Happy reading!
Sebelum membaca, dibiasakan Vote terlebih dahulu.
Tandai Typo!
°•°
Asa dan Gavin terpaksa menginap dirumah Dami karna sore ini cuaca sedang tidak memungkinkan, sore ini hujan petir membuat Asa yang takut petir tidak mau masuk mobil jadi mereka terpaksa menginap.
Bukan hanya Asa dan Gavin, Sahabat Gavin juga menginap di rumah Dami.
"Asik! Aku tidur sama Kila" girang Stev memeluk Asa.
"Dih enak aja! Asa sama gue lah!" Jawab Gavin tak terima.
"Papa harus ngalah dong sama anak kecil" balas Stev, membuat Gavin mendengus mendengarnya.
"Oke, tapi gue harus ikut tidur sama kalian berdua" Gavin menatap Asa dan Stev dengan pandangan sayu. Dia lelah, dan pagi besok dia harus berkerja atau tidak sekolah.
"Siap!" Jawab Asa dan Stev semangat.
Asa serta Stev berlari ke kamar diikuti Gavin yang mendengus kesal, karna ditinggal anaknya a.k.a Asa.
"Jangan lari. Kalo nangis gak boleh makan buah mangga" ancam Gavin membuat Asa menghentikan larinya, dan berjalan berbelok untuk berdampingan dengan Gavin dengan menggenggam jari-jari tangan Gavin.
Stev hanya melongo melihat tingkah Asa yang sangat takut tidak boleh makan buah mangga
"Ishh, dasar gak jelas!" Kesal Stev dan berjalan ke kamar duluan, meninggalkan ayah dan anak yang sedang drama.
"Jangan lari, nanti kalo jatuh gimana? Mau masuk rumah sakit lagi? Papa mau kamu cuma satu kali merasakan sakitnya tusukan jarum infus" ceramah papa Gavin.
"Iyaiya maaf papa" bujuk Asa agar Gavin tidak ceramah lagi.
"Papa kaya gini bukan benci sama kamu, papa begini karna sayang sama kamu" bisik Gavin.
"KILA! PAPA! KALIAN LAMA BANGET SIH!" Teriak Stev protes, karna kelamaan menunggu drama ayah dan anak itu.
"Dih bukannya lo udah masuk kamar?" Heran Gavin.
"Ish! Aku emang udah dikamar tapi balik lagi, karna kalian kelamaan" jawab Stev dan berjalan ke kamar dengan kakinya menghentak hentak lantai.
"Dih ngambek tuh?" Gavin terkekeh, dan menggendong tubuh Asa yang 2L, lelah, letih.
Dami yang sedari tadi memperhatikan mereka, menyerngit bingung.
"Dia bukan Stev" gumamnya, dan pergi ke kamar dengan pikiran yang bercabang.
°•°
Gavin merebahkan tubuh Asa disamping Stev yang sudah tiduran di kasur.
Gavin juga merebahkan dirinya dikasur. Asa ditengah, dan Gavin serta Stev di pinggir kasur.
"Tidur?" Tanya Gavin mengusap kening Asa.
"Iya pa" balas Asa dengan setengah mengantuk.
Gavin masih mengelus kening Asa, dan menoleh kearah Stev. Ternyata Stev belum tertidur dia hanya memperhatikan Gavin yang sedang mengusap kening Asa, dengan pandangan kosong membuat Gavin menyerngit heran.
"Stev?" Gavin memanggil seraya mengelus rambut Stev.
"Hiks!" suara Isakan keluar dari mulut Stev, membuat Gavin tersentak kaget dan duduk di kasur.
"Kenapa hm?" Tanya Gavin heran.
"Kangen ayah hiks!" Isak Stev, membuat Gavin sedikit iba.
"Emang bapak lo mana?"
"Kan ayah aku udah mati" jawab Steve, membuat Gavin kaget.
"Anjir gelap" lirih Gavin.
"DAMII, LU YATIM?" Teriak Gavin.
"Apaansi anjir, siapa yang yatim?" tanya Dami masuk ke kamar.
"Lo"
"Hahahaha, iya gue yatim"
"Gila gelap gelap"
"Udah ah jangan pada berisik lo, udah malem" Dami keluar dari kaamr.
Gavin hanya berdehem, dan seraya merebahkan diri dikasur Stev yang sangat besar buat seukuran anak kecil.
Gavin menepuk-nepuk kepala Stev, dan mencium kening Stev.
"Udah tidur" titah Gavin mengelus kening Stev.
"Hmm okayyy"
Stev mulai tidur, tinggal Gavin yang belum, dia hanya melamun dan tanpa sadar dia ketiduran.
..
Matahari sudah menampakkan sinarnya membuat Gavin terbangun, dia duduk bersandar di dinding kamar dan mengambil handphone, ternyata ada pesan dari sekertaris nya, dan sahabatnya yang ternyata sudah pulang duluan.
sek 1
Selamat pagi pak Gavin
Siang ini ada rapat dengan pak
Tono, apa pak Gavin bisa?
04.22bisa, jm 10 saya kesana
06.31Gavin menaruh handphone nya, dan segera mandi, untung Gavin sudah menyuruh anak buahnya untuk membeli perlengkapan dia dan anaknya jadi tidak terlalu merepotkan Dami dan mamanya.
Setelah selesai mandi Gavin langsung turun membangun Asa terlebih dahulu, bukan Asa yang bangun malah Stev.
"Stev? kamu mandi yaa? kalo bisa kamu bangunin Asa, papa mau keruang makan"
"Hmm okayyy"
Setelah mendengar balasan Stev, Gavin langsung turun kebawah atau ruang makan. ini aku 9l
"Good morning tan" sapa Gavin.
"Pagi Vin, ayo dimakan sarapannya"
"Tante mau pergi dulu, ada meeting diluar, Dami kamu jagain adeknya ya? jangan di galakin kasian Stev" ucap mama Dami dan langsung berjalan tergesa-gesa.
"Dih emang gua galakin dia apa, emang anaknya aja yang lemes" dengus Dami.
"Udah njir tinggal bilang iya doang pasti diem mama lo"
"Iya"
"ABANG!" panggil Stev yang baru datang.
"Widih rapi amat lo" ucap Dami pada Stev.
"Iyaa dong" sombong Stev.
"Asa mana Stev?" tanya Gavin.
"Belum bangun, Ada susah di bangunin nyaaaaa"
"Ngga pinter kamu Stev, ancam aja kalo buah mangga nya abis pasti bangun" jelas Gavin.
"Okeyyy" Stev langsung pergi berlari ke kamar nyaa.
Setelah sampai dia langsung menggoyang kan tubuh Asa yang masih bergelut di kasur.
"Asaaaa bangunnn, nanti mangga nya aku makan yaa?"
...
hallo semuaa gimana kabarnya? baik kan? sehat kan? semoga iyaa.
aku baru update hehe, kangen ga sama aku? apa sama Asa? apa si jamet Stev? Wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Be an antagonist boy
FantasyDeana Wiratama, gadis berumur 15 tahun yang sedikit lagi lulus dari SMP. Deana bertransmigrasi keraga balita perempuan yang nyatanya balita itu adalah anak antagonis yang ada di Novel yang pernah Deana baca. *** FOLLOW AKUN SAYA SEBELUM MEMBACA! DAN...