Part 3

9.2K 709 26
                                    

***

Ucapan Danu ternyata bukan hanya sekedar omong kosong belaka, pria itu ternyata benar-benar pergi ke kantor di hari ke dua setelah pernikahannya. Danu adalah pria yang sangat perfeksionis, apalagi jika menyangkut pekerjaan, ia tak suka menunda-nunda pekerjaan, apalagi jika sampai pekerjaannya menumpuk-numpuk, ia benar-benar bukan tipe orang yang suka menunda-nunda sesuatu.

"Loh mas kok-"

"Bapak sudah datang? Hari ini ada meeting dengan perusahaan asal Taiwan, apa beliau tidak memberi kabar?" Tanya Danu pada Alfan sekretaris Armand. Danu saat ini sudah menjabat sebagai wakil Armand di perusahaan, ia sudah tidak menjadi sekretaris lagi seperti dulu. Jabatannya sudah lebih tinggi.

"Bapak bilang sudah handle semuanya selama mas honeymoon, bukannya bapak udah kasih mas Danu liburan selama sebulan, kenapa sekarang mas masih masuk ke kantor?" Tanya Alfan dengan tatapan tak percaya.

"Ck, saya tidak butuh liburan Fan. Pekerjaan saya masih begitu banyak, ada empat kerja sama yang belum terselesaikan dengan perusahaan luar negeri. Bagaimana mungkin saya bisa tenang?"

"Ampun deh mas, mas udah kayak siapa aja, mas Danu! Mas sekarang itu juga udah jadi bos, bukan bawahan lagi. Bapak juga kan udah sering bilang sama mas."

"Alfan, jadi bos juga tidak boleh mau enaknya saja, selama ini meskipun bapak memberikan saya jabatan yang sangat tinggi satu tingkat dibawahnya. Saya masih merasa menjadi sekretaris bapak, tangan kanan beliau yang harus menghandle seluruh pekerjaannya." Jelas Danu membuat Alfan langsung menghela nafas dan menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir. Dedikasi Danu terhadap Armand memang patut diacungi jempol, perusahaan property milik Armand semakin berjaya baik dalam maupun luar negeri juga semuanya berkat Danu salah satunya. Dulu perusahaan Armand sempat down ketika Armand terpuruk akibat masalahnya dengan Sara, dan pada saat itu Danu pun datang, memberikan harapan dan membantu memulihkan segalanya dengan begitu cepat. Tentu saja Armand begitu sangat mempercayai Danu, Danu bahkan sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.

"Lebih baik mas Danu bicara sendiri sama bapak deh soal masalah meeting. Kalau mas nekad pergi, nanti bapak bisa marah Lo mas karena mas malah masuk kerja padahal udah dikasih liburan." Ujar Alfan. Danu pun juga berpikir begitu, ia merasa memiliki tanggung jawab besar terhadap perusahaan Armand, namun ia juga sebenarnya merasa tak enak hati, disaat atasannya memberikan dirinya jatah liburan, ia malah tak mau menerimanya dan memilih untuk masuk kantor. "Mas apa nggak takut kalau pak Randy sampai tau?" Tanya Alfan.

"Maksud kamu?" Tanya Danu tak mengerti.

"Gini ya mas, mas pikir deh, kalau mas nggak mau nurutin kemauan bapak untuk kasih mas jatah liburan, bapak pasti bakalan bilang sama pak Randy kalau mas nggak mau ambil liburan. Terus nanti apa kata mertua mas kalau mas malah milih kerja ketimbang honeymoon sama istri mas, mertua mas Danu itu pak Randy lho mas, Randy Sastra Wiguna." Jelas Alfan dengan nada menakut-nakuti. Danu pun menghembuskan nafas berat, merasa seluruh ucapan Alfan ada benarnya juga. Mertuanya saat ini adalah seorang Randy Sastra Wiguna. Sosok ayah yang paling berbahaya, yang akan melakukan segala macam cara untuk menghancurkan siapapun yang berani-beraninya menyakiti hati putri semata wayangnya.

"Ya sudah kalau begitu." Akhirnya Danu pun mengalah juga.

"Kalau begitu?" Tanya Alfan pemasaran.

"Ya sudah saya pulang saja, saya akan cuti selama satu bulan, tepatnya selama apapun yang bapak inginkan." Balas Danu.

"Bagus-bagus-bagus... Gitu dong mas, itu namanya baru menantu yang baik dan suami yang so sweet." Puji Alfan sembari mengacungkan jempolnya.

"Ck, sudah saya balik dulu!" Pamit Danu sambil menepuk pundak Alfan.

"Hati-hati mas!" Seru Alfan dengan senyuman manis. Danu pun hanya membalasnya dengan lambaian tangan.

***

Shasha kini masih di rumah, menyambut Danu pulang. Gadis seksi itu tampak menyiapkan sebuah minuman, strawberry smoothies, minuman kesukaan Danu, yang sudah Shasha campur dengan ramuan spesial untuk membangkitkan keperkasaan Danu.

Senyuman licik tampak tersungging dibibir manisnya sejak tadi setelah Alfan menelfonnya. Ya tentu Shasha mengenal dengan baik siapa itu Alfan, sekretaris Armand, sahabat papinya. Shasha sudah bekerja sama dengan Alfan sebelumnya, makanya ia sangat tenang dan tak protes sedikitpun ketika Danu berpamitan ingin pergi untuk bekerja.

"Mau mengabaikan Shasha? Tentu aja nggak akan bisa. Setelah ini kamu pasti akan mendesah nikmat tiada ampun, merintih dan memuja-muja nama Shasha, meminta lebih dan nggak akan pernah bisa lepas lagi dari pesona seorang Shasha." Gumam Shasha dengan penuh percaya diri. Memang selama ini tak ada satupun pria yang bisa menolak pesona Shasha. Yah... Kecuali Danu, tapi Shasha bisa merasakan, jika suaminya itu sebenarnya sudah jatuh kedalam pesonanya. Cuma Danu kan suka gengsian orangnya, tentu saja pria itu tak akan pernah mau mengakuinya.

Beberapa menit kemudian, Shasha pun mendengar deru suara mobil sport, yang pastinya itu adalah mobil milik Danu. Shasha yang saat ini tengah berpakaian seksi benar-benar sudah tidak sabar lagi. Ia ingin segera mencicipi tubuh atletis Danu, si tampan berkacamata minus yang selama ini selalu menjadi fantasi liar Shasha.

"Sayangku... Kok udah pulang?" Tanya Shasha sembari mengambil tas kerja Danu. Danu pun sempat terkejut, namun ia pun akhirnya membiarkan Shasha melakukannya. Meski tak suka, Danu harus tetap menghargai Shasha sebagai seorang istri.

"Hhh... Bapak kasih liburan selama sebulan, jadi ya... Sudah." Jawab Danu dengan helaan nafas berat.

"Wah... Bagus dong, om Armand pengertian banget." Ungkap Shasha dengan senyuman manis. Danu yang melihatnya pun hanya bisa geleng-geleng kepala. Entah apa yang akan ia lakukan selama sebulan kedepan tanpa bekerja, Danu pasti akan mati kebosanan.
"Oh ya hampir siang nih, haus kan? Aku barusan buat strawberry smoothies, kamu suka kan?" Tawar Shasha. Danu yang mendengar nama minuman itu disebut pun langsung menoleh kearah Shasha.
"Aku ambilin dulu ya!" Ucap Shasha sambil mengelus pipi Danu.

Setelah Shasha pergi, Danu pun segera menyentuh pipinya. Jantungnya tiba-tiba berdesir, ada apakah gerangan? Kenapa belum apa-apa saja tubuhnya sudah seperti tersengat oleh listrik seperti ini? Dan kenapa juga harus Shasha?

"Nih! Masih fresh, strawberry-nya banyak, kamu kan suka banget sama strawberry." Danu pun menerima minuman tersebut dari tangan Shasha. Ia tak menyangka jika Shasha bisa tahu tentang minuman favoritnya dan buah favoritnya, atau bahkan mungkin istrinya itu sudah mengerti segalanya tentang Danu. Ya, mungkin saja.

"Terimakasih." Ungkap Danu pada Shasha, Shasha pun hanya mengangguk dan tersenyum manis pada suaminya. Danu lantas segera meminum smoothies tersebut tanpa menaruh curiga sedikitpun. Menghabiskannya sampai kandas, hingga tak tersisa sedikitpun.
"Sangat enak." Gumam Danu tanpa sadar.

"Tentu, siapa dulu yang buat? Shasha, istrinya mas Danu." Ujar Shasha pada Danu dengan nada berbisik tepat didepan telinga pria tampan itu. Bisikan Shasha yang begitu halus dan deru nafasnya yang wangi membuat Danu sempat merasa blank. Namun pria itu segera tersadar dengan cepat, seakan berusaha menolak akan perasaannya yang mulai goyah akibat ulah istrinya itu. "Tunggu beberapa saat lagi ya Danu kecil." Ucap Shasha pada Danu diikuti dengan kedipan genit disebelah matanya.

"Maksud kamu apa?" Tanya Danu dengan tatapan tak mengerti, sedangkan Shasha malah membalasnya dengan senyuman geli, sembari berlari pergi menuju dapur untuk mencuci gelas milik Danu.

***

TBC

Karakter Shasha adalah karakter cewek kesukaanku, siapa disini yang sama juga? Vote n comment yah... Kasih supportnya dong...

Yg mau pdf bisa lgsg wa ya 085854904480, ada promo 150 dpt 7 - 100 dpt 4. Bayar via TF bank BRI.

ARMAND BABY
ADIK UNTUK JEVIN
DOKTER CINTAKU
BEBY
RAJENDRA
MY HANDSOME DEVIL
MY NAUGHTY FIANCEE

Ebook di playstore juga ada ya!

SUAMIKU
PASSIONATE
ONNADIO

Say I'm Sorry (Tersedia Ebook Di Google play/Pdf/Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang