01. CEO ADRYAN

817 91 14
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT
.
.
.

HAPPY READING
22 Maret 2022

Maya berjalan menuju dapur, disana telah ada Aira yang sedang menata sarapan untuk mereka.

"Hm, harum banget sayang," puji Maya pada nasi goreng buatan Aira.

"Makasih Ma."

"Sama-sama, punya Adryan jangan dikasih tomat, dia nggak suka tomat sayang."

"Suka kok," sahut Adryan.

Maya menoleh pada pria yang sudah rapi menggunakan style kantornya.

"Sejak kapan?" tanya Maya bingung.

"Sejak hari ini," jawabnya lalu duduk dikursi hendak menyantap nasi goreng tersebut.

"Katanya jijik, kok suka?," sahut Ando menatap kearah putra tunggalnya.

"Masih pagi pa, astaga," kesal Maya, entahlah ia sangat jengah menatap pertengkaran papa dan anak itu.

"Cium dulu dong istri," ucap Ando untuk memanas-manasi Adryan.

Cup.. cup...

Ando mencium pipi kiri dan kanan Maya tepat didepan Adryan, wajah itu mulai kesal, Ando menang.

"Ai, cium," pinta Adryan menempelkan jarinya pada pipi kanannya. Aira menggeleng.

Ando terkekeh melihat penolakan Aira, "Hm, istri," Ando memeluk tubuh Maya dengan erat.

"Pa, udah ih, malu sama Aira," ucap Maya melerai pelukan keduanya.

"Udah tua nggak perlu mesra-mesraan, malu sama yang muda," sahut Adryan.

"Ada yang kebakar tapi tidak terlihat," ucap Ando menatap keseliling ruang meja makan.

"Sarapan dulu pa, Aira udah masak untuk kita," seru Maya duduk disalah satu kursi.

"Calon istri Adryan gitu loh," bangga Adryan.

"Suara siapa tuh?" tanya Ando pura-pura tidak tahu.

"Hantu," sahut Adryan malas.

Selesai sarapan kedua pria itu beranjak menuju halaman rumah.

"Papa pergi dulu yah sayang, jangan kangen," ucap Ando pada Maya.

"Iya pa, kabari kalau udah sampai kantor."

"Pasti sayang, cium dulu," pintanya.

"Udah deh pa, nggak malu apa sama Aira," ucap Adryan kesal.

"Salah yah Aira, kalau papa cium istri papa sendiri?" tanya Ando pada Aira yang berdiri diambang pintu utama.

"Enggak kok pa," jawabnya.

Ando mulai memeluk dan mencium Maya tepat didepan Adryan.

Adryan berdecak sebal, "berhenti nggak, atau Adryan peluk Aira."

"Peluk aja," balas Ando.

Adryan mendekat pada Aira, "He jangan!! Belum muhrim," ucap Maya dan Ando panik.

"Yaudah jangan mesra-mesraan didepan Adryan."

"Cemburu?" tanya Ando.

"Iyalah, awas," Adryan mendorong tubuh tegap Ando untuk menjauhi Maya.

"Papa peluk Aira aja deh,"

"Papa hei!" Maya menatap tajam kearah Ando.

"Becanda sayang, udah yah papa berangkat dulu," pamitnya.

CEO ADRYAN (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang