Bagian 4

8.2K 910 118
                                    

Suasana malam sangat damai. Saat ini terlihat dengan jelas sebuah keluarga menikmati makan malam mereka disebuah tempat ternama di daerah tersebut. Hari ini ketiga anak Kim Jaejoong datang dalam waktu beberapa hari untuk mengisi waktu liburan. Terlihat jelas senyum cerah diantara mereka, tetapi tidak dengan Jung Yunho yang hanya diam sejak tadi.

"Memang benar ini kediaman keluarga Xiao, tapi tuan muda jarang pulang, hanya kemarin ia kembali sebentar. Tuan Xiao pun sedang ada pekerjaan di Louyang."

"Apa anda bisa menghubungiku jika Sean kembali?"

"Appa, kenapa dia sedari tadi? Makanan Appa sudah hampir dingin, Appa ada masalahkah?" Tanya Taeyoong, Jung Yunho tersadar, ia menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

"Hanya sedikit masalah pekerjaan. Baiklah Appa akan memakannya."

"Lupakan sejenak pekerjaanmu Yun." Jung Yunho pun melihat Kim Jaejoong, ia terdiam sesaat. Bagaimana cara membicarakannya kepada Kim Jaejoong, ia pasti akan sangat terluka mendengarnya, tetapi setidaknya bukankah ia pasti senang karena anaknya masih hidup? Jika mengingatnya, rasanya sangat bodoh. Ia benar-benar orangtua yang bodoh.

"Kau cari tempat duduk, aku akan ke luar sebentar mengambil dompetku yang tertinggal." Xiao Zhan mengangguk, dan melangkahkan kakinya.

"Bukankah itu Xiao Zhan?" Gumam Kim Jaejoong ketika melihat Xiao Zhan dari kejauhan. Aktivitas Jung Yunho pun terhenti. Kim Jaejoong segera beranjak dari tempat duduknya.

"Tunggu sebentar, Umma akan mengajak seseorang bergabung." Kim Jaejoong pun menghampiri Xiao Zhan. Jung Yunho hanya terpaku ketika melihat sosok Xiao Zhan, bahkan ia sedang berbicara dengan Kim Jaejoong. Tak lama, Wang Yibo datang menghampiri Xiao Zhan yang tengah bersama Kim Jaejoong. Sesekali Xiao Zhan melihat takut Jung Yunho, ia terlihat menolak ajakan Kim Jaejoong untuk bergabung.

Jung Yunho segera beranjak dari tempat duduknya. Xiao Zhan sendiri melihatnya. Ia memundurkan selangkah kakinya, ia akan pergi. Ia tak ingin kembali melihat kemarahan Jung Yunho.

"Jae? Kau mengenal mereka?" Tanya Jung Yunho.

"Ah Yun. Aku mengenal anak nakal ini, dia adalah pasien yang membuatku datang ke Cina, tetapi ia sendiri menghindari pengobatannya." Jung Yunho pun menatap Xiao Zhan. Pasien? Apakah anaknya sakit? Xiao Zhan terlihat menciut dihadapan Jung Yunho.

"Anda bisa memberikan jadwal pemeriksaannya kepada saya, agar saya membawanya dan tidak bisa menghindari." Ujar Wang Yibo, Kim Jaejoong hanya tersenyum.

"Baiklah, besok kau bisa membawanya ke Rumah Sakit? Yakinkan dia jangan sampai menghindar." Wang Yibo pun mengangguk.

"Zhan-Er, aku sudah menghampirimu untuk mengajak bergabung, apa kau begitu kejam menolaknya? Akan aku kenalkan kepada ketiga anakku, mereka baru saja datang." Xiao Zhan hanya terdiam.

"Bergabunglah, mereka pasti tidak keberatan." Ujar Jung Yunho, sesaat Xiao Zhan melihat Jung Yunho, tetapi ia kembali menunduk karena ia merasa Jung Yunho membenci ini.

"Maaf dokter Kim, itu acara keluarga anda. Aku tidak ingin mengganggu, benarkan Yibo?"

"Benar juga."

"Baiklah. Tetapi kau harus janji untuk datang besok." Xiao Zhan mengangguk. Xiao Zhan memilih pergi bersama Wang Yibo meninggalkan Jung Yunho dan Kim Jaejoong. Kim Jaejoong hanya menghela nafasnya.

"Dia pasienmu?" Tanya Jung Yunho.

"Iya. Dia yang sering aku ceritakan. Dia mengidap leukemia stadium dua, dan kini kondisinya tengah hamil." Jantung Jung Yunho seakan tertusuk. Ia hanya melihat punggung Xiao Zhan yang menjauh. Rasanya ia ingin segera mengejar anaknya dan mengajaknya kembali, tetapi ia tak tahu apa yang harus ia lakukan.

Sweet Dream [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang