Part 37

4.7K 487 32
                                    

***

Eka segera menghampiri atasannya yang masih berdiri mematung menatap tubuh Mike yang sudah tidak bernyawa. Tangan Danu yang masih memegang pistol, membuat Eka langsung menelan ludah. Sungguh, baru kali ini ia melihat Danu mengeksekusi seseorang dengan tangannya sendiri. Eka jadi merinding saat menepuk pundak Danu, Danu seperti psikopat, pembunuh berdarah dingin.

"P-pak!" Panggil Eka dengan nada terbata.

"Hm? Urus mayat si brengsek itu, masalah polisi biar menjadi urusan saya." Ujar Danu pada Eka.

"T-tapi po-polisi sudah tiba disini pak."

"Baik." Balas Danu singkat, lalu iapun segera beranjak untuk menemui polisi.

"Pak tunggu pak!" Seru Eka sembari berjalan cepat mengejar Danu.

Saat bicara dengan polisi, Eka benar-benar tak percaya ketika Danu bisa bebas begitu saja dari interogasi polisi. Para polisi segera mengurus mayat Mike dengan dibantu oleh beberapa bodyguard Danu. Sedangkan Eka kini tengah memapah Danu yang tiba-tiba saja merasa pusing dan mual.

"Nggak nyangka banget pak, bapak temennya polisi semua." Ungkap Eka pada Danu yang hanya bisa menghela nafas berat. Eka itu terlalu polos atau terlalu bodoh sih? Danu sudah berkecimpung di dunia bisnis selama bertahun-tahun, bisnisnya juga besar, bukan bisnis kaleng-kaleng. Kalau dia tidak punya koneksi dengan polisi, maka bisnisnya pasti akan sering menemui kendala.

Danu pun tampak berjalan tertatih meninggalkan gedung dengan dipapah oleh Eka. Saat melihat istrinya tengah menangis dipelukan sang ayah mertua, Danu sontak langsung melepaskan rangkulan Eka.

"Shasha!" Panggil Danu membuat Shasha langsung menoleh kearah suaminya itu.

"Sayang!" Shasha pun buru-buru melepaskan pelukan Randy, lalu ia segera menghampiri Danu dan memeluk suaminya dengan erat.

"Shasha, hiks." Danu sudah tidak kuat menahan seluruh perasaan dan rasa traumanya, meskipun ia bisa menahannya sekuat tenaga tadi, namun ketika melihat istrinya, pertahanan Danu langsung pecah begitu saja.

"Nggak apa-apa, ada Shasha disini, semuanya udah selesai. Mas Danu hebat banget, suami Shasha jagoan, anaknya pasti bangga sama papahnya." Ungkap Shasha sambil mengusap-usap punggung Danu, menenangkan suami kesayangannya itu.

"Shasha..."

"It's okay, lihat aku! Lihat Shasha sayang!" Seru Shasha sembari menangkup wajah Danu yang sudah basah oleh air mata.
"Lihat! Aku baik-baik aja, bayinya juga baik-baik aja, dari tadi nggak tenang nunggu papahnya. Sekarang kita pulang ya!"

"Hm." Danu langsung mengangguk patuh seperti kelinci. Eka bahkan tak habis pikir, tak menyangka sekali jika ia bisa mempunyai atasan seajaib Danu. Tadi saat menembaki Mike, Danu seperti Elang yang siap menerkam kapan saja, tapi lihatlah sekarang dihadapan istrinya, Danu terlihat seperti kelinci yang sangat menggemaskan.

"Mas aku nebeng ya!" Ujar Claudia pada Eka.

"Ck, nggak bawa mobil?" Eka tampak berdecak.

"Mobilku lagi di servis mas, tadi aku naik ojek online kesini." Jawab Claudia sambil menghela nafas lelah, wajahnya tampak pucat membuat Eka tak tega juga.

"Ya udah gue anter pulang. Beli makan sekalian, nanti kita makan di apartemen Lo."

"Yah mas... Kenapa kamu nggak langsung pulang aja sih? Aku bener-bener lagi males banget, pengen pulang, tiduran." Keluh Claudia dengan nada kesal, demi Tuhan moodnya sedang berantakan sekarang gara-gara datang bulan.

Say I'm Sorry (Tersedia Ebook Di Google play/Pdf/Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang