03. CEO ADRYAN

757 88 13
                                    

SELAMAT MALAM AND HAPPY READING
27 Maret 2022


Adryan bangun dari tidur, ia menatap wajah cantik wanita asing yang sudah sah menjadi istrinya, dan menjadi miliknya seutuhnya, dia tidak akan membiarkan siapapun untuk menyakiti wanita yang dia cintai itu.

"Ay, bangun," pinta Adryan dengan suara lembutnya.

Aira perlahan membuka mata, "udah pagi yah?"

"Udah, ayo siap-siap aku antar Kerumah tante kamu, setelah itu kita ke kampus."

"Ngapain?"

"Kamu nggak mau lanjut kuliah?"

"Boleh?"

"Boleh dong, udah ayo," Adryan beranjak dari ranjang menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Adryan telah rapih dengan kemeja hitam berlengan tanggung, serta celana panjang berwarna hitam, dia menatap sosok pria tampan dicermin, itu adalah dirinya.

"Udah siap?" tanya Adryan pada Aira yang sudah rapih.

"Udah," jawabnya.

"Ayo," Adryan menggenggam tangan Aira menuju ruang makan, dimana Ando dan Maya tengah menikmati sarapan mereka.

"Selamat pagi pengantin baru," sapa Maya ramah.

"Pagi, Ma, Pa," jawab Aira.

"Sarapan dulu, kalian mau kemana? Udah rapih gitu?"

"Ke kampus, Aira mau lanjut kuliah," jawab Adryan.

"Kamu ambil fakultas apa Aira?" tanya Ando.

"Kemarin akuntansi Pa."

"Wow, nanti kamu bisa bekerja di perusahaan papa," ucap Ando.

"Enak aja, Aira nanti diperusahaan Adryan," bantah Adryan.

"Emang kamu punya perusahaan? Kamu aja kerja di cabang perusahaan AVD group, punya papa," ejek Ando tersenyum jahil.

"Kalau papa meninggal, otomatis itu untuk Adryan."

"Astaga, kamu mendoakan papa cepat meninggal?" tanya Maya.

"Enggak kok ma, kan Adryan anak tunggal, otomatis seluruh harta papa jatuh ke tangan Adryan."

"Pede kamu, karena papa udah punya menantu, maka warisan untuk Aira, apalagi kalau nanti kalian punya anak, akan papa wariskan untuk cucu-cucu papa, kamu cari sendiri," bantah Ando.

"Terserah," balas Adryan.

🥀🥀🥀

Mobil Fortuner hitam berhenti didepan kediaman keluarga yang kemalangan, siapa lagi kalau bukan Rini_ Tante Aira.

Orang-orang sudah memenuhi rumah itu, termasuk beberapa polisi yang ikut mengamankan keadaan.

Aira memasuki rumah, berbeda dengan Adryan ia mendekati Gian yang berdiri tidak jauh dari rumah.

"Gimana?" tanya Adryan

"Aman-aman aja, ternyata korban, Tante bini Lo?" tanya Gian.

"Hm."

"Lo nggak masuk? Lihat jasadnya?"

"Enggak, buat apaan?"

"Untuk mengucapkan selamat tinggal," ucap Gian terkekeh.

"Gila Lo."

Didalam rumah Aira menatap wajah pucat Rini, Tiwi menangis tersedu-sedu meratapi kepergian bundanya.

"Wi, sabar yah," ucap Aira menenangkan seraya mengelus punggung Tiwi.

"Ngapain Lo kesini hah? Pergi Lo," usir Tiwi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CEO ADRYAN (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang