part 9

12.1K 1.1K 126
                                    

Happy reading!

Jangan lupa bagikan cerita ini ke medsos atau ke teman-teman kalian><

Jangan lupa selalu Vote dan komen...

Tandain typo!

°•°

"ABANGG!" Ucapan Dami terpotong karna ada suara pekikan anak lelaki.

"APASIH STEV?" Balas Dami juga berteriak.

"MAMA KAK DAMI TERIAK MA!"Adu Steven dengan teriakannya.

"Dih dia juga teriak!" Dengus Dami kesal.

Steven atau Adiknya Dami, turun dari tangga dan menghampiri ruang tamu yang ternyata ada temannya abangnya.

Ingin kembali ke kamar tapi ia melihat ada anak kecil ditengah tengah sahabat abangnya.

Mata Steven berbinar, "ASAAA!" Dengan cepat Steven berlari untuk menghampiri Asa.

Dami yang sigap langsung menggeser tubuhnya untuk menjadi tameng Asa.

"Mau ngapain?" Tanya Dami masih dengan posisi tamengnya.

"Ishh, awas! Aku mau peluk Asa!" Kesal Stev, dan menonjok perut Dami.

Bugh!

"Anjir!" Ringis Dami, dan menatap tajam Stev.

Dami mengangkat kedua tangannya keatas tanda menyerah.

"Nyerah gue lawan tuh bocah. kalo gue lawan uang jajan gue dipotong" cetus Dami dan duduk sambil memegang perut yang ditonjok Stev.

Jangan anggap remeh tenaga anak kecil, karna memang sedari kecil Stev sudah diajari beladiri oleh sang Daddy.

Asa yang sedari tadi mendengar suara orang yang memanggil langsung menengok tapi tiba-tiba ada tubuh Dami yang menghalangi.

"K-Kamu Siapa?" Tanya Asa dengan polos.

Deg!

Hati Stev berasa di iris pisau, sangat sakit dan perih.

Dasar lebay- author

"K-Kamu gak kenal aku Asa?" Dramatis Stev.

"Hm, maaf?" Ringis Asa menggaruk pipinya yang tak gatal.

"Sini-sini deketan" pas Asa ingin menghampiri Stev, Gavin menghadang Asa.

"Gak boleh sayang, dia nakal" larang Gavin menatap tajam Stev.

"Om apa-apaan sih?" Kesal Stev berkacak pinggang.

Gavin menghela nafas pelan, dan membuka tangannya yang menghadang Asa. Dia memberikan waktu 2 bocah itu untuk berbicara.

"Ayok ke dapur." Ajak Gavin pada Dami.

"Lo tinggalin anak lo Vin? Lo mau Asa di grepe grepe sama tuh bocah nakal?!"

"Gak bakal. Emang lo nggak percaya sama adek sendiri?"

"Bukan gak percaya, tapi waspada aja" bisik Dami.

Be an antagonist boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang