mozaik 5

43 7 0
                                    

_ditepian senja kali ini,
dengan tetesan air mata langit bersama dingin, gelap, dan sunyi. tergambar sosoknya terduduk di bawah satu Pelita.
serta rasa yang seakan tak kuasa lagi.
cinta yang kabur berganti benci.
dia yang berteriak dan tak terdengar, Ingin menggapai namun tak sampai, ingin memeluk dan Tiada Dapat Ia berlari Bersama sang angin.
tetapi topan menghempas nya kembali dan saat mendekat pada air dan tertolak, ombaknya menyeretnya pergi.
dan disini ia kembali lagi bersama perih, ia dibiarkan terdampar di pantai luka, diminta atau lebih tepatnya dipaksa menikmati drama Opera daratan dan mengartikan Setiap kejadian itu sendirian.
_
........

.


aulila syariah safhiya asy syakira

Sayup-sayup suara lantunan ayat Alquran yang begitu indah membangunkan gadis cantik yang masih setia bergelung di bawah selimut tebal yang membungkus tubuh kecilnya. terik matahari mengintip masuk ke dalam bilik yang lumayan besar, tiba-tiba suara alarm ikut memaksanya untuk membuka mata. Gadis itu pun terkejut ternyata pukul menunjukkan 05.00 WIB.

" Astaghfirullah, aku belum salat subuh, kenapa Umi nggak bangunin Syakira sih". monolog syakira.

Syakira segera bangkit ia menuju kamar mandi dengan tergesa-gesa dan segera menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslimah. seusai salat Syakira menatap sekelilingnya.

" Ya Allah syakira lupa ini kan di rumah Abah. pantesan arah kamar mandi beda, lagian mimpi Semalam kenapa indah banget. Semoga aja pangeran yang berjuang buat syakira semalam bisa jadi kekenyataan".
monolog syakira yang masih memakai mukena tersenyum-senyum sendiri mengingat mimpinya semalam.

" tapi kenapa akunya nggak mau sama si Pangeran sih, ah bodo amat lah mimpi itu hanya bunga tidur jadi gak usah dibawa pikiran". monolog syakira.

Syakira pun melipat mukenanya dan bergegas membersihkan diri. OOTD baju Syakira yang dipakai di rumah sang Abah dengan Di rumah sudah berbeda. di rumah Abah Syakira lebih sering memakai OOTD gamis atau dress yang lebih sopan dikarenakan Al adabu fauqol Ilmi adab lebih utama dari ilmu, yang menjadikan adab di lingkungan Pesantren lebih diutamakan. Apalagi Syakira adalah cucu dari pemilik pesantren yang menjadi contoh untuk para santri. ia harus bisa menyesuaikan diri di tempat ia berada. mbahkung yang lebih sering dipanggil Abah Abdar oleh Syakira, beliau adalah sesepuh yang mengajarkan syariat Islam dan menyebarkannya di daerah Pemalang Jawa Tengah dengan mendirikan Pondok Pesantren Darul Musthofa Al abdar. Ponpes yang didominasi antara Salafiyah dan modern melahirkan santri-santri yang tidak hanya mendalami kitab kuning tetapi juga jiwa-jiwa Qurani yang mampu menjadi penerus NKRI di masa depan yang Hakiki.

Syakira berjalan keluar kamar. Ia pun menuju ruang utama yang biasa menjadi tempat berkumpulnya para anggota keluarga ndalem.

"assalamu'alaikum". Salam syakira dengan senyumnya.
Ternyata semua keluarganya sudah berkumpul tidak hanya Umi dan Abah tetapi juga Paman, Binda, dan juga keponakan-keponakan kecil Syakira semua menatapnya tersenyum.

" hmm... gadis perawan nya baru bangun". ejek Paman Abid. adik terakhir almarhum Abi Rasyid yang juga salah satu pengajar dan pengasuh di pesantren Abah. biasanya para santri memanggilnya Gus Abid.

"bukan baru bangun Paman, syakira hanya sedikit kesiangan ".
jawab syakira tersenyum tanpa dosa membuat semua orang menertawakanya.

syakira duduk didekat sang Abah.

" abah sehat ?". tanya Shakira takdim kepada Abah.

Abah tersenyum hangat beliau sangat merindukan cucu perempuannya ini. karena dari ketiga putra Abah hanya Abi Rasyid yang mempunyai anak perempuan, Abah mengusap kepala Syakira dengan penuh kasih sayang.

sang penakluk hati syakira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang