Part 2

9.6K 788 46
                                    

***

Setelah bermalam di hotel, Danu memutuskan untuk membawa Shasha tinggal dikediamannya. Kedua orangtua Danu sudah meninggal, dan selama ini ia hidup sendiri, jauh dari sanak saudara.

'Lumayan juga rumahnya, desainnya keren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Lumayan juga rumahnya, desainnya keren. Nih orang emang perfeksionis banget.' gumam Shasha dalam hati sembari mengamati rumah milik Danu.
Meski masih sedikit kecewa karena semalam Danu mendiamkannya dimalam pertama mereka, namun saat melihat rumah milik Danu saat ini membuat rasa kecewa Shasha menguap entah kemana. Shasha benar-benar sangat menyukai rumah danu.
"Mas..." Panggil Shasha sembari menyentuh pundak Danu. Danu yang tampak sedikit terkejut dengan belaian tangan halus Shasha pun tiba-tiba langsung menepis tangan Shasha dengan pelan.

"Kenapa?" Tanya pria itu sembari menatap wajah Shasha dengan tajam, suaranya yang berat dan seksi langsung membuat bulu kuduk Shasha meremang.

"Kita... Nggak honeymoon gitu? Minimal Bali atau Raja Ampat?" Tanya Shasha dengan penuh harap. Namun Danu hanya diam saja, seakan tengah berpikir keras.

"Saya tidak punya banyak waktu untuk hal itu." Balas pria itu dengan santainya membuat senyuman Shasha langsung menghilang.
"Besok saya sudah harus bekerja. Ada banyak pekerjaan yang tengah menanti saya." Imbuhnya.

"Apa? Kerja? Nggak salah? Kita kan baru aja nikah." Protes Shasha.

"Shasha... Pernikahan kita ini bukan seperti pernikahan orang kebanyakan, saya hanya meminta tolong sama kamu, dan kamu setuju. Saya hanya tidak mau reputasi saya hancur dimata banyak orang, makanya saya meminta kamu untuk menggantikan posisi Luna sebagai istri saya. Kita sudah sepakat akan hal ini sebelumnya, kita akan berpisah setelah enam bulan menikah. Dan kamu juga setuju." Jelas Danu membuat kedua tangan Shasha langsung mengepal karena kesal.

Memang mereka berdua sudah membuat perjanjian dan kesepakatan diatas materai, namun disini, pihak Danu lah yang paling diuntungkan, sedangkan Shasha yang paling dirugikan. Shasha yang cerdas pun kini mulai memutar otaknya. Ia berjanji akan membuat Danu jatuh cinta dan bertekuk lutut di hadapannya. Shasha harus mampu mengendalikan Danu dan membuat pria arogan itu tak lagi semena-mena terhadapnya.

"Oh, jadi kayak gini sikap orang yang udah aku bantuin dan selametin harga dirinya dari banyak orang?" Shasha pun mulai tertawa sinis.

"Maksud kamu apa?" Danu mulai tak paham dengan ucapan Shasha.

"Mas Danu..." Shasha pun mulai mendekat kearah Danu dengan perlahan-lahan, rambutnya yang tergerai tiba-tiba ia gelung keatas untuk memperlihatkan leher jenjangnya, Danu yang melihatnya pun langsung menelan ludahnya berkali-kali sembari berjalan mundur sampai ia menabrak mobilnya yang ada dibelakang. "Kamu tau sayanghhh..." Bulu kuduk Danu langsung meremang ketika istrinya tiba-tiba saja membisikkan sesuatu ditelinganya. Shasha bahkan mengusap pahanya, Danu benar-benar tak menyangka jika Shasha yang terlihat polos akan mampu melakukan hal seperti ini padanya.

"Sha-"

"Kamu kira aku ini cewek polos yang bisanya cuma nangis dan meratapi nasib? Cewek bego yang bisa dimanfaatin dan dibuat main-mainan doang?" sahut Shasha.

"Sa-saya tidak memanfaatkan kamu, kemarin saya sudah membuat penawaran dan kamu juga sudah menerimanya." Jawab Danu dengan sedikit terbata, bagaimana tidak, ia pria normal, sedangkan saat ini Shasha sedang memojokkannya, bahkan mulai meremas pahanya, bagaimana mungkin Danu tidak panas dingin dibuatnya.

"Ya tentu, gimana aku nggak terima. Aku suka kamu, kamu jelas udah tau akan hal itu sejak lama kan? Kamu manfaatin perasaan aku, it's okay aku nggak masalah silahkan. Tapi aku juga mau imbalanku. Aku udah bantuin kamu dan sebagai imbalannya kamu harus mau puasin aku."

Tanpa Danu duga sama sekali, Shasha tiba-tiba saja menggigit telinganya, karena tak tahan akan desiran yang ia rasakan, Danu pun segera mendorong tubuh Shasha dari tubuhnya.

"Kamu!" Danu langsung menunjuk istrinya, sedangkan Shasha kini malah mengangkat kepalanya seolah sedang menantang Danu.

"Apa? Enak ya? Mau lagi?" Ledek Shasha. Wajah Danu pun semakin memerah.

"Saya tidak menyangka sama sekali kalau kamu bisa bertindak seperti ini, saya pik-"

"Saya pikir apa hm? Cewek polos? Pendiam? Pasrah? Waw, Pasrah? Tentu, aku bakalan pasrah kalau kamu gagahi diatas tempat tidur nantinya." Sahut Shasha membuat Danu semakin emosi, namun pria itu segera menahannya, Danu mengusap wajahnya dengan kasar, lalu menghela nafas berat. Sepertinya keputusannya untuk menikahi Shasha sudah salah besar, ia tak tahu jika Shasha akan berbuat seperti ini padanya. Ia tak menyangka seorang putri dari Randy Sastra Wiguna bisa bersikap seperti wanita... Ah sudahlah!

"Apa dipikiran kamu itu hanya ada seks saja?" Tanya Danu.

"Kita udah nikah, kamu itu udah sah jadi suami aku, suami istri itu wajib berhubungan badan. Atau kalau kamu nggak mau kasih hak aku, kamu bisa berdosa besar. Atau mungkiiin... Kamu mau aku ngadu sama pa-"

"Oke-oke! Saya akan turutin semua kemauan kamu, asalkan kamu tutup mulut, bersikap biasa seolah pernikahan kita adalah pernikahan yang normal." Sahut Danu yang akhirnya mau mengalah pada Shasha yang saat ini tampak tersenyum puas.

"Nah... Itu baru suamiku."

Cup

Shasha pun tiba-tiba memberikan ciuman dibibir Danu dengan cepat, Danu sendiri langsung terdiam mematung, jantungnya tiba-tiba berdetak tak karuan. Demi Tuhan ia baru saja ditinggal kabur oleh kekasihnya dihari pernikahan mereka, dan sekarang Danu malah berdebar-debar ketika Shasha menciumnya, harusnya kan ia biasa saja. Apa selama ini ia memang tak benar-benar mencintai Luna?

"Oke, pertama aku minta seks minimal seminggu tiga kali. Kedua aku mau tiap hari kita mandi bersama, ketiga aku mau kita tidur satu ranjang, dan inget! Nggak boleh ada guling diantara kita." Jelas Shasha sembari mengalungkan kedua tangannya dileher Danu.

"Tapi Sa-"

"Sssttt..." Shasha pun langsung menyentuh bibir Danu dengan jari telunjuknya. "Aku nggak suka penolakan, jawabannya hanya iya atau iya." Imbuhnya.

Danu pun kembali menghela nafas, bingung, namun ia sendiri tak bisa berkutik, Shasha sudah berhasil mengendalikan dirinya, namun jika ia menolaknya, Shasha pasti akan mengadukannya pada Randy. Danu tentu tahu siapa itu Randy, orang yang sangat berbahaya untuk ia permainkan. Apalagi Randy adalah sahabat Armand, atasan Danu. Mana mungkin Danu bisa berbuat macam-macam kepada mereka berdua.

"Yah... Baik." Angguk Danu pada akhirnya. Shasha yang kegirangan pun langsung memeluk pria itu, dengan erat, menikmati kehangatan tubuh atletis Danu yang benar-benar sudah menjadi incarannya selama ini. Oh Danu... Akhirnya Shasha bisa memonopoli pria pujaannya itu, menikah dengan Danu, menjadi nyonya Adiyaksa adalah impiannya selama ini.

"Ugh... Nyamannya... Kamu kok bisa sehangat ini sih? Rahimku sungguh meronta-meronta dibuatnya." Gumam Shasha membuat wajah Danu semakin memerah dan menggeleng-gelengkan kepala karena tak habis pikir. Ia benar-benar sudah salah besar menilai seorang Shasha Karenina Wiguna.

Tamatlah sudah riwayat Danu setelah ini.

***

TBC

Vote n comment dong!

Yg mau pdf bisa lgsg wa ya 085854904480, ada promo 150 dpt 7 - 100 dpt 4. Bayar via TF bank BRI.

ARMAND BABY
ADIK UNTUK JEVIN
DOKTER CINTAKU
BEBY
RAJENDRA
MY HANDSOME DEVIL
MY NAUGHTY FIANCEE

Ebook di playstore juga ada ya!

SUAMIKU
PASSIONATE
ONNADIO

Say I'm Sorry (Tersedia Ebook Di Google play/Pdf/Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang