan wajah memerah.
"JENO!." teriak Jaemin dan tanpa aba aba ia memukul pipi Jeno kuat.
BUGH...
"APAAN SIH LO?." Ucap Jeno dengan nada tinggi.
"LO YANG APAAN, LO LIHAT DI DEPAN RUMAH ITU SIAPA? ITU PAPA!." kata Jaemin dengan nafas tak beraturan.
"Pa-papa?." tanya Jeno tak percaya.
"Papa~?, iya itu papa, dan sekarang lo temuin dia cepet." ucap Jaemin dengan nada mengejek. Jeno dengan tergesa gesa berlari turun ke lantai bawah.
"Dia disini?." tanya Ryujin dengan nada terkejut, hanya dijawab Jaemin dengan anggukan. Jaemin dengan cepat menuju kamar Rosé dan mengetuknya beberapa kali, sembari bilang kalau yang mengetuk Jaemin, tak lama Rosé membuka pintunya dan terlihat mata merah berair, kelopak matanya terlihat jelas, mata sembab tak luput dari wajah berantakannya.
"Ma, papa disini ma." kata Jaemin pelan hingga membuat Rosé terbelalak.
"Ko-kok bisa sampai sini, padahal Jeno belum sempat kirim lokasinya?." tanya Rosé sembari bergegas turun tangga diikuti Jaemin dan Ryujin.
"Dia didepan rumah sama Somi, teman baru kita disini, kemungkinan papa paksa dia dan ancam buat kasih tahu rumah kita ma." kata Jaemin.
"Sama somi?, dia culik Somi dan dipaksa kasih tau rumah kita sampai dibawa ke sini?." tanya Ryujin terkejut, ternyata Jaehyun sampai sebegitunya mencari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home {Jaerose} -{tahap REVISI}
Fanfic📌{beberapa halaman sedang direvisi} Entah kesalahan apa yang Rosé perbuat hingga Jaehyun berani berselingkuh bertahun tahun hingga mempunyai dua anak dengan selingkuhannya. Kembali dengan seribu alasan seolah tak cukup Jaehyun lakukan dengan kemba...