4. Bandung

3 3 0
                                    

Selamat membaca🤗🦋
Semoga suka:)

Hari ini Eliza ke Bandung menggunakan mobil bersama Herles, Aletta, dan Mila. Bersama pengawal yang setia mengikuti di belakang. Tadi di rumah, Eliza sebenarnya sudah mau pura-pura tidur, Herles masuk ke kamarnya dan menyuruhnya ikut dan mengancam uang jajannya dipotong. Eliza sebenarnya malas sekali jika bertemu dengan teman-teman Ayahnya. Di sana Eliza tidak punya teman perempuan untuk diajak mengobrol. Eliza heran mengapa Mila sangat senang jika diajak ke acara-acara seperi itu. Apa enaknya?

"Mil, kenapa gak pernah nolak kalau diajak ke acara peresmian usaha Ayah?" tanya Eliza pada Mila yang duduk di sampingnya.

Mila yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya menoleh menatap kakaknya seraya tersenyum.

"Aku gak mau ngecewain Ayah, Kak."

"Tapi Ayah gak maksa, kalau kamu gak ikut juga."

"Apapun yang Ayah suruh bakal aku turutin, Kak."

"Selagi  dijalan baik 'kan?" tanya Eliza.

"Iya, Kak."

"Gak bosan di sana? Ngobrol sama siapa?" tanya Eliza lagi.

"Bosan juga, gak ada teman ngobrol, aku di sana keluar nyambut orang-orang yang datang sama Ayah Bunda terus aku masuk ke ruangan khusus."

"Ruangan khusus apa, Mil?"

Mila tersenyum tipis ketika Eliza bertanya dan bertanya lagi. Sungguh kakaknya sangat penasaran.

"Ayah pasti siapin ruangan khusus buat kita, kalau capek bisa istirahat disitu."

"Ada yang ngomongin Ayah nih di belakang," ucap Herles yang duduknya dijok ke dua.

"Iya, Yah. Namanya Eliza anaknya Pak Herles," ucap Eliza keras.

"Suaramu membisingkan telinga, El." Herles dengan santainya menanggapi.

Aletta yang melihat tingkah anak-anaknya menggelengkan kepala. Ayah dan anak sama-sama suka bercanda, jadi rumah rasanya selalu ramai. Beruntung, bahagia sekali rasanya mempunyai keluarga yang seperti itu. Setelah penantian panjang dan begitu banyak rintangan yang dihadapinya Aletta tetap bersabar hingga kebahagian datang dengan dikelilingi orang-orang yang sayang kepadanya.

"Ayah! Eliza pengin kencing! Please, Yah. Berhenti dulu!" teriak Eliza dari belakang berusaha menahan kencing. Beginilah Eliza jika mau bepergian tapi tidak ke kamar mandi dahulu pasti kebelet dijalan.

"Nanti di depan ada rest area. Sabar tahan dulu sebentar," ucap Herles mendengus kesal dengan kebiasaan Eliza.

"Eliza bunda 'kan udah bilang kalau mau pergi-pergi ke kamar mandi dulu." Aletta membuka suara.

"Udah tadi ke kamar mandi, tapi gak mau kencing." Eliza sudah royal dibelakang berusaha menahan kencing.

"PAK SUPIR CEPETAN BERHENTI DI DEPAN!"

Akhirnya mobil berhenti, begitu berhenti Eliza langsung keluar dengan cepat mencari kamar mandi. Herles menggelengkan kepala melihat kelakuan Eliza yang paling bobrok diantara Zayn dan Mila. Tapi walaupun begitu Herles sangat menyayangi Eliza, termasuk ke Zayn dan Mila. Herles memang sengaja memaksa Eliza untuk ikut ke Bandung, Ia ingin Eliza mengenal teman-temannya, dan sebenarnya Herles dan Aletta juga selalu ditanyai di mana anak keduanya?

Dan selalu dijawab tidak mau ikut, lebih suka di rumah. Bahkan ada rumor jika anak kedua Herles Sanjaya itu pemalu bahkan sangat tertutup. Padahal, bobrok sekali, bagi Herles. Jika dicari diinternet wajah Eliza bertebaran sekali, namun teman-teman Herles dan Aletta belum pernah melihat secara langsung.

History ElizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang