Prolog

14.2K 1K 74
                                    

Keluarga Wang adalah keluarga terpandang, bagaimana pun mereka memiliki beberapa Perusahaan besar, baik di Cina maupun di luar Cina. Tuan Wang sendiri memiliki putra satu-satunya bernama Wang Yibo. Usianya genap 20 tahun, ia masih berkuliah di salah satu universitas terbaik di Cina. Wang Yibo adalah pemuda tampan, dan pintar. Ia adalah seorang alpha dominant.

Suatu hari keluarga Wang dikejutkan dengan kedatangan seorang pemuda mengaku hamil karena Wang Yibo. Wang Yibo mengelak, tetapi sialnya pemuda itu membawa semua bukti atas semuanya. Wang Yibo sendiri tak dapat berbuat apapun. Jujur saja ini memalukan.

"Baiklah, kau butuh berapa? Aku akan memberikanmu uang, asal kau pergi dan menjauhi anakku." Pemuda itu tersenyum.

"Anda menjual anak anda?" Ujarnya.

"Bukannya kau yang menjual dirimu dengan membiarkan anakku tidur denganmu?" Kali ini Nyonya Wang terlihat kesal akan jawaban pemuda tersebut. Sementara Wang Yibo hanya diam, rasanya ia ingin menarik pemuda ini keluar dan pergi.

"Baiklah. Aku hanya ingin anakku memiliki status saat ia lahir, aku hanya tak ingin ia sulit untuk bersekolah ataupun lainnya karena tidak memiliki Papa. Aku tidak membutuhkan uang kalian, beri aku waktu 1 tahun, dan melahirkan anak ini, setelahnya aku akan meminta anak anda menceraikanku, bagaimana?"

"Aku tidak mau! Pa! Ma! Dia sengaja menjebak kita, dia yang tidak tahu malu dan memberikan tubuhnya! Kalian coba berpikir, dia hanya pelayan diskotik, dan ia sengaja datang saat ia mengalami Heat!"

"Aku hanya minta 1 tahun, setelahnya kita akan berpisah. Aku akan menutup mulut atas segalanya. Jadi bagaimana?"

"Tidak!"

"Baiklah, aku akan memberikan semua bukti ke Media, bagaimana pun kalian adalah orang terpandang bukan?"

"Brengsek!"

...

...

Tuan Wang sendiri tidak dapat berbuat banyak karena ancaman pemuda tersebut, pada akhirnya keduanya pun menikah tanpa dasar cinta. Tak ada satupun keluarga dari pemuda tersebut, ia mengaku bahwa ia tinggal sendiri, dan itu tidak ada gunanya.

Xiao Zhan, nama pemuda tersebut. Setelah menikah, ia pun tidak tinggal sekamar dengan Wang Yibo, bahkan Wang Yibo membiarkan Xiao Zhan tinggal di salah satu kamar maid. Tuan Wang bahkan Nyonya Wang pun tahu akan hal ini, dan mereka tak mempermasalahkannya, begitupun Xiao Zhan. Baginya ia hanya membutuhkan status anaknya, tidak lebih.

Seperti pagi sebelumnya, Xiao Zhan berdiri didepan wastafel dengan mengeluarkan cairan bening. Setiap paginya perutnya seakan di aduk tak karuan. Tak ada yang membantunya, bahkan para maid sendiri menganggap itu hal wajar karena mereka semua menganggap Xiao Zhan adalah pemuda tak baik yang sengaja menjebak Tuan muda mereka. Xiao Zhan tak mempedulikan hal tersebut sama sekali. Ia menghelakan nafas, dan mengusap perutnya.

"Tenanglah, semua akan baik-baik saja. Kita pasti akan bertahan, dan pergi jika semua sudah tercapai." Xiao Zhan dengan lembut mengusap perutnya.

"Kau pasti akan hidup bahagia." Monolognya. Tak lama, setetes darah jatuh mengenai tangannya, Xiao Zhan terlihat memucat, bahkan ia segera kembali membasuh tangannya. Ia berusaha menghentikan darah yang keluar dari hidungnya. Rasanya sangat panas.

"Bagaimana kau bisa sampai hamil? Bukannya sudah aku katakan, jangan bekerja jika kau sedang masa heat. Tak ada jalan lain, kau harus menggugurkan bayi tersebut sebelum ia tumbuh."

"Tidak. Dia bayiku, mengapa kau yang berhak menentukan ia harus bagaimana?"

"Xiao Zhan! Dengarkan aku! Kau ingin Papamu marah?"

"Aku tidak akan memberitahunya, lagipula bukannya kau tahu dia tidak pernah menganggap aku anaknya. Kau tahu rasanya tidak dianggap? Sakit! Jadi aku tidak akan membuang anak ini!"

"Lalu pengobatanmu? Karena anak itu kau tidak dapat menjalani pengobatan. Obat-obat kemoterapi sangat keras dan dapat menggugurkan janinmu, kau pasti tahu itu."

"Aku tidak akan melakukan pengobatan."

"BODOH! KAU INGIN MATI KARENA ANAK HARAM ITU?!"

"Zhang Yi! Jaga ucapanmu! Siapapun boleh menghina aku, tetapi tidak dengan anak ini. Dia tidak salah, jika harus salah, maka itu karena kecerobohanku."

"Terserahmu, lalu sekarang berpikirlah. Kau akan semakin sulit, lalu jika anak ini lahir bagaimana? Ia harus memiliki akte, dan itu butuh surat pernikahan orangtua, bagaimana anakmu dapat, kau saja tidak menikah."

"Aku akan meminta dia bertanggung jawab."

"Terserahmu saja. Tetapi berpikirlah sekali lagi, selain pengobatan terhalang. Kau sama halnya memperpendek usiamu." Xiao Zhan tersenyum.

"Jadi, berapa sisa waktuku? Apa aku bisa melahirkan dan melihat wajah anakku? Apa itu masih bisa?

Wajah Xiao Zhan sangat pucat, bahkan ia kembali memegang perutnya karena rasa mual, tak lama seorang anak kecil menghampiri Xiao Zhan. Itu adalah anak salah satu maid.

"Gege.. gege... apa gege sakit?" Tanyanya, Xiao Zhan melihat anak kecil tersebut dan tersenyum. Ia mencoba memfokuskan pandangannya yang sedikit kabur. Xiao Zhan berjongkok dan melihat wajah anak tersebut.

"Aku baik-baik saja, hanya bayiku didalam tidak menyukai makanan disini." Anak kecil tersebut terkekeh.

"Apa ada adik bayi disana?" Xiao Zhan mengangguk semangat. Anak kecil tersebut menyentuh dan mengusap perut Xiao Zhan.

"Adik bayi, jangan nakal, jangan buat gege tersiksa." Xiao Zhan terkekeh dan mengacak lembut rambut anak tersebut.

"Kau anak baik. Temani adik bayi ya, jika ia keluar nanti." Anak itu mengangguk dengan penuh semangat.

Xiao Zhan berharap, kelak anaknya akan memiliki orang-orang yang peduli terhadapnya. Seandainya ia memang tidak dapat menemani anaknya tubuh, ia berharap anaknya akan bersama orang-orang yang mencintainya.

Ia pernah bermimpi begitu indah, dimana sang Ayah menerima kehadirannya, bagaimana pun ia sangat berharap bahwa sebelum dirinya mati, sang Ayah memeluknya dengan hangat, yah jika tidak juga, ia berharap sang Ayah dapat memeluk mayatnya. Saat ini ia tak peduli keluarga Wang menerimanya atau tidak, ia pun tidak peduli akan bagaimana cara mereka memperlakukan Xiao Zhan, bagi Xiao Zhan ia akan tetap bertahan demi anaknya.

Next?

Sweet Dream [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang