[36] Janji Kita

714 110 79
                                    










***Selamat Membaca***









Mereka berempat tiba di kawasan pantai pukul dua siang. Di saat terik matahari begitu menyengat kulit, orang-orang justru berbondong-bondong baru tiba ke tempat ini. Pantai Haeundae memang salah satu destinasi wisata yang paling populer di Korea. Pengunjung akan sangat membludak di masa liburan khususnya di musim panas.

Hoseok memang berniat mengajak mereka berkunjung ke Busan saat libur kuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoseok memang berniat mengajak mereka berkunjung ke Busan saat libur kuliah. Beruntung, sekarang masih dalam musim semi. Setidaknya mereka bisa menikmati pantai dengan nyaman tanpa berdesak-desakan ataupun mengalami antrian yang mengular.

Mereka langsung menuju ke hotel guna meletakkan barang bawaan sekaligus beristirahat sejenak setelah perjalanan berjam-jam. Hoseok mengatakan bahwa dia akan tidur dan bangun menjelang makan malam untuk bertemu dengan kakek dan neneknya. Taehyung mengerti dan memilih untuk turut istirahat. Lagi pula, waktu liburan mereka di Busan masih sangat panjang jika hanya untuk bermain di pantai.

Setelah mendapatkan kunci, mereka berjalan menuju kamar pasangan masing-masing. Hoseok memang telah berpesan kepada Kakeknya untuk menyisakan dua kamar khusus untuk mereka. Tentunya dengan fasilitas luar biasa dan pemandangan yang menghadap langsung ke laut.

"Sayang, kau terlihat lelah. Tidurlah dulu. Kita bisa bangun ketika makan malam tiba." Taehyung mengusak surai Seokjin. Pria itu kini sedang bersandar pada sofa dengan kelopak mata yang setengah terbuka.

"Jinjin tidak mau ditinggal sendiri. Ini bukan kamar Jinjin. Taetae juga harus tidur," rengek si manis yang sudah berkali-kali menguap sedari tadi.

Setelah menata tas mereka ala kadarnya, Taehyung mendekat pada Seokjin lalu mengangkat tubuh si manis ke dalam gendongan tangan dan membawanya ke atas ranjang.

Seokjin terkikik dengan wajah mengantuknya. "Taetae romantis. Seperti adegan malam pertama di film cinta."

Taehyung yang gemas setengah mati sontak menarik pelan kedua pipi bulat seperti bakpao tersebut. "Tidurlah, bakpao manis. Jika kau tidak segera tidur, aku akan menggigitmu."

Seokjin tergelak saat Taehyung membuka mulutnya dan bersiap menggigit pipi kanannya. "Taetae sudah. Nanti Jinjin terangsang."

"Heh!" Taehyung langsung memukul bokong Seokjin dua kali. "Siapa yang mengajarimu kata dewasa itu, pipi bakpao? Ingat, jangan pernah katakan itu lagi jika ada banyak orang. Apa kau mengerti?"

Seokjin mengangguk pelan dengan bibir mengerucut. Dia menggaruk lehernya yang tidak gatal. Memikirkan arti sebenarnya dari kata terangsang yang baru dia lontarkan barusan. Dia pernah mendengar itu di film dan drama cinta, tapi tidak benar-benar mengerti tentang maksud kata tersebut. Kenapa Taehyung melarang mengucapkannya? Apa kata itu hanya boleh diucapkan oleh orang tua?

GULAKU [TAEJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang