Si

19 2 2
                                    

Dalam hati Raga ada yang mengganjal, kok Gianira tadi pagi ngasih surat ya ke Alle, bahkan Alle sama sekali ga mau kasih tau suratnya ke Raga, Raga pun penasaran dan langsung menyelidiki kenyataan yang sebenernya.

Raga membuka tas Alle dan ia pun akhirnya menemukan surat itu

"gue tunggu lo di rooftop pas jam makan siang, lo ga boleh bawa siapa siapa, kalo sampe lo bawa oranglain, gue bakal sakitin lo dan Raga, NGERTI LO!

Raga membaca nya dan saat ia ingin menutup tas Alle, Alle datang dan melihat apa yang Raga perbuat

"raga?"

"hai le"

"kamu ngapain?"

"ga tadi aku cuma..cumaa-"

"cuma apa, kamu buka tas aku tanpa izin loh ga, aku juga butuh privasi, kamu pikir kamu siapa ?"

"aku siapa? kamu tanya aku siapa, jelas jelas aku pacar kamu"

"ga Raga, ga lagi, sekarang kamu jangan ikut campur urusan aku lagi apapun itu, aku gamau liat ada muka kamu di depan muka aku lagi"

tiba tiba Nira datang dan berkata "bisa ga gausah kejam sama Raga, kamu kok jahat sih, dia sayang sama kamu kok kamu malah jauhin dia sih"

Nada membisikan Alle untuk maju, mendorong Nira dan membentaknya, jujur dalam hatinya ia tidak bisa melakukan ini, tapi mau ga mau ya harus mau, jadi ia menuruti semua perintahnya, ia mendorong Gianira dan membentaknya, "KAMU TAU APA RA, YANG KAMU TAU ITU CUMA RAGA, RAGA DAN RAGA, JADI YA PASTI KAMU ADA DI PIHAKNYA, DAN SATU LAGI, NIRA KAMU DENGER YA, AKU GAMAU ADA 1 PATAH KALIMAT LAGI KELUAR DARI MULUT KAMU, NGERTI",

"le kamu kenapa sih, kamu ga seharusnya begini, aku udah gakenal kamu lagi le, kamu tega, ga seharusnya kamu dorong Nira kan le, buka mata kamu dong" balas Raga

"kamu gatau apa apa Ga, ga sama sekali" saat berkata seperti itu, air matanya mulai mengenangi di seluruh permukaan mata nya, tapi ia berusaha menahannya agar tidak terlihat lemah, agar cepat keluar dari masalah ini ia pun mengajak Thika keluar dan pergi ke rooftop bersama sama. 

Di rooftop, ia menangis deras, ia tidak dapat memberhentikan tangisannya, ia tau kalo itu bukan dia yang sekarang, Alle benci dengan keadaan karena harus berhadapan dengan masalah seperti ini,

Raga yang sebenernya mengetahui rencana busuk Nira, ia mengikuti kemana arah permainan Nira sampai saat yang tepat hingga ia bisa mengeluarkannya dari sekolah.

Raga bertanya dan terus bertanya apakah mereka melihat thika dan alle atau tidak, karena Raga betul betul harus mencari Alle dan membicarakan tentang semua ini, akhirnya ada 1 orang yang memberitahunya tentang keberadaan mereka dan Raga langsung secepat kilat pergi ke posisi Alle.

Saat Raga membuka pintu, ia menghampiri Allegra yang sedang menangis sambil memeluk Gathika, tanpa mereka sadari Raga sedang berdiri di depan mereka dan Allegra terus bergumam tentang perasaan bersalahnya terhadap Raga,

"aku tahu aku salah thik, aku jujur bodoh banget, kenapa sih nurutin kata Nira, alle bodoh"

"ga le, kamu ga bodoh, kamu cuma ada di posisi yang gaenak saat ini"

"tapi alle bodoh banget thik, kok alle mau ngelakuin itu sih, itu bukan alle banget, sebenernya Alle masih sayang sama Raga, tapi kayaknya Raga pasti  udah gamau sama alle"

"kata siapa?" balas Raga

dengan kaget Thika dan Alle menengok dan saat ia lihat bahwa ternyata daritadi Raga mendengarkan gumaman Alle, Alle malu dan spontan mengatakan "kamu ngupingin kita Ga?"

"kalo iya emang kenapa" balas Raga

"yaaaa... gaboleh"

"kenapa gaboleh?"

"ya gaboleh aja, udah lah aku mau turun"

"tunggu le aku mau ngomongin sesuatu"

"ngomong apa Ga?"

"aku udah tau semuanya le"

"maksud kamu?"

"aku udah tau semua skenario kamu dan Nira"

"ooh baguslah kalo kamu tau"

"stop bermain main lah le"

"apa sih"

"aku tau semuanya, kamu mencoba berbuat kaya tadi supaya aku menjauh dari kamu kan, aku udah baca surat Nira ke kamu le"

"ooh yaudah, trus mau kamu apa"

"kamu tanya mau aku?"

"ehmmm iya"

"mau aku, kita baikan"

"Gabisa aga"

"Kenapa gabisa?"

"Kita ga ditakdirkan bersama"

"Tau darimana"

"Udah lah aga, pokoknya gabisa"

"Terserah kamu, yang penting aku masih sayang sama kamu"

Allegra dan Gathika meninggalkan Raga.

-----------------------------------------------------------------------------------------

Pelajaran dimulai, semua siswa dan siswi ke tempat duduk masing masing, guru IPA datang dan memberikan tugas kelompok, kali ini nasib berpihak di Raga, Allegra dipilih untuk berkelompok dengan Raga dan Gianira, sejujurnya ini kondisi yang ga mengenakkan untuk Allegra, ia pun meminta guru IPA untuk menukarnya dengan orang lain, tapi sayangnya tidak bisa, apa yang sudah dipilih tidak bisa diganggu gugat, jujur Allegra tidak suka berkelompok dengan mereka, tapi ya bagaimana lagi?

Kerja kelompok dimulai, Allegra sudah bermalas malasan, "Alle kamu gapapa?" tanya Raga, Alle tidak membalasnya sama sekali, "ihh Alle gabaik loh diemin orang kaya gitu" kata Gianira sambil ngompor ngomporin Alle, Nira memelototi Alle, ngode supaya drama lagi, Allegra bingung harus apa, dia gamau ngelakuin hal yang bukan khas nya Alle, jadi ia memutuskan untuk tegas dan bermain cantik dibanding ngikutin perintah Nira.

Allegra meninggalkan mereka dan memilih untuk menenangkan diri diluar, Raga yang melihat nya dengan bingung dan penasaran, Raga pun mengejar Allegra, "Allleee" panggil Raga, Alle hanya melihat kebelakang dan tetap berjalan, "Allllleeee" panggil Raga lagi, kali ini Alle tetap tidak melihat kebelakangn dan tetap berjalan, Raga pun berlari mengejarnya. 

Raga menarik tangan Alle dan memberhentikan nya, tapi Alle tetap dengan keputusannya untuk tidak meladeni Raga. Alle pun melepaskan tangan nya dari genggaman tangan Raga, dan Raga tetap memegang tangan nya, "mau kamu apa sih Raga?" tanya Alle dengan nada tinggi, "aku perlu ngomong sebentar" jawab Raga, "ngomong apa lagi Raga, semua ini udah cukup buat aku" kata Alle, "sebentar ajaa Alle, tolong" jawab Raga, "aku gapunya waktu banyak, cepet mau ngomong apa" kata Alle.

"sebelumnya gw minta maaf karena...karena... karena... jujur gw gatau salah gw ke lo apa, cuma gw bingung salah gw apa, dan kalo lo mau putus dari gw, oke fine, tapi tolong gw masih mau jadi temen, boleh ga gitu?" kata Raga

"udah kan, udah selesai ngomong nya, sekarang tinggalin aku" kata Allegra dengan tegas, "Alle kamu belum jawab pertanyaan aku loh" tanya Raga, "perlu jawab apa lagi Raga, kamu udah tau jawaban aku" jawab Allegra, "kamu mau tetep jadi temen aku?" tanya Raga, "ya gak lah, aku udah gamau ada urusan sama kamu lagi Raga, dan aku juga ga mau nyakitin satu orang pun, jadi tolong menjauh" jawab Allegra dengan tegas, "le.. le please, aku.. aku mohon, oke oke gini, kita temenan aja gaperlu deket, deal?" kata Raga, "oke deal", betapa Raga sangat senang mendengar Allegra masih mau menjadi temannya.

~lanjut part Do

Raga & AllegraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang