La

12 3 0
                                    

Raga mencari Allegra kemana mana sampai ia pun memberitahu Gathika kalau Allegra hilang, Gathika panik dan ia bingung "bukannya dia sama kamu ga", "ga ada thik" jawab Raga, "gimana kalo kita cari di rooftop, Ale kan kalo sedih pasti kesana" kata Gathika, mereka pun kesana dan kaget ternyata mereka menemukannya di rooftop, Raga pun berlari dan langsung memeluk Allegra "le kamu gapapa" , Gathika juga langsung berlari menuju Allegra, dan memeluknya sambil menangis, karena saat mereka ke rooftop, mereka menemukan Allegra sedang terduduk dan menangis tapi anehnya dia lemas, dan mukanya pucat, "aku gapapa, aku gapapa" jawab Allegra, "kamu lemes le, kamu kenapa" kata Raga sambil memegang pipi Allegra, "akuu gapapa, yuk turun" jawab Allegra, saat berjalan Allegra pingsan .

"ALLEEEE" teriak Raga, "bangun le bangun" kata Thika panik, "gw gendong aja ya thik", "iya iya buruan" mereka berdua pun panik, dan langsung membaringkan Allegra di kasur UKS.

Setelah di cek oleh dokter, Ale hanya kecapean saja, plus saat itu di rooftop lagi panas panasnya, jadi mungkin dia kecapean, Raga dan Thika menghembuskan nafas lega nya dan langsung pergi menemui Allegra.

"Aleeee" panggil Thika dan menghampiri Allegra, "le, lo gapapa kan?" tanya Raga, "Raga aku boleh minta sesuatu" kata Allegra, "kamu boleh minta apa aja le, gw akan turutin" jawab Raga, "boleh kamu mulai hari ini, jaga jarak sama aku" kata Alle dengan tegas, "iyaa di depan orang aja kan, tp kalo lg berdua ga kan? " Tanya Raga, "sebelumnya aku mau ngucapin makasih ke kamu karena kamu udah nganterin aku ke sini, tapi aku mohon banget jauhin aku, baik ada orang maupun ga ada, bisa kan ngehargain keputusan aku" jawab Alle dengan tegas, "hei..hei..le liat mata aku, kamu kenapa, kenapa kamu bisa berubah pikiran gini?"tanya Raga sambil memegang pipi Alle, "lepasin Ga, aku gamau kita deket terus, dan aku minta kamu pergi dari sini sekarang" jawab Alle ketus, "tapi le,", "ga ada tapi tapian Ga, keluar sekarang", Raga pun menyerah dan pergi meninggalkan Alle dna Thika.

"ini kenapa lagi le?" tanya Thika, "gapapa thik"jawab Alle ketus, "soal nira lagi?" tanya Thika, "hufftt, tadi itu aku keatas sebenernya buat nyamperin nira, karena tadi pagi dia kasih surat ini, terus disitu aku diancem buat ga deket deket lagi sama Raga, aku terpaksa thik lakuin kaya tadi ke Raga, sebenernya aku masih naro perasaan sama dia" jelas Alle, "aku tau kamu pasti ngomong kaya gitu, udah ketebak kok skenario nya nira, cuma ya aku diem aja" kata Thika.

"tapi yaudahlah, gapapa, ini untuk keamanan kita berdua kan" 

"yess betul sekali, aku seneng banget kamu ga kenapa napa le"

"utututu sini Thika sayaang pelukaaannn"

"awwww".

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Di sisi lain~

"hai ga" sapa Nira, "hai ra" sapa Raga balik

"kamu gapapa kan ga, kok cembetut?" tanya Nira

"gapapa" jawab Raga ketus

"kok ketus gitu ngomong nya, soal alle ya?" tanya Nira lagi

"bukan urusan lo" jawabnya ketus

"aku temenin disini ya ga"

"terserah lo, gw mau cabut"

Raga segera meninggalkannya dan pergi ke rooftop untuk menenangkan diri, dia terus menerus menyalahkan dirinya karena tadi ia tidak bersama Alle, ia juga terus menerus mengintrospeksi dirinya, apakah ada yang salah dengannya atau tidak, tapi saat ia berpikir dengan keras kok ada yang mengganjal, penasarannnn?

mau tau apa yang dipikirin Raga?

lanjut ke part berikutnya yaaa!


Raga & AllegraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang