Kim Jaejoong memegang tangannya yang gemetar. Jujur saja ia ingin sekali berteriak sekencang-kencangnya. Ia tak tahu harus bagaimana akan perasaannya, ia senang karena anak yang selama ini ia anggap sudah pergi, ternyata masih hidup, tetapi ia pun tak sanggup untuk tahu bahwa anaknya sekarat kali ini.
"Jae." Ujar Jung Yunho datang memasuki ruangan Kim Jaejoong. Kim Jaejoong hanya menatap penuh amarah Jung Yunho, hatinya cukup sakit, tidak! Sangat sakit lebih tepatnya.
"Aku sedang malas berdebat Yun. Pergilah." Jung Yunho hanya menghela nafasnya.
"Aku tahu kesalahanku sangat besar, aku pun tahu sulit untuk kau memaafkanku."
"Jika kau tahu, lalu untuk apa kau datang? Apa kau tahu aku tidak pernah marah kepadamu saat kau terus dan terus meragukan anakku, aku tidak membencimu karena kau bersikap tak bersahabat denganku saat aku mengandung Zhan-Er saat itu! Tapi kau tahu? Memisahkan aku dan kau mengatakan anakku sudah mati itu keterlaluan Jung! Kau pikir nasib anakku lelucon untukmu?! Kau lihat! Kau lihat sendiri dengan matamu Jung! Bagaimana perasaanku melihat anakku saat ini?!" Jung Yunho pun menjatuhkan air matanya. Ia menyesal, sangat. Dan penyesalannya tidak dapat ia tepis sama sekali.
"Untuk apa kau mengeluarkan air matamu Jung? Apa aku harus merasa kau menyesalinya dan membiarkanmu kembali kepada kami setelah apa yang kau lakukan? Pergilah. Aku benar-benar ingin sendiri." Jung Yunho tak dapat melakukan apapun selain menuruti Kim Jaejoong.
Sementara itu, Wang Yibo dan Changwook berdiri di depan kamar rawat Xiao Zhan. Kondisinya kembali drop. Bahkan perkembangan kankernya cukup cepat. Changwook menghela nafasnya.
"Terima kasih sudah menjaga adikku." Ujar Changwook, Wang Yibo hanya tersenyum meledek pada dirinya.
"Jika anda tahu, aku pernah menjadi bagian dari penderitaan Xiao Zhan." Changwook tersenyum miris dan mengangguk.
"Aku sudah mendapatkan informasi tentang itu, tetapi aku berterima kasih karena kau menyesali dan menemaninya." Wang Yibo hanya menghela nafasnya.
"Aku tidak tahu untuk mengatakan apa, aku tidak pernah mempercayai seseorang untuk aku jadikan pasangan, bahkan aku sendiri menganggap Xiao Zhan sama, tetapi aku sendiri tidak tahu bagaimana dan kapan aku mulai jatuh cinta padanya. Xiao Zhan pernah mengatakan, bahwa ketika cinta itu datang, kita tak akan pernah mengetahuinya, saat kita tahu kita akan merasa takut untuk jauh darinya." Wang Yibo terkekeh, tetapi terdengar rasa pilu pada kekehannya, jelas saja. Mata Wang Yibo memerah, bahkan sesekali ia mengusap matanya agar ia tidak menangis. Ia sangat takut jika Xiao Zhan pada akhirnya pergi darinya.
....
....
Tuan dan Nyonya Wang datang ke Rumah Sakit, ia mendapat kabar bahwa Xiao Zhan drop, dan belum sadarkan diri, bahkan kondisi Xiao Zhan terus menurun. Tak hanya Tuan dan Nyonya Wang. Tuan Xiao pun datang, Zhang Yixing mengabarkannya. Ia pun cukup terkejut karena ia tak tahu apa yang terjadi selama ini. Ia hanya tahu Xiao Zhan bekerja, dan beberapa waktu lalu, saat ia menghubungi Xiao Zhan, Xiao Zhan hanya mengatakan bahwa ia sedang menjalani hubungan dengan seseorang, ia hanya mendengar suara bahagia Xiao Zhan, dan tak terpikirkan bahwa akan apa yang terjadi.
Saat ini, Tuan Wang ataupun Tuan Xiao merasa tak nyaman karena kehadiran Jung Yunho dan Putra sulungnya, bagaimana pun mereka tahu siapa Jung Yunho. Jung Corp sendiri menguasai beberapa daerah di Cina, bahkan ia memiliki beberapa anak perusahaan yang cukup terbilang maju. Ditambah, mereka tahu bahwa Jung Yunho adalah Ayah kandung dari Xiao Zhan.
Beberapa jam lalu Xiao Zhan segera dilarikan ke ruang ICU. Ia sempat tersadar sebentar dan mengalami pendarahan pada hidungnya, ia sendiri mengalami kesulitan pada pernafasannya. Kali ini, Kim Jaejoong benar-benar merasa buruk, bahkan ia tak dapat menghilangkan rasa takutnya untuk menolong anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Dream [TAMAT]
FanfictionWang Yibo terpaksa menikah dengan seorang pemuda yang tak sengaja ia temui disebuah diskotik. Pertemuan mereka malam itu membuat Wang Yibo harus bertanggung jawab menikah dengan pemuda tersebut. Mereka bercinta dan sialnya, pemuda tersebut adalah Om...