mozaik 9

45 6 0
                                    

_"Di dalam sebuah cerita, aku dan kamu adalah tokoh utama yang tidak memiliki kesempatan untuk berdialog, setiap aku coba dengan koma selalu saja kata-kataku habis kau beri titik Dan jeda"_
.
.
.
.

Muhammad farhan Alfarisi

Waktu Fajar mulai datang, embusan angin malam masih tersisa begitu dingin menelisik masuk. adzan subuh mulai berkumandang di serambi masjid milik keluarga Abi Rasyid. membangunkan gadis yang menjadi ratu dalam semalam, setelah merubah statusnya kini menjadi seorang istri dari laki-laki yang telah melangitkan namanya dalam ikatan suci. Shakira menggeliat dengan mata masih terpejam rapat, hingga tanpa sadar tangannya menyentuh benda kenyal di sampingnya. Ia yang masih malas membuka matanya malah memainkan benda itu tanpa dosa.

"ekhmmm!".

Hingga suara deheman yang begitu Tak asing di pendengarannya. Ia pun membuka mata dan Syakira terkejut Bukan main, tangannya berada tepat pada bibir Farhan. matanya melotot terkejut dengan tangannya yang masih di posisi semula. refleks ia menarik tangannya, sejurus kemudian suara nyaringnya keluar. Syakira berteriak begitu keras.

"Aaaaaa...!".

Farhan terkejut dengan reaksi Syakira yang dapat merusak gendang telinganya. Ia pun menutup kedua telinganya.

" Haruskah berteriak seperti itu?".

" Ngapain kamu di sini ". tanya syakira sengit.

"lupakah kamu, bahwa Semalam saya melangitkan namamu dengan ikatan Suci ". ucap Farhan sedikit kesal, serta mengecek kedua Telinganya yang sempat dikejutkan dengan ringtone suara nyaring istrinya di pagi hari.

" aku lupa ternyata mimpi burukku sudah menjadi kenyataan Aku kira tadi sequisi" batin Syakira membelakangi Farhan tanpa tanggung jawab.

syakira mengernyit bingung karena bau melati yang begitu menyeruak di penciumannya, ia melihat sekelilingnya sedikit terkejut.

" semua sudah saya siapkan, agar penyakit kamu tidak kambuh, dan kamu bisa rileks ketika bangun tidur karena kamu sudah harus terbiasa dengan keberadaan saya di samping kamu ". ucap Farhan memperhatikan Apa yang sedang dipikirkan oleh Syakira.

Syakira menghiraukan ucapan Farhan dan turun dari ranjang. kemudian ia menyesak masuk ke dalam kamar mandi tanpa Membawa Apapun.

" tidak ada tanggung jawab? Telinga saya hampir pecah karena ringtone suara nyaring kamu". teriak Farhan.

Syakira pura-pura menulikan pendengarannya. Farhan menghela nafas berat , ia menenangkan dirinya.

" sabar Farhan ini baru permulaan".
monolog Farhan menyemangati dirinya sendiri.

farhan pun bangkit Seraya menyiapkan peralatan mandi sembari menunggu istrinya selesai mandi Farhan membuka ponselnya. sama sekali tak ada kabar dari seseorang yang di tunggu dari kemaren, wajahnya kembali menyiratkan kesedihan ia Menatap layar ponsel dengan sendu. hingga hampir setengah jam syakira tak kunjung keluar dan waktu subuh sudah hampir habis ia merasa khawatir jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dari istrinya ia pun menghampiri kamar mandi ia mendekatkan telinganya di pintu kamar mandi hingga beberapa menit tidak ada suara apapun ia semakin cemas.

sang penakluk hati syakira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang