Waktu terus berjalan, bahkan hari demi hari pun berganti. 4 bulan berlalu begitu terasa cepat. Selama 4 bulan itu pun Xiao Zhan setiap bulannya pasti ada dimana ia harus dirawat inap. Wang Yibo memasangkan topi rajut untuk Xiao Zhan. Wajahnya semakin hari semakin pucat. Xiao Zhan tersenyum mendapati sikap lembut Wang Yibo.
"Aku jadi semakin buruk bukan?" Tanyanya, Wang Yibo hanya terkekeh dan mengecup bibir Xiao Zhan.
"Dimataku kau tetap cantik." Xiao Zhan hanya memutar kedua bola matanya.
"Aku ini pria sama sepertimu, bagaimana bisa kau mengatakan aku cantik." Wang Yibo hanya tersenyum, ia pun berjongkok didepan kursi roda milik Xiao Zhan.
"Ya begitulah dirimu." Wang Yibo menghela nafas dan mengusap lembut perut buncit Xiao Zhan.
"Kau tahu? Aku tidak pernah menyangka bahwa akan ada bayi-bayi kecil didalam sini." Xiao Zhan pun terkekeh.
"Kau harus siap untuk menjadi seorang Papa." Wang Yibo tersenyum dan mengangguk.
"Terima kasih karena sudah mempertahankan mereka, terima kasih karena sudah sabar menghadapiku." Wang Yibo meraih tangan Xiao Zhan, ia menggecup tangan tersebut dengan penuh kasih. "Aku sangat mencintaimu." Ujar Wang Yibo dan sukses membuat Xiao Zhan tersenyum lebar. Ia pun mengakupkan tangan pada pipi Wang Yibo.
"Aku pun sangat mencintaimu." Ujarnya. Keduanya pun terkekeh. Mungkin akan banyak mata melihat mereka, tetapi keduanya tak peduli.
...
"Changwook-ie kau datang? Mengapa tidak memberitahu Appa? Kau datang sendiri atau dengan yang lain?"
"Aku sendiri datang dan aku sengaja tidak memberitahu Appa atau Umma untuk datang." Jung Yunho mengangguk paham.
"Appa."
"Mn?"
"Apa ada yang Appa sembunyikan?" Tanya Changwook. Jung Yunho terdiam.
"Appa diam berati Appa memang menyembunyikan sesuatu bukan? Dan itu masalah Yoohan yang sebenarnya belum mati!" Jung Yunho hanya menatap heran Changwook, darimana ia tahu akan hal ini?
"Darimana kau tahu dan sejak kapan kau tahu?" Tanya Jung Yunho.
"Aku pernah tak sengaja membuka pesan pada ponsel Appa, aku tak menggubrisnya karena aku pikir ia hanya pemeras, tetapi Appa sendiri selalu menyembunyikannya dan tak pernah membicarakan apapun. Aku hanya tahu ia menyapa dirinya Sean. Aku hanya berpikir semua sudah berlalu karena aku tak pernah melihat kontak itu lagi, tetapi ketika kalian ke Cina dan Yixing mengatakan temannya membutuhkan Umma sebagai dokternya, aku pikir semua tidak ada masalah. Sampai aku tahu pasien Umma bernama Sean, aku menepisnya ini sebuah permainan, dan aku menepis bahwa dia adalah anak Appa dari orang lain. Aku memutuskan ke Cina dan melihat kalian secara dekat, tetapi apa? Aku menemukan hasil Lab bahwa seseorang bernama Xiao Sean dan Appa memiliki kecocokan DNA, jujur aku semakin curiga, bahkan kecurigaanku semakin menjadi saat kita makan bersama, lalu Sean datang. Aku terus melihat kalian! Pada akhirnya aku tahu siapa dia setelah aku mengikuti Appa sampai Appa berbicara dengan suami Sean! Appa aku memang sudah memiliki semua bukti, tetapi katakan! Apa benar Yoohan-ie masih hidup? Sean adalah Yoohan? Katakan Appa!" Jung Yunho hanya mengehala nafas beratnya. Ia memgangguk. Bagaimana pun mendengar kenyataan langsung dari mulut Jung Yunho lebih menyakitkan. Bagaimana bisa selama ini mengganggap orang yang jelas-jelas masih hidup dianggap mati?
"Mengapa Appa lakukan? Mengapa Appa melakukan ini? Apa Appa tidak memikirkan perasaan Umma, perasaan Sean?! Mengapa tidak Appa memikirkannya?!"
"Appa tahu Appa salah, dan Appa sedang memperbaikinya."
"Perbaiki? Perbaiki apa? Saat ini Appa lihat, bagaimana jika Umma tahu semuanya, bagaimana hancurnya Umma saat tahu pasiennya adalah anaknya sendiri?! Apa itu yang Appa ingin, itu yang Appa katakan memperbaiki?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Dream [TAMAT]
FanfictionWang Yibo terpaksa menikah dengan seorang pemuda yang tak sengaja ia temui disebuah diskotik. Pertemuan mereka malam itu membuat Wang Yibo harus bertanggung jawab menikah dengan pemuda tersebut. Mereka bercinta dan sialnya, pemuda tersebut adalah Om...